HEADLINE NEWS:

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1444 HIJRIAH, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

Sabtu, 07 April 2012

MODUL IPS SMK

MODUL IPS KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA Oleh : MUHAMMAD HUSEN,S.Pd Modul ini digunakan dalam mata diklat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum KTSP SMK NEGERI 1 KURIPAN LOMBOK BARAT DAFTAR ISI Pendahuluan Petunjuk Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kemampuan Prasyarat Pre Test Indikator Hasil Kegiatan Belajar I : Interaksi sebagai proses sosial II : Sosialisasi sebagai pembentukan kepribadian III : Bentuk-bentuk interaksi sosial Penutup Kesimpulan Daftar pustaka I. Pendahuluan Modul “Kehidupan Sosial Manusia” berisi pembahasan tentang bagaimana interaksi sebagai proses sosial, sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian dan bentuk-bentuk interaksi sosial. Selanjutnya akan dibahas lebih khusus mengenai interaksi sebagai proses sosial antara lain: pengertian interaksi sosial, pengertian proses sosial dan syarat interaksi sosial. Demikian pula dalam pembahasan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian meliputi : pengertian sosialisasi, media sosialisasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian, sedang pembahasan mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial ialah interaksi primer dan interaksi sekunder. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan anda akan lebih banyak memahami kehidupan sosial manusia. II. Petunjuk Modul ini dibagi dalam 3 kegiatan belajar yaitu : Kegiatan belajar I : Interaksi sebagai proses sosial Kegiatan belajar II: Sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian Kegiatan belajar III: Bentuk-bentuk interaksi sosial Pelajarilah modul ini dengan kegiatan belajar demi kegiatan belajar, mulai dari kegiatan belajar 1 hingga anda bisa kuasai dengan baik. Untuk mengetahui apakah anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar, kemudian cocokkan jawaban anda denagan kunci jawaban yang telah disediakan. Pelajari kembali tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Untuk selanjutnya mempelajari kegiatan belajar berikutnya. Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 10x45 menit termasuk waktu untuk mengerjakan tes akhir modul. III. Standar Kompetensi 1. Memahami Kehidupan Sosial Manusia Kompetensi dasar Mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial. Kemampuan prasyarat Untuk mempermudah pemahaman tentang materi pada modul ini, anda diharapkan telah mengetahui beberapa hal dalam topik ini misalnya : anda harus memahami kehidupan sosial manusia untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pre test Untuk mengetahui kemampuan awal anda, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini : 1. Mengapa dalam kehidupan sosial manusia, kita harus berinteraksi ? 2. Mengapa dalam kehidupan manusia disebut makhluk sosial ? Indikator Hasil Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menjelaskan interaksi sebagai proses sosial, sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian dan bentuk-bentuk interaksi sosial. Kegiatan Belajar I Interaksi Sebagai Proses Sosial Secara Khusus, modul ini bertujuan agar anda setelah mempelajari kegiatan belajar ini anda mampu : 1. Menjelaskan pengertian interaksi sosial 2. Menyebutkan ciri-ciri interaksi sosial 3. Mengidentifikasi faktor-faktor terbentuknya interaksi sosial 4. Mengidentifikasi proses terjadinya interaksi sosial. I. Pengertian Interaksi Sosial Hubungan timbal balik antara orang perorang, antara orang dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok dalam masyarakat. II. Ciri-ciri Interaksi Sosial a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang b. Terjadinya komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d. Dilaksanakan melalui pola sistem sosial tertentu. Pola sosial yang melandasi interaksi sosial memiliki beberapa syarat : 1. Tujuan yang jelas 2. Kebutuhan yang jelas dan bermanfaat 3. Berdaya guna dan berhasil guna 4. Adanya kesesuaian dengan kaidah-kaidah sosial yang berlaku. Keteraturan sosial akan terwujud apabila pola tersebut benar-benar melandasi hubungan interaksi sosial dalam masyarakat. Apabila pola tersebut dilanggar akan tercipta ketidakteraturan sosial yang dapat menggoyahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. III. Faktor-faktor yang Melandasi Terbentuknya Interaksi Sosial 1. Imitasi Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, atau gaya hidup bahkan apa saja yang dimiliki oleh orang lain. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam lingkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan masyarakat. Contoh : a. Dalam Lingkungan Keluarga Seorang anak meniru kebiasaan orang tuanya, seperti cara berbicara, cara berpakaian dan sebagainya. b. Dalam lingkungan masyarakat Peniruan gaya rambut, mode pakaina dikalangan remaja dan sebagainya. Hal-hal yang mempercepat proses imitasi : a. Media audio visual seperti; radio, televisi dan media cetak. b. Semakin kompleksnya masyarakat dan interaksi sosial. Dampak dari adanya imitasi : a. Dampak positif Kondisi masyarakat akan tambah stabil dan harmonis yang pada akhirnya akan menciptakan keselarasan dan keteraturan sosial. b. Dampak Negatif Apabila imitasi mengarah pada hal-hal yang negatif akan timbul berbagai proses penyimpangan sosial yang akan melemahkan sendi-sendi kehidupan sosial budaya. 2. Identifikasi Identifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya . Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan perilaku saja, tetapi juga melaui proses kejiwaan yang sangat mendalam. Contoh : a. Seorang pengagum berat bintang film pujaannya, sering mengidentifikasikan dirinya menjadi bintang idolanya dengan meniru model rambut gaya perilakunya dengan menganggap dirinya sama dengan bintang pujaannya. b. Seorang anak yang akrab dengan ayahnya suka mengidentifikasi dirinya menjadi sama dengan ayahnya. 3. Sugesti Sugesti adalah rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan oleh seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti melaksanakan apa yang disugestikannya tanpa berpikir lagi secara kritis dan rasional. Bentuk Sugesti : a. Sikap atau tindakan-tindakan, sikap perilaku, pendapat, saran, pertanyaan. b. Reklame dan iklan baik di media cetak maupun media elektronik. Contoh : Iklan obat kuat yang digunakan seseorang yang mampu mengangkat beban yang berat atau lari dengan cepat dan sebagainya. Orang yang mudah tersugesti adalah orang atau kelompok masyarakat yang berada dalam kondisi lemah, tertekan dan frustasi. 4. Motivasi Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan oleh seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menurut atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan apenuh rasa tanggung jawab. Bentuk Motivasi : Sikap atau perilaku, pendapat, saran, pertanyaan. Contoh : Guru memberikan pekerjaan rumah dengan tujuan memotivasi siswa untuk belajar. Motivasi biasanya diberikan oleh orang-orang yang memiliki status lebih tinggi dan berwibawa. Contoh : Dari seorang ayah kepada anaknya, seorang guru kepada siswa, seorang kepala desa kepada warganya dan sebagainya. 5. Simpati Simpati adalah suatu proses kejiwaan dimana seseorang individual merasa tertarik kepada seseorang stau sekelompok orang karena sikapnya, penampilannnya, wibawanya, atau perbuatannya yang sedemikian rupa. Simpati juga bisa disampaikan kepada seseorang atau kelompok atau lembaga formal pada saat-saat khusus seperti peringatan ulang tahun, lulus ujian, pembukaan cabang baru dan sebagainya. Cinta kasih atau kasih sayang misalnya terjadi karena seorang perjaka bersimpati terhadap gadis atau sebaliknya. 6. Empati Empati mirip perasaan simpati akan tetapi tidak semata-mata perasaaan kejiwaan saja. Empati dibarengi perasaan organisma tubuh yang sangat intens atau mendalam. Contoh : Bila sahabat kita orang tuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan. Seolah-olah orang tua kita sendiri yang meninggal. IV. Proses Terjadinya Interaksi Sosial Kontak Soasial Kontak sosial misalnya hubungan berhadapan atau tatap muka antara dua orang individu atau kelompok individu atau kelompok satu menyampaiakan suatu aksi berupa pesan yang mempunyai tujuan tertentu. Individu atau kelompok lain akan bereaksi untuk menanggapi pesan tersebut. 1. Wujud pesan a. Gerakan atau isyarat dengan badan seperti : anggukan kepala, kedipan mata, lirikan mata , gerakan tangan dan sebagainya. b. Pembicaraan atau percakapan. 2. Macam kontak sosial a. Dilihat dari cara berkomunikasi Kontak langsung : pihak komunikator menyampaikan pesan secara langsung kepada pihak komonikan, baik melalui tatap muka maupun melalui alat bantu. Contoh : Guru berjabat tangan dengan siswanya, ketua partai memberikan ceramah kepada pendukungnya, Bella berbicara dengan kekasihnya melalui telepon. Kontak tidak langsung : Pihak komunikator menyampakan pesannya kepada komunikan melalui perantara pihak ketiga. Contoh : Indah berpesan melalui Ida bahwa ia tidak bisa hadir dalam belajar kelompok. Ibu berpesan melalui adik, agar kakak membelikan obat sakit kepala. b. Dilihat dari proses komunikasi Kontak primer : Terjadi pada saat awal komunikasi sosial itu mulai terjadi. Contohnya sama seperti contoh kontak langsung. Kontak sekunder : Pesan dari komunikator disampaikan kepada komunikan melalui pihak ketiga atau melalui media komunikasi. Contoh : Guru BP berpesan kepada Azis agar Agung keruang BP. Dalam kontak sekunder bisa terjadi kekeliruan apabila pihak ketiga salah dalam menerima atau menyampaikan pesan. Contoh: Ibu memesan daging ayam kepada langganannya di pasar sebanyak 1 kg melalui Bi Minah (pembantunya), setelah pesanannya datang ternyata yang datang 10 kg karena Bi Minah salah mendengar pesan ibu. SOAL KEGIATAN BELAJAR I 1. Hubungan timbal baik antara orang peruorangan, orang dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat disebut : a. Komunitas b. Sosialisasi c. Pola sosial d. Kategori sosial e. Interaksi sosial 2. Dibawah ini yang bukan ciri interaksi sosial adalah : a. Menggunakan media b. Pelakunya lebih dari 1 orang c. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas d. Ada komunikasi melalui kontak sosial e. Dilaksanakan melalui pola sistem sosial tertentu 3. Tindakan seseorang untuk meniru sikap dan perilaku orang lain disebut : a. Empati b. Sugesti c. Simpati d. Imitasi e. Identifikasi. 4. Pengaruh yang diberikan seseorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi pengaruh mau melaksanakan tanpa berpikir rasional disebut a. Sugesti b. Empati c. Simpati d. Motivasi e. Identifikasi 5. Guru BP berpesan kepada Vina agar Indri ke ruang BP. Hal ini merupakan contoh : a. Kontak paralel b. Kontak Individu c. Kontak langsung d. Kontak primer e. Kontak sekunder KUNCI JAWABAN : 1. E 2. A 3. D 4. A 5. E JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BAIK DAN BENAR ! 1. Sebutkan dan jelaska faktor-faktor yang melandasi terbentuknya interaksi sosial. KUNCI JAWABAN : 1. Faktor-faktor yang melandasi terbentuknya interaksi adalah : a. Imitasi yaitu : Tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan atau gaya hidup bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. b. Sugesti yaitu : rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan oleh seorang individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti melaksanakan apa yang disugestikannya tanpa berpikir lagi secara kritis dan rasional. KEGIATAN BELAJAR II SOSIALISASI SEBAGAI PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Secara khusus, modul ini bertujuan agar anda setelah mempelajari kegiatan belajar ini mampu : 1. Menjelaskan pengertian sosialisasi enkulturasi 2. Mengidentifikasi sosialisasi membentuk kepribadian 1. Pengertian sosialisasi enkulturasi Soaialisasi adalah suatu proses sosial yang terjadi bila seseorang menghayati atau melaksanakan norma-norma kelompok tempat ia hidup sehingga akan merasa menjadi bagian dari kelompoknyatadi. Dilihat dari kepentingan individu, sosialisasi adlah suatu proses sosial yang terjadi bila seseorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku kelompoknya. Enkulturasi (Proses pembudayaan) adalah mempelajari kebudayaan sendiri dengan cara mempelajari adat istiadat, bahasa, seni, agama, pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakat. Proses sosialisasi dan enkulturasi berlagsung secara terus menerus sejak manusia lahir sampai meninggal. Proses sosialisasi dan enkulturasi ini dimulai dari lingkungan keluarga, tetangga, sekolah dan masyarakat. 2. Sosialisasi membentuk kepribadian a. Arti kepribadian Kepribadian adalah ciri watak seorang imdividu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang mandiri. Kepribadian merupakan organisasi dan faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap dan sifat khas lain yang dimiliki oleh seseorang. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian 1. Faktor biologis : kondisi fisik seseorang Contoh : orang yang tampan/cantik biasanya punya percaya diri yang baik, orang yang cacat sering memiliki sifat rendah diri. 2. Faktor psikologis : temperamen, perasaan, keinginan, kemampuan belajar. 3. Faktor sosiologis : sikap dan perilaku yang sesuai dengan perilaku kelompoknya. c. Kebudayaan yang sangat pembentukan kepribadian seseorang adalah akebudayaan tempat individu menjadi anggotanya. Kebudayaan tersebut misalnya : 1. Kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan 2. Cara hidup di dalam lingkungan masyarakat yang khas, misalnya di kota atau di desa. 3. Kebudayaan khusus kelas sosial seperti cara berpakaian, cara mengisi waktu senggang, etika pergaulan. 4. Kebudayaan khusus atas dasar agama. 5. Pekerjaan/keahlian. d. Unsur-unsur kepribadian 1. Pengetahuan : kemampuan untuk membentuk, mengembangkan konsep, cita-cita, gagasan, ilmu pengetahuan dan karya seni. 2. Perasaan : positif (menyenangkan), negatif (tidak menyenangkan). 3. Dorongan naluri : kemauan yang sudah dibawa sejak lahir, misalnya dorongan mempertahankan hidup, mencari makan, bergaul, meniru sesamanya, keindahan, berbakti pada Tuhan dan sebagainya. e. Media Sosialisasi 1. Keluarga Anak akan berhubungan dengan lingkungan yang pertama, yaitu dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Anak akan mengalami proses sosialisasi awal. Anak dikenalkan dengan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari. Kebijaksanaan orang tua yang baik dalam proses sosialisasi anak antara lain : a. Berusaha dekat dengan anak-anaknya. b. Mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan. c. Mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk. d. Memberikan keteladanan yang baik. e. Menasehati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kewajaran. f. Menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. Sosialisasi dalam keluarga dibedakan menjadi 2 : a. Sosialisasi reprsi (Represive Socialization) Sosialisasi ini mengutamakan ketaatan anak pada orang tua, ciri-cirinya : 1. Menghukum perilaku yang keliru 2. Adanya kepatuhan anak 3. Pemberian imbalan materi 4. Komunikasi sebagai perintah 5. Orang tua sebagai pusat sosialisasi 6. Komunikasi non verbal 7. Anak memperhatikan keinginan orang tua. 8. Keluarga merupakan significant otherI (dominasi orang tua) b. Sosialisasi partisipasi (Participatory Socialization) Sosialisai ini mengutamakan partisipasi anak cirinya : 1. Memberikan imbalan bagi perilaku yang baik. 2. Hukuman dan imbalan simbolis 3. Otonomi anak 4. Komunikasi sebagai interaksi 5. Komunikasi verbal 6. Sosialisasi terpusat pada anak 7. Orang tua memperhatikan keinginan anak. 8. Keluarga menerapkan generalized other (kerjasama kearah tujuan) 2. Teman Sepermainan a. Masa anak-anak Bergaul dengan anak-anak tetangga, teman kelas, anak kerabat. Pergaulan ini diperlukan sebagai aspirasi yang memperkuat unsur-unsur kepribadian yang diperoleh di rumah. b. Masa remaja Pergaulan remaja semakin luas, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Mereka berhubungan akrab atas dasar seringnya bertemu dan adanya persamaan minat/perhatian dan kepentingan. Bukan karena hubungan darah, ketetanggaan atau percintaan. Mereka membentuk kelompok persahabatan. Kelompk persahabatan memberikan dampak positif dalam perkembangan kepribadian anak, misalnya : 1. Memberikan rasa aman dan rasa dianggap penting di dalam kelompok yang bermanfaat untuk perkembangan jiwa. 2. Sebagai tempat penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira yang mungkin tidak didapatkan di rumah. 3. Tempat perkembangan kemandirian remaja. 4. Adanya pola perilaku dan kaidah-kaidah tertentu mendorong remaja lebih bersikap dewasa. 5. tempat mengembangkan ketrampilan sosial. Dampak negati kelompok persahabatan yaitu munculnya : 1. Geng : Kelompok sosial yang mempunyai kegemaran berkelahi atau membuat keributan. 2. Klik : Kelompok kecil tanpa struktur formal yang mempunyai pandangan atau kepentingan bersama. 3. Sekolah Sekolah sebagai media sosialisasi berfungsi : a. Mengembangkan potensi anak untuk mengenal kemampuan dan bakatnya. b. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari generasi satu kegenerasi berikutnya. c. Merangsang partisipasi demokratis melalui pengajaran ketrampilan. d. Berkembangnya cakrawala intlektual dan cita rasa keindahan yang akan memperkaya kehidupan. e. Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dan mengembangkan hubungan sosial. f. Memberikan persiapan bagi peranan-peranan dalam pekerjaan. 4. Lingkungan Kerja Pengaruh lingkungan kerja umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sulit untuk mengubahnya, hal-hal yang bisa mempengaruhi pembentukan kepribadian di lingkungan kerja antara lain : a. Hubungan antar teman kerja b. Kepemimpinan di lingkungan kerja c. Jenjang karir d. Peraturan di lingkungan kerja 5. Media Massa Media massa baik yang berupa media cetak seperti surat kabar, majalah maupun media elektronik seperti radio dan televisi mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian, contoh : a. Penayangan perang dan film-film laga mendorong anak berperilaku agresif. b. Penayangan adegan-adegan pornografi meningkatkan pelanggaran susila di masyarakat. c. Iklan berpotensi untuk mengubah pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat. Dampak positif media massa antara lain ; a. Merangsang interaksi b. Meangsang eksperimen dan pertumbuhan mental serta sosial anak. c. Memperluas cakrawala dan pengetahuan. POS TEST KEGIATAN BELAJAR II 1. Suatu proses sosial yang terjadi bila seseorang menghayati dan melaksanakan norma-norma kelompoknya tempat ia merasa bagian dari kelompok tersebut disebut : a. Enkulturasi b. Sosialisasi c. Interaksi sosial d. Proses sosial e. Identifikasi 2. Orang yang cantik biasanya memiliki rasa percaya diri yang baik, pembentukan kepribadian dalam hal ini dipengaruhi oleh : a. Faktor biologis b. Faktor psikologis c. Faktor Sosiologis d. Faktor Keindahan e. Faktor Keberuntungan 3. Media sosialisasi anak yang pertama adalah ; a. Teman bermain b. Keluarga c. Teman sekolah dasar d. Teman Taman kanak-kanak e. Pendidikan agama 4. Ciri keluarga yang menggunakan sosialisasi partisipasi adalah : a. Menghukum perilaku yang keliru b. Adanya kepatuhan anak c. Komunikasi non verbal d. Orang tua memperhatikan keinginan anak e. Keluarga merupakan signifacant other 5. Contoh dampak positif media massa dalam pembentukan kepribadian adalah : a. Penayangan Penayangan perang dan film-film laga mendorong anak berperilaku agresif. b. Adanya rekontruksi di TV bisa dicontoh anak untuk melakukan pencurian/pembunuhan. c. Iklan berpotensi untuk mengubah pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat. d. Film flora fauna meningkatkan cakrawala dan pengetahuan e. Penayangan adegan-adegan pornografi meningkatkan pelanggaran susila di masyarakat. KUNCI JAWABAN : 1. B 2. A 3. B 4. D 5. D KEGIATAN BELAJAR III BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL Secara khusus modul ini bertujuan agar siswa mampu memahami dan mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial dlam kehidupan. 1. menjelaskan proses interaksi sosial 2. Membedakan proses interaksi sosial Proses interaksi sosial menurut Gilli dan Giltin dibedakan menjadi 2 bentuk : a. Proses yang assosiatif Proses yang assosiatif memiliki 3 bentuk 1. Kerjasama (Cooperation) Kerjasama dibentuk karena ada tujuan yang ingin dicapai. Macam-macam bentuk kerjasama adalah ; a. Bargaining adalah Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. b. Co-operation adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi. c. Coalition kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. 2. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses dimana dalam mencapai suatu tujuan pihak lawan diharapkan tidak saling menghancurkan. Proses akomodasi dapat berbentuk : a. Coercion adalah akomodasi yang terlaksana karena dipaksa. Hal ini terjadi karena salah satu pihak yang bertikai dalam posisis lemah. b. Compromise adalah pihak-pihak yang bertikai saling mengurangi tuntutannya, atau tercipta situasi saling mengarah sehingga tidak terjadi suatu pihak memaksakan kehendaknya. c. Arbitration adalah penyelesaian pertikaian lewat lembaga arbitrase. d. Mediation adalah penyelesaian pertikaian dengan bantuan pihak ketiga yang dianggap netral. e. Concilliation adalah keinginan mencapai tujuan bersama dengan cara mempertemukan diantara mereka. f. Toleration adalah penyelesaian masalah dimana salah satu pihak mengalah karena rasa segan. g. Stalemate adalah permusuhan berhenti karena pihak-pihak yang bertikai sama kuat atau sudah tidak ada titik temu. h. Adjudikasi adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. b. Proses yang Dissosiatif Proses dissosiatif memiliki 3 bentuk : 1. Persaingan (Competition) Persaingan adalah suatu proses sosial dimana perorangan atau kelompok saling bersaing unuk mencari keuntungan. Hal ini bisa terjadi baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan keamanan. 2. Kontroversi (Controvertion) Adalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertikaian, kontroversi terjadi karena keragu-raguan dan kebencian yang kadangkala masih disembunyikan. 3. Pertikaian (Conflic) Adalah suatu proses sosial dimana orang perorang atau kelompok berusaha untuk memenuhi keinginannya dengan jalan menentang pihak lawan. Jenis konflik yang terjadi di Indonesia antara lain : a. Konflik bernuansa SARA b. Konflik buruh dan majikan c. Konflik antar daerah/sukuisme d. Konflik antar perusahaan dengan pendduduk e. Konflik antar golongan politik f. Konflik antar preman/pelajar Sumber konflik di Indonesia akhir-akhir ini : a. Kesenjangan sosial dan ekonomi b. Konflik nilai atau moral c. Dendam warisan d. Ketidakpuasan dengan mantan pejabat e. Sparatisme f. Kebodohan g. Kekecewaan karena PHK atau pengangguran intelektual. EVALUASI Jawablah pertanyaan berikut dengan sigkat dan jelas ! 1. Jelaskan perbedaan antara empati dan simpati Jawab : Empati adalah perasaan yang dibarengi dengan organisma tubuh yang sangat dalam. Simpati adalah suatu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan dan lain-lain. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Menurut gillin dan Gillin dalam proses interaksi sosial ada proses assosiatif, proses ini memiliki 3 bentuk yaitu : a. Kerjasama, akomodasi, asimilasi b. Bargaining, cooperation, coalition c. Coertion, cooperation, coalition d. Meditiation, consiliation, toleration e. Stalemate, adjudikasi, asimilasi 2. Pelaksanaan pertukaran barang dan jasa antara 2 orang atau lebih disebut : a. akomodasi b. Bargaining c. Asimilasi d. Cooperation e. Coalition 3. Pihak-pihak yang bertikai saling mengurangi atau tercipta situasi yang saling mengalah, merupakan arti …. a. Akomodasi b. Coercion c. Compromise d. Tolerantion e. Stalemate 4. Penyelesaian perkara melalui pengadilan merupakan arti … a. Mediation b. Arbitration c. Conciliation d. Stalemate e. Adjudikasi 5. Proses sosial dimana perorangan atau kelompok saling bersaing mencari keuntungan disebut ….. a. Kompetisi b. Kontroversi c. Conflic d. Pertikaian e. Perebutan KUNCI JAWABAN : 1. A 2. B 3. C 4. E 5. A PENUTUP Kesimpulan 1. Interaksi sosial : Adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Proses sosial : Adalah pengaruh timbal balik antara segi kehidupan yang satu mempengaruhi segi kehidupan lainnya. 2. Jenis-jenis Interaksi Sosial a. Interaksi antar individu b. Interaksi antar individu dengan kelompok c. Interaksi antar kelompok 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses sosialisasi a. Faktor dari dalam b. Faktor dari luar 4. Bentuk-bentuk interaksi sosial a. Proses assosiatif meliputi : kerjasama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi b. Proses dissosiatif meliputi : persaingan, kontraversi dan konflik. DAFTAR PUSTAKA Sumali, agus; Ali, Sarlan M. 2007, Ilmu Pengetahuan Sosial. MODUL IPS PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA Oleh : MUHAMMAD HUSEN,S.Pd Modul ini digunakan dalam mata diklat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum KTSP SMK NEGERI 1 KURIPAN LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengharuskan dalam sistem pembelajaran lebih mengutamakan keaktifan siswa, maka sistem modul merupakan salah satu metode yang sesuai dengan tuntutan yang diharapkan. Dengan modul ini siswa diharapkan mampu belajar secara mandiri, efisien, menghindari kekurangan waktu bagi guru dalam proses belajar mengajar. Dengan sistem modul dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi secara individual yang tidak terlepas dari bimbingan guru bidang studi. Cakupan materi dalam modul ini yang disusun secara ringkas akan tetapi mudah dipahami oleh siswa dalam proses belajar mengajar baik itu secara individu ataupun secara kelompok. Modul ini juga dilengkapi dengan evaluasi yang harus dijawab oleh siswa yang telah mempelajari modul ini. Akhirnya modul ini merupakan salah satu panduan yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran disamping masih banyak metode pembelajaran yang lainnya bisa diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Kuripan 21 Juli 2008 Penulis Petunjuk : Modul ini dibagi dalam 4 kegiatan belajar yaitu : 1. Latar belakang kedatangan orang-orang eropa ke dunia timur 2. Masuknya kekuasaan asing ke wilayah Indonesia beserta akibat-akibatnya. 3. Dampak politik, sosial, ekonomi dan budaya dari keberadaan kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. 4. Perlawanan rakyat dan kerajaan-kerajaan di nusantara dalam menentang kolonialisme dan imperialisme. Pelajarilah modul ini dengan kegiatan belajar. Mulailah dari kegiatan 1 hingga anda bisa kuasai dengan baik. Untuk mengetahui apakah anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan akhir kegiatan belajar, kemudian cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang disediakan. Pelajari kembali tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Standar Kompetensi : Memahami Proses Kebangkitan Nasional Kompetensi Dasar Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat serta pengaruh yang ditimbulkan di berbagai daerah. PENDAHULUAN A. Tujuan Mempelajari Modul Setelah mempelajari modul siswa diharapkan mampu : 1. Menyelesaikan latar belakang kedatangan orang-orang eropa di dunia timur 2. Menjelaskan masuknya kekuasaan asing ke wilayah Indonesia beserta akibatnya. 3. Menjelaskan dampak positif, sosial, ekonomi dan budaya dan keberadaan kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. 4. Menguraikan perlawanan rakyat dan kerajaan-kerajaan di Nusantara dalam menentang kolonialisme dan imperialisme. B. Deskripsi Munculnya kebangkitan nasional pada permulaan abad ke-20, erat kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya. Munculnya kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan oleh orang-orang oleh orang-orang opa terhadap dunia timur, khususnya Indonesia yang telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap perkembangan nasionalisme di Asia Afrika. Dalam abad ke-19 munculah perlawanan-perlawanan dari rakyat Indonesia terhadap kolonialisme walaupun masih bersifat kedaerahan. Menjelang akhir abad ke-19 disertai dengan munculnya paham pembaharuan, di Indonesia diterapka politik etis, maka lahirlah tokoh-tokoh. KEGIATAN BELAJAR I A. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat serta Pengaruh yang ditimbulkan di berbagai daerah 1. Latar belakang orang-orang eropa ke dunia timur Sejak munculnya Turki Usmani di sebelah selatan laut kaspia, satu persatu wilayah di timur tengah berhasil ditakhlukkannnya seperti; Syiria, Palestina, Mesir dan daerah di Asia Barat lainnya. Pada tahun 1453 Bangsa Turki Usmani, di bawah pemerintahan Sultan Muhammad II berhasil merebut Konstatinopel. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Romawi Timur. Dengan jatuhnya Romawi Timur, seluruh bandar di pantai laut tengah dikuasai Turki. Dengan demikian jalur perdagangan antara dunia timur dengan Eropa melalui laut tengah dikuasai Turki. Pemerintah Turki ternyata mempersulit para pedagang Eropa untuk memperoleh rempah-rempah. Oleh sebab itu bangsa Eropa mulai mencari jalan lain untuk dapat langsung datang ke daerah penghasil rempah-rempah. Jadi latar belakang bangsa barat mengadakan penjelajahan samudera ke dunia timur antara lain sebagai berikut : a. Perang Salib Pada saat terjadi perang salib, bangsa Turki dibawah Sultan Muhammad II berhasil merebut kota Konstatinopel (1459), dengan pasca perang salib, daerah timur tengah lainnya merupakan jalur perdagangan yang sangat penting antara benua Eropa dan Asia. Semangat Sultan Muhammad II berkuasa, ia berusaha menhalang-halangi dan mempersulit pedagang barat masuk dan berdagang di wilayah kekuasaannya. Kebijakan politiknya tersebut menyebabkan para pedagang barat mengalami kesulitan mendapatkan barang-barang yang diperlukan, khususnya rempah-rempah. Kondisi yang demikian yang menjadi salah satu pendorong bangsa barat mengadakan penjelajahan samudera ke wilayah lain untuk mendapatkan barang-barang yang diperlukan, khususnya rempah-rempah. b. Penemuan Baru di bidang Ilmu pengetahuan dan Teknologi Keyakinan tentang kebenaran teori Colombus yang menyatakan bahwa dunia itu tidak datar, tetapi bolat seperti bola. Maka bila seorang menuju ke barat secara lurus, ia akan kembali ke titik semula. Ditemukannya kompas, sebuah alat untuk menentukan arah. Alat ini penting bagi dunia pelayaran, selain itu juga adanya penemuan baru astronomi dan geografi oleh Copernicus. c. Semangat 3 G Gospel yaitu tugas suci menyiarkan agama nasrani Glory yaitu mencari kebenaran/keharuman nama, kajayaan dan kekuatan. Gold yaitu mencari kekayaan (emas) d. Semangat Reconguesta Semangat reconguesta yaitu semangat merebut kembali wilayah- wilayah yang telah diduduki oleh negara-negara islam ketika terjadi perang salib. Semangat ini jelas terlihat pada bagaimana kapal-kapal portugis memasang gambar salib pada kapal layar mereka. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa penjelajah bangsa-bangsa barat ke dunia timur tidak hanya ingin mendapatkan barang-barang dagangan tetapi juga menyebarkan injil dan mendapatkan kemuliaan atau kejayaan bangsa. 2. Pelopor Penjelajah Samudera a. Bangsa Portugis 1. Bartholomeus Diaz Dalam menjelajah samudera, Bartholomeus Diaz menyusuri pantai barat Afrika sampai jauh ke selatan. Rombongan tersebut diamuk badai dan terdampar di suatu tanjung yang kemudian diberi nama tanjung harapan (1486-1487), sebab dari tanjung inilah tumbuh harapan baru untuk sampai ke India. 2. Vasco Da Gama Setelah berhasil melewati tanjung harapan Vasco Da Gama meneruskan pelayarannya menyusuri samudera hindia, dan atas petunjuk seorang pelaut berkebangsaan arab, sampailah ia ke Kalikut (pantai barat India) pada tahun 1498. 3. Alfonso D’Albuquerque Dibawah kepemimpinannya pada tahun 1511 portugis berhasil merebut Malaka, dari Sultan Mahmudsyah. Pada masa itu Malaka merupakan pusat jalur perdagangan yang ramai dan penting. Pada tahun 1512 kapal-kapalportugis telah sampai ke bandar Maluku (Ternate dan Tidore). b. Bangsa Spanyol 1. Christoporus Columbus Pada tahun 1492 Columbus mendapatkan 3 buah kapal disertai 88 pelaut dari penguasa Spanyol yaitu Ratu Issabela. Setelah berlayar kurang lebih tiga bulan lamanya sampailah Columbus di Pulau Bahama, Ia menganggap telah sampai ke India, maka ia memberi nama penduduk setempat dengan nama Indian. 2. Ferdinan Magelhaens Ia adalah seorang pelaut Spanyol yang banyak mempelajari pengalaman pelayaran Columbus ke Amerika, karena itu ia kemudian untuk pertama kalinya berhasil mengelilini dunia. Magelhaens akhirnya dapat menyimpulkan bahwa Hindia Timur dapat dicapai melalui ujung selatan benua Amerika. Pada tahun 1521 rombongan Magelhaens tiba di kepulauan Philiphina dan mendirikan tugu peringatan dan menyatakan bahwa daerah kepulauan Philiphina adalah milik raja Spanyol. Magelhaens sendiri akhirnya terbunuh dalam peperangan antar suku di Philiphina. c. Bangsa Inggris 1. Francis Drake Ia melakukan penjelajahan pada tahun 1577 sampai dengan 1580 ia dijuluki orang kedua yang berhasil mengelilingi dunia setelah Magelhaens. 2. James Cook Pada tahun 1770 James Cook berhasil mendarat di pantai barat Australia. Ia juga berhasil menulis tentang benua Australia. 3. William Dampier Pada tahun 1688 mendarat di pantai barat Australia, ia juga berhasil menulis tentang benua Australia. 4. Matthew Flinders Ia berhasil mengelilingi benua Australia pada tahun 1798 dan membuat apeta dunia. d. Bangsa Perancis Salah satu penjelajah bangsa Perancis adalah Cartier yang pada tahun 1534 mendarat di Amerika dan menemukan sungai Saint Lawrence. e. Bangsa Belanda 1. Barents Penjelajahannya dilakukan pada tahun 1594 melalui kutub utara menuju Asia, namun mengalami kegagalan, karena selat yang ia lalui airnya membeku. Ia meninggal pada saat perjalanan pulang , selat tersebut sampai sekarang diberi nama selat Barents. 2. Abel J. Tasman Dalam penjelajahannya (1642) ia mendarat di pantai tenggara dan timur Australia, dan menemukan sebuah pulau yang kemudian diberi nama Tasmania. 3. Cornelis De Houtman Pada tahun 1956 ia berhasil mendarat di Banten, dan pada tahun 1602 berdiri VOC, kemudian pada tahun 1605 VOC dapat merebut benteng pertahanan Portugis di Ambon. 4. William Janz Dalam penjelajahannya tahun 1966 ia berhasil mendarat di teluk Cartentaria Australia Utara. KEGIATAN BELAJAR 2 B. Masuknya Kekuasaan Asing ke Wilayah Indonesia beserta Akibatnya. 1. Kolonialisme dan Imperialisme barat Kolonialisme adalah rangkaian nafsu suatu bangsa untuk menakhlukkan bangsa lain di bidang politik, sosial, ekonomi, idiologi, dan kebudayaan. Kolonialisme menggunakan berbagai cara untuk memaksakan kehendaknya kepada orang lain, misalnya : dengan dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan dengan penetrasi kebudayaan. Secara etimologis kolonialisme berasal dari kata koloni yang artinya semula menempatkan masyarakat di luar batas atau lingkungan daerahnya. Imperialisme berarti politik eksploitasi terhadap bangsa lain untuk kepentingan imperialis. Pada hakekatnya tidak ada perbedaan antara kolonialisme dengan imperialisme sebagai bentuk penjajahan dan penindasan baik yang berasal dari sistem kapitalisme maupun komunisme. Imperialisme sacara umum dibagi atas 2 tahap yaitu : a. Imperialisme kuno dipengaruhi oleh Gospel, Gold dan Glory (3 G). b. Imperialisme modern lebih mengutamakan daerah koloni dijadikan sebagai tempat persediaan bahan baku untuk industri dan tempat pelemparan hasil industri dari negara induk. Gagasan imperialisme modern muncul dengan prinsip tidak harus menguasai wilayah suatu negara tetapi cukup dengan hanya menguasai ekonominya saja demikian halnya dengan imperialisme modern yang merambah Indonesia. 2. Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia dan terbentuknya VOC Awal mula kedatangan orang Belanda ke Indonesia di motivasi untuk mendapatkan rempah-rempah dikarenakan Lisabon sebagai pusat perdagangan rempah-rempah tertutup bagi pedagang Belanda. Sejak tahun 1985 sebagai alternatif pedagang Belanda berusaha mencari sumber utama penghasil rempah-rempah yaitu Indonesia. Ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh Van Nese dan Cornelis De Houtman ia adalah seorang pelaut Belanda yang mengetahui jalan pelayaran menuju Indonesia, maka rombongan Cornelis De Houtman menjadi penjajah Belanda pertama yang menginjak bumi nusantara. Rombongan ini mendarat di Banten, kemudian mengumpulkan dan membeli rempah-rempah dan melanjutkan perjalanan ke arah Indonesia timur (Maluku) dan kembali lagi ke Belanda. Selanjutnya pedagang Belanda mendirikan kongsi dagang Belanda yang bernama VOC (Verenigde Oost Indische Companie) yang berarti persekutuan dagang hindia timur pada tahun 1602 dengan tujuan : a. Untuk menghindari persaingan antara sesama penguasa Belanda (tujuan Intern) b. Menggalang kekuatan untuk menyaingi pedagang Portugis dan Spanyol (tujuan Ekstern). Adapun faktor VOC berahan lama di bumi nusantara adalah diberikannya hak-hak istomewa oleh pemerintah kerajaaan Belanda antara lain: a. Hak untuk berdagang selama 21 tahun dan diperpanjang sampai 12 kali b. Memperoleh hak monopoli c. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja di Indonesia d. Mengangkat pegawai yang dibutuhkannnya. e. Hak memiliki tentara sendiri f. Hak mencetak mata uang sendiri. Dalam menjalankan monopoli perdagangannya VOC menggunakan cara-cara sebagai berikut : a. Mengadakan pelayaran hongi b. Menebagng pohon penghasil rempah-rempah untuk mencegah over produksi. c. Menetapkan pajak Akibat dari sifat para pemimpin VOC yang teraalu boros dan perubahan sistem politik negeri Belanda sendiri, menyebabkan VOC mengalami pembubaran dimana sebab utamanya adalah : a. Gaji pegawai VOC terlalu rendah, sehinggga banyak pejabat yang korup atau berlaku curang. b. Pembagian keuntungan tetap diberikan kepada pedagang-pedagamg, walaupun VOC pada waktu itu mengalami kerugian karena khawatir modalnya ditarik. c. Berpindahnya kekuasaan dan hak-hak VOC kepada pemerintah Belanda. 3. Pemerintah Kolonial Belanda Kondisi VOC bertambah parah pada saat Belanda menjadi negara boneka Perancis, untuk mempertahankan Indonesia, Napoleon mengangkat Herman William Deandels sebagai gubernur jenderal (1808-1811). Deandels berkuasa di Indonesia secara diktator yang menimbulkan penderitaan yang berat bagi rakyat dengan menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut : a. Melaksanakan sistem pemerintahan ala barat b. Menjadikan para bupati sebagai pegawai negeri c. Melakukan pembagian wilayah Jawa menjadi 9 bagian. d. Membentuk pengadilan keliling untuk warga pribumi e. Membangun benteng di pedalaman 4. Pemerintahan Thomas Stanford Rafles di Indonesia (1811-1816) Thomas Stanford Rafles adalah pimpinan pertama yang dipercaya oleh penguasa Inggris untuk menjadi gubernur di Indonesia. Langkah-langkah penting yang diambil oleh Thomas Stanford Rafles diantaranya : a. Dalam bidang pemerintahan : 1. Membagi Pulau Jawa dalam karesidenan 2. Bupati mendapat gaji dari pemerintah, dengan dijadikan pegawai negeri 3. Melarang perbudakan 4. Melarang adanya penyerahan wajib pajak dan kerja rodi 5. Mengadakan sewa tanah b. Dalam bidang hukum Thomas Stanford Rafles ingin menerapkan sistem juri, namun kebijakan ini tidak terlaksana dengan baik karena penguasa Inggris menarik Thomas Stanford Rafles. c. Dalam bidang perekonomian 1. Melakukan perdagangan bebas 2. Menerapkan monopoli garam 5. Sistem Tanam Paksa a. Tanam Paksa (Cultur Stelsel) Sistem ini prakarsa dari gubernur jenderal Johanes Van Dan Bosch (1830-1833). Sistem Ini terjadi karena Belanda kosong akibat peperangan yang terjadi di kerajaan nusantara. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan memaksa penduduk menanami sebagian tanahnya dengan tanaman yang laku di pasaran Eropa, misal : kopi, gula dan kapas. b. Penyelenggaraan tanam paksa Awalnya teori inibaik namun dalam pelaksanaannya menjadi sangat buruk karena adanya sistem cultur procent, yaitu berupa upah yang diberikan kepada pegawai Belanda atau banyak hasil tanaman yang diserahkan. Dengan demikian makin banyak hasil tanaman yang diserahkan, makin banyak pula mereka meperoleh upah. c. Akibat tanam paksa Sistem ini membawa dampak negatif bagi rakyat Indonesia misal; kemiskinan, kesengsaraan, pemaksaan sewenang-wenang dan kelaparan yang terjadi dimana-mana. Akibatnya banyak penduduk yang mengungsi ke daerah lain. 6. Sistem Usaha Swasta Periode tahun 1870-1900 merupakan periode terbukanya Indonesia bagi penanam modal swasta, ini merupakan kritikan kaum kapitalis dan liberalisme negara sendiri. Kaum swasta Eropa (belanda) mendapat kesempatan untuk menanamkan modalnya di bidang perkebunan kopi, the , gula dan kina di Jawa dan Sumatera. Undang-undang agraria tahun 1870 : Pembukaan perkebunan di dukung oleh undang-undang agraria yang maksudnya antara lain : a. Melindungi hak milik petani atas tanahnya b. Memberi peluang bagi orang asing untuk menyewa lahan dari rakyat c. Mempertahankan tanah penduduk agar jangansampai jatuh ke tangan pengusaha asing. Isi undang-undang agraria antara lain : a. Gubernur jenderal tidak boleh menjual tanah b. Gubernur jenderal dapat menyewakan tanah menurut undang-undang. c. Tanah-tanah milik negara yang secara langsung menjadi milik pribumi dijadikan milik pemerintah Belanda. d. Tanah milik pemerintah dapat disewakan selama 5 tahun e. Golongan tanah yang kedua adalah milik pribumi, isal ; sawah, ladang, dan sejenisnya yang dimiliki oleh penduduk bisa dapat disewakanpaling lama 5 tahun. KEGIATAN BELAJAR 3 DAMPAK SOSIAL, POITIK, EKONOMI DAN BUDAYA AKIBAT KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI NUSANTARA A. Sosial Setelah pelaksanaan tanam paksa yang dalam masyarakat dikenal adanya beberapa lapisan berdasarkan status yaitu lapisan bawah, menengah dan atas. Lapisan bawah umum disebut rakyat jelata dan merupakan masa yang besar dan hidup melarat. Di kota-kota umumnya sebagian buruh kecil dan tukang-tukang. Sebagai petani dan buruh perkebunan adalah termasuk lapisan bawah. Sedangkan lapisan atas terdiri dari bangsawan atau kerabat raja. B. Politik Sejak munculnya pemerintahan kolonial, pengaruh penguasa pribumi makin kecil, karena secara langsung penguasa Belanda mencampuri urusan pemerintahan pribumi. Misal, pergantian tahta, pengangkatan pejabat keraton dan jalannya pemerintahan kerajaan. Kedudukan penguasa pribumi tidak lebih sebagaipemerintahan kolonial yang dikerahkan untuk embantu dalam hal menggali kekayaan melalui pajak dan pengerahan tenaga kerja, dengan begitu mereka hanya mendapat gaji berupa uang. Keadaan ini sangat merendahkan kedudukan raja. C. Ekonomi Pemerintah kolonial menerapkan praktek monopoli sehingga melumpuhkan perdagangan rakyat. Akibatnya kegiatan perdagangan pribumi menjadi tidak lancar. Disamping praktek monopoli, penderitaan rakyat juga disebabkan adanya kewajiban membayar pajak . Secara umum faktor lain yang menyebabkan merosotnya kemakmuran rakyat pada abad ke-19 yaitu : 1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, sementara jumlah aproduksi pertanian menurun. 2. Praktek tanam paksa banyak menimbulkan penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan. 3. Pemerintah elanda membebnkan keuangan dari Jawa untuk mengurus pemerintahan di luar Jawa. D. Budaya Dengan adanya kolonialisme membawa pengaruh terhadap budaya lokal, budaya yang mereka tanamkan mendukung imperialisme mereka, seperti : kebodohan, diskriminasi, adu domba, pemaksaan kehendak, budaya minuman keras. Budaya seperti itu ternyata sangat efektif dan sulit dihilangkan, terbukti sisa-sisa budaya kolonial sampai saat ini belum sepenuhnya hilang seperti; perasaan rendah diri, ketergantungan, aji mumpung dan lain-lain. KEGIATAN BELAJAR 4 PERLAWANAN RAKYAT DAN KERAJAAN-KERAJAAN DI NUSANTARA DALAM MENENTANG KOLONIALISME DAN IMPERIALISME A. Perlawanan tehadap Portugis 1. Perlawanan Demak Demak melawan Portugis di selat Malaka pada tahun 1512-1513 di bawah pimpinan Adipati Unus, perlawanan ini gagal dan dilanjutkan oleh Ratu Kalinyamat pada tahun 1551-1574 tetapi juga mengalami kegagalan. 2. Perlawanan Kerajaan aceh Perdagangan kerajaan Aceh mengalami kemerosotan akibat dari sistem politik monopoli oleh Portugis di selat malaka, mengakibatkan timbulnya perlawanan rakyat Aceh di bawah pimpinan alaudin Riwayat Syah pada tahun 1537,1539 dan 1547, namun juga mengalami kegagalan. 3. Perlawanan Fatahilah Adanya usaha menguasai Sunda Kelapa, Portugis bekerjasama dengan kerajaan pajajaran, hal ini ditentang oleh Sultan Trenggono dari Demak dengan mengirimkan pasukannya untuk memerangi Portugis di bawah pimpinan atahilah pada tahun 1527 dan Portugis dapat dikalahkan dan kemudian Sunda Kelpa diganti dengan Jayakarta. 4. Perlawanan rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah. Setelah rakyat Ternate mengetahui maksud jahat Portugis yang ingin mengadakan monopoliperdagangan di Ternate. Setelah mendirikan benteng Sao Paulo yang sangat merugikan rakyat Ternate, maka pada tahun 1570 rakyat Ternate melakukan perlawanan di bawah pimpinan Sultan Harun yang kemudian setelah tewasnya Sultan Harun diteruskan oleh putranya Sultan Baabullah, Portugis dapat diusir dari bumi Ternate pada tahun 1577. B. Perlawanan Terhadap Penjajahan Belanda 1. Perlawanan Sultan Agung Perlawanan Sultan Agung terhadap VOC di Batavia yang dilakukan secara berturut-turut pada tahun 1628 dan 1629 mengalami kegagalan , hal ini disebabkan karena : a. Jarak antara Mataram dan Batavia sangat jauh untuk ditempuh oleh prajurit mataram hanya dengan berjalan kaki. b. Kekurangan bahan makanan c. Persenjataan yang kurang memadai d. Munculnya wabah penyakit malaria 2. Perlawana Sultan Hasanuddin Latar belakang terjadinya perlawanan Sultan Hasanuddin terhadap Belanda adalah karena dominasi para pedagang Belanda (VOC) di Makassar. 3. Perlawanan Sultan ageng Tirtayasa Kerajaan Banten merupakan kerajaan yang berkembang pesat. Kondisi ini mengakibatkan kondisi VOC menjadi terancam, oleh karena itu VOC berusaha untuk menghancurkan Banten. Kesempatan ini menjadi terbuka setelah terjadi perselisihan antara Sultan Ageng dengan putra mahkota yaitu Sultan Haji. EVALUASI Setelah anda mempeljari meteri pada bab di atas, jawablah pertanyaan berikut dengan tepat ! 1. Sebab utama terjadinya penjelajahan samudera oeh bangsa-bangsa barat ke dunia timur adalah…… a. Perang salib b. Sulit mendapatkan rempah-rempah c. Penemuan baru di bidang Iptek d. Jatuhnya konstatinopel ke tangan Turki tahun 1453 e. Semangat Reconguesta 2. Penemuan kompas sangat membantu dalam pelayaran, karena berfungsi sebagai …. a. Mendukung bangsa barat menemukan rempah-rempah ke dunia timur b. Mempersulit pedagang Eropa barat masuk ke wilayahnya c. Memperbolehkan bangsa barat membeli rempah-rempah d. Membantu pelayaran bangsa-bangsa barat kedunia timur e. Melarang bangsa-bangsa barat ke dunia tiur 3. Kolonialisme adalah nafsu suatu untuk menakhlukkan bangs lain di bidang……. a. Politik ekonomi b. Politik sosial ekonomi c. Politik sosial ekonomi dan kebudayaan d. Ekonomi dan kebudayaan e. Politik ekonomi kebudayaan dan idiologi 4. Dibukanya perkebunan-perkebunan di luar jawa melahirkan golongan baru dalam masyarakat Indonesia yaitu :…….. a. Golongan elit b. Golongan pengusaha c. Buruh kuli kontrak d. Buruh bangunan e. Terpelajar 5. Daerah yang pertama yang didatangi Portugis adalah ….. a. Tidore b. Ternate c. Bali d. Banten e. Makassar Jawablah dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan pokok-pokok kebijakan Rafles pada bidang pemerintahan ! 2. Jelaskan latar belakang bangsa-bangsa barat mengadakan penjelajahan samudera ! 3. Sebutkan 4 ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1905 ! 4. Sebutkan 4 faktor dalam negri lahirnya kebangkitan nasional ! 5. Sebutkan Isi sumpah pemuda 28 Oktober 1928 ! MODUL MENGURAIKAN PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS INDONESIA, DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA Oleh : MUHAMMAD HUSEN,S.Pd Modul ini digunakan dalam mata diklat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum KTSP SMK NEGERI 1 KURIPAN LOMBOK BARAT PENGANTAR Modul “Proses Kebangkitan Nasional” ini, merupakan modul yang mengkaji tentang proses kebangkitan nasional, dengan mempelajari modul ini, diharapkan anda akan mengetahui lebih banyak tentang “Proses terbentuknya kesadaran nasional Indonesia dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia” Petunjuk Modul ini dibagi dalam 4 kegiatan belajar iaitu : Kegiatan belajar I : Faktor pergerakan nasional Indonesia Kegiatan belajar II : Perkembangan pendidikan Kegiatan belajar III : Bentuk dan strategi organisasi Kegiatan belajar IV : Gagasan persatuan dan kesatuan bangsa.  Pelajarilah modul ini dengan kegiatan belajar demi kegiatan belajar. Mulaikah dari kegiatan belajar 1 hingga anda bisa kuasai dengan baik, Untuk mengetahui apakah anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan pada akhir belajar. Kemudian cocokkan jawsab an anda dengan kunci jawaban yang disediakan.  Pelajari kembali tugas yang belum terjawab dengan benar, hehingga anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Untuk selanjutnya mempelajari kegiatan belajar berikutnya  Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 7 X 45 menit termasuk waktu untuk mengerjakan tes akhir modul. STANDAR KOMPETENSI  Memahami proses kebangkitan nasional Kompetensi Dasar Menguaraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia dan pergerakan kebangsaan Indonesia. Kemampuan Prasyarat  Untuk mempermudah pemahaman tentang materi pada modul ini anda diharapkan telah mengetahui beberapa hal, misalnya proses perkembangan kelonialisme dan imperialisme barat, dijelaskan berdarkan pengaruh yang ditimbulkan diberbagai daerah. Pre Test Untuk mengetahui kemampuan awal anda, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini : 1. Apakah yang disebutkan dengan kesadaran nasional 2. Apakah yang disebut dengan identitas Indonesia. Indikator Hasil Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menjelaskan faktor munculnya pergerakan nasional, perkembangan pendidikan, bentuk dan strategi organisasi serta gagasan persatuan dan kesatuan bangsa. Daftar Isi Daftar isi 2 Pengantar 3 Petunjuk 3 Standar Kompetensi 3 Kompetensi Dasar 3 Kemampuan prasarat 3 Pre Test 3 Indikator hasil 3 Pendahuluan 4 Kegiatan Belajar I : Faktor Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia 5 a. Faktor Interen 5 b. Faktor Ekstern 5 Kegiatan Belajar II : Perkembangan Pendidikan 8 a. Lahirnya golongan terpelajar 8 b. Peranan golongan terpelajar 8 Kegiatan Belajar III : Bentuk dan Strategi Organisasi 11 Kegiatan Belajar IV : Gagasan Persatuan dan Kesatuan Bangsa 16 Post test 17 Penutup 19 Daftar pustaka 20 PENDAHULUAN A. Tujuan Mempelajari Modul Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan mampu : 1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya pergerakan nasional di Indonesia (faktor internal dan eksternal) 2. Menjelaskan perkembangan pendidikan dan awal munculnya akesadaran nasional 3. Menganalisis bentuk dan strategi organisasi pergerakan nasional Indonesia 4. Gagasan persatuan dan kesatuan bangsa serta terbentuknya identitas kebangsaan Indonesia B. Deskripsi Nasionalisme sebagaai sebuah gelaja kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai cirikhas yang berbeda antara satu negara lain, antara benua satu dengan benua lainnya. Munculnya nasionalisme, diawali di kawasan Eropa yang saat itu masih terkungkung dalam kehidupan feodalistik aotodoks, sehingga aklhirnya nasionalisme sebagai salah satu jalan dan pembebas dari kehidupan istana sentris. Tumbuhnya nasionalaisme di Eropa juga berimbas dengan munculnya imperalisme-kolonialisme. Hal ini didukung dengan menuculnya kapitalisme sehingga bangsa Eropa pada abad ke-7 menjadi penguasa dunia dengan menjajah hampir seluruh benua yang ada. Sebaliknya, nasionalisme bangsa terjhajah di kawasan Asia, Afrika, dan kawasan benua Amerika sebagai wujud dari perlawanan kolonialisme-imperialisme bangsa – bangsa Eropa. Hal itu yang memunculkan istilah bahwa nasionalisme Asia dan Afrika sebagai anak kandung kolonialisme Eropa. Nasionalisme Indonesia sebagai hal yang berbeda jika dibangdingkan dengan munculnya nasionalisme di negara-negara terjajah lainnya. Nasionalisme Indonesia murni sebagai bentuk perlawanaan terhadap penjajahan. Dominan sosio-politik pemerintahan Hindia Belanda membangkitkan perlawanan baik secara radikal (perlawanan rakyat) dan akhirnya berkembang melalui cara modenr yaitu perjuangan melalui organisasi modern. Munculnya organisasi perintis pergerakan di Indonesia seperti : Budi Utomo, Serikat Islam sebagai embrio lahairnya kesadaran nasional. Pada kahirnya muncul kesadaran pada identitas nasional bangsa yang menjadi pemersatu di wilayah nusantara. Kegiatan Belajar I FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA A. Faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional Indonesia (faktor internal dan eksternal) 1. Faktor interen Yang mengakibatkan muncuylnya pergerakan nasional merupakan faktor dari dalam yang mendorong terjadinya pergerakan nasional termasuk ke dalam faktor– faktor intern antara lain sebagai berikut : a. Adanya kaum cerdik pandai Golongan cerdik pandai di Indonesia muncul akibat berkembangnya pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah kolonial belanda. Tujuan pelaksanaan pendidikan ini pada awalnya ialah untuk mencetak tenaga kerja yang bisa membaca dan menulis serta mau dibayar dengan upah yang sangat murah, ternyata dalam jangka panjang mengakibatkan lahirnya golongan cendekiawan yang kemudian membawa perubahan perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia. b. Penderitaan, penindasan dan perlakuan diskriminatib kebijakan penjajah. Selama berkuasa diIndonesi pada dasarnya hanyalah untuk kepentingan penjajah juga. Nasib rakayat Indonesia tidak diperhatikan sehingga kondisi rakyat semakin tertindas. Keadaan ini mendorong rakyat Indonesia untuk bersatu dalam melawan kekuasaan bangsa asing di Indonesia. c. Pengaruh politik balas budi Politik balas budi (plitik etis) lahir sebagai upaya balas budi yang dilakukan oleh Belanda kepada Indonesia setelah pelaksanaan tanam paksa. Politik etis terdiri atas : irigasi, sendikasi, dan trasmigrasi membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 2. Faktor Ekstern Merupakan faktor dari lauar negeri, faktor ekstern yang mempengaruhi kondisi di Indonesia hingga mengakibatkan munculnya pergerakan nasional antara lain sbb : a. Kemenangan Jepang melawan Rusia pada th. 1905. Kemenangan ini menjadi motivasi bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika khususnya bagi Indonesia untuk bersatu dalam upaya mengusir kekuasaan bangsa barat di Indonesia. b. Masuknya faham-faham baru ke Indonesia Pada abat ke 19 imperalisme di kawasan Asia Afrika semakin merajalela karena mengixploitasi seumber daya alam, ataupun sumber daya manusia. Seiring dengan ramainya bangsa barat memasuki wilayah Asia Afrika maka faham-faham yang berkembang dari barat juga mengalir ke Asia dan Afrika Faham-faham baru yang masuk ke Asia dan Afrika antara lain sbb : 1. Liberalisme Faham ini pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith, dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nationis Faham liberalisme mempengaruhi perjuangan baik di bidang ekonomi bidang poliutik dan bidang agama. Selain di Inggris, faham leberalisme juga berkembangan di Benua Amerika dan Prancis 2. Nasionalisme Faham nasionalisme dikembangkan oleh beberapa tokoh, diantaranya Hans Kohn, Otto Banner, Josep Ernest, Ranant Nasionalisme adalah suatu paham yang dapat memberi ilham kepada sebagian besar penduduk untuk bersatu dan dengan rasa kesetiaan yang mendalam mengabdi kepada bangsa dan negara. Nasionalisme terbentuk karena persamaan nasib, budaya, karakter dan keinginan untuk hidup bersama dalam satu belompok. Nasionalisme berkembanga di Erop di pelopori oleh : Inggris, Jerman, dan Italia. Pada akhir abad ke 19 paham ini berkembang luas di Asia dan Afrika kondisi ini mengakibatkan bangsa-bangsa di Asia Afrika memiliki jiwa bersatu membentuk suatu bangsa yang bertujuan untuk melepaskan dari penjajah yang menindas bangsanya. 3. Sosialisme Sosialisme muncul akibat adanya perkembangan industrialisasi yang ada di Eropa Tokoh golongan sosialis diantaranya : Robert, Owen dari Inggris, Saint, Simon dan Charles Fouries dari Perancis, serta Karl Marx dari Jerman. Hasil-hasil perjuangan golongan sosialis antara lain melahirkan :  Pembentukan partai buruh  Undang-undang Factory Act (Inggris 1833)  Poor law (Inggris 1834) 4. Demokrasi Paham demokrasi terjadi abad ke 18 setelah revolusi Prancis Tgl. 14 Juli 1789 Paham ini pertama kali dilaksanakan di Yunani yang berupa demokrasi langsung. Paham demokrasi mempengaruhi berbagai bidang baik politik ekonomi maupun sosial. Paham demokrasi semakin berkembang laua setelah terjadi perang dunia II, terutama setelah bangsa di kawasan Asia dan Afrika banyak yang memerdekaan negaranya dan membentuk suatu negara yang melaksanakan sistim dmokrasi. Evaluasi A. Uraian Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas 1. Tuliskan faktor intern dan ekstern yang mendorong lahirnya pergerakan nasional 2. Apakah yang dimaksud dengan ajran liberalisme, sosialisme dan demokrasi 3. Tuliskan masing-masing 3 negara yang berpaham ajaran liberalisme, sosialisme, dan demokrasi. B. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada burub a, b, c, d, e 1. Pada awalnya organisasi pergerakan nasional yang berkembang di Indonesia berikut : a. Sosial budaya c. Sosial ekonomi e. Sosial militer b. Sosial politik d. Sosial agama 2. Paham yang mengutamakan kebebasan individu adalah : a. Nasionalisme c. Liberalisme e. Facisme b. Demokrasi d. Komunisme 3. Di bawah ini adalah faktor-faktor intern yang mengakibatkan munculnya pergerakan nasional, kesuali .... a. Adanya kaum cerdik pandai d. Penderitaan dan penindasan b. Politik etis e. Masuknya paham baru ke Indonesia c. Diskriminatif 4. Politik balas budi yang dilakukan oleh bangsa Belanda kepada Indonesia disebut dengan istilah .... a. Politik etis d. Politik Wealth of nations b. Politik pintu terbuka e. Praktekpembaharuan c. Devide et impera C. Porto Folio Buatlah sibuagh makalah (2-3 halaman) bertema ”Pelaksanaan Politik Etis pada masa Penjajahan Belanda di Indonesia”. Perhatikan hal-hal yang dinilai dalam rubrik penilaian. Rubrik Penialaian Indikator Nilai Kualitatif Nilai kuantitatif Deskripsi alasan 1. Pengetahuan tentang masa penjajahan Belanda di Indonesia 2. Pemahaman tentang konsep politik etis di Indonesia 3. Kemampuan membuat makalah 4. Sistematis makalah 5. Kualitas bahasa dalam makalah 6. Kemampuan menjelaskan masalah dalam makalah Nilai rata-rata Komentar : Keterangan : Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Memuaskan Baik Cuku Kurang 4 3 2 1 > 80 68 – 79 56 – 67 < 55 Kegiatan Belajar II B. Perkembangan pendidikan dan awal munculk kesadaran nasional 1. Lahirnya golongan terpelajar Golongan terpelajar lahir karena adanya politik ahli yang disesuaikan dengan politik asosiasi, yaitu politik yang memandang perlu adanya kerjama antara golongan pribumi dan golongan Eropa untuk mencapai kemajuan. Kebijaksanaannya antara lain : a. Pendidikan atau edukasi 1. Tujuan menyediakan tenaga kerja yang terdidik dan murah 2. Sekolah yang didirikan : - Sekolah kelas 2 untuk calon pegawai rendah dan murah - Sekolah yang didirikan a. Sekolah kelas 2 untuk calon pegagawai rendah dan murah, siswa masyarakat biasa, lama pendidikan 3 th. b. Sekolah kelas 1 : untuk golongan masyarakat menengah, lama pendidikan 5th. c. HIS (Hollands, Ind landse school) untuk golongan atas lama pendidikan 7 tahun d. Mulo setingkat SMP e. AMS setingkat SMA f. Sekolah kejurunan, sekolah pamong praja, sekolah guru, sekolah teknik, dan berbagai perguruan tinggi seperti perguruan tinggi teknik di Bandung. Hukum di Jakarta, pertanian di Bogor dan kedokteran di Jakarta b. Irigasi membangun sistem irigasi Brantas di Jawa Timur, namun sebagian besar untuk mengairi perkebunan Belanda c. Emigrasi Masyarakat Jawa banyak di0pindahkan ke luar Jawa untuk memenuhi tenaga kerja milik perkebunan Belanda. Akhir abad ke 19 terjadi perubahan susunan masyarakat : - Golongan keryawan dan buruh - Adanaya urbanisasi - Timbulnya golongan terpelajar atau cendekiawan 2. Peranan golongan terpelajar Mereka memiliki nasionalisme Indonesia, mereka mengubah pandangan lama yang bersifat kedaerahan dengan pendangan baru yang bersifat nasional. Mereka berkeyakinan kemerdekaan akan tercapai bila nasionalime tumbuh dan berkembang di bumi Indonesia. Evaluasi : A. 1. Tuliskanlah tujuan pendidikan atau edukasi 2. Tuliskanlah sekolah-sekolah yang didirikan 3. Apakah yang dimaksud dengan irigasi 4. Apakah yang dimaksud dengan emigrasi 5. Tuliskanlah peranan golongan terpelajar di Indonesia pada awal kesadaran nasional. B. Pilihlah salaah satu jawaban yang paling benar. 1. Adanya politik etis dalam bidang adukasi memunculkan .... a. Kaum intelektual pribumi d. Menambah sarana dan prasarana b. Kaum intelktual Belanda e. Golongan Elite c. Kaum pribumi 2. Tujuan adanya politik etis antara lain adalah .... a. Mengkaitkan kesejahteraan panduduk pribumi b. Mewujudkan cita-cita kebangsaan Indonesia c. Menciptakan pergerakan nasional Indonesia d. Keuntungan ekonomis bagi Belanda e. Semua benar 3. Politik etis yang memberikan kemajuan pada apendidikan di Indonesia adalah .... a. Triaspolitikas c. Irigasi e. Semua salah b. Edukasi d. Emigrasi 4. MULO adalah sekolah yang didirikan untuk perkembangan pendidikan setingkat .... a. SD c. SMA e. TK b. SMP d. Universitas 5. Golongan terpelajar mengubah pandangan lama yang bersifat kedaerahan dengan pendangan baru yang bersifat .... a. Internasional c. Nasional e. Semua benar b. Interlokal d. lokal C. Aktivitas Buatlah sebuah kelompok belajar yang terdiri dari 4 – 5 orang. Laukanlah sebuah diskusi dengan kelompok belajarmu mengenai tema bangkitnya nasionalime pada golongan terpelajar dan profesional. Hubungan tema tersebut dengan kesadaran nasional untuk merdeka. Hasil diskusi akan dipresentasikan di d epan kelas. Carilah literatur atas sumbewr yang memadai untuk mendukung diskusi kalian, perhatikan yang dinilai dalam rubrik penilaian .... Hasil diskusi Kesimpulan Individu Rubrik penilaian Indikator Nilai Kualitatif Nilai kuantitatif Deskripsi alasan 1. Pengetahuan tentang nasionalisme dan golongan terpelajar dan profesional 2. Kemampuan merncari sumber yang mendukung kegiatan diskusi 3. Kemampuan mencari garis penghubung antara tema dengan kesadaran rasional 4. Partisipasi dalam diskusi 5. Kemampuan penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam diskusi 6. Keaktifan setiap anggota kelompok dalam penyammpaian gagasan 7. Kumpulan individu disajikan dengan bahasa yang baik dan benar Nilai rata-rata Komentar : Keterangan : Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Memuaskan Baik Cuku Kurang 4 3 2 1 > 80 68 – 79 56 – 67 < 55 Kegiatan Belajar 3 BENTUK STRATEGI ORGANISASI PERGERAKAN Perjuangan bangsa Indonesia sebelum th. 1908 te;ajh do;alilam secara berabad-abad untuk menentang penjajah, meskipun demikian belum menampakkan hasilnya. Beberapa faktor yang menyebabkan perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 mengalami kegagalan yaitu : 1. Kurang adanya peratuan, perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sifatnya sangal lokal, sehingga apabila di suatu daerah terjadi perang maka daerah yang lainnya tidak ikut terlibat. Hal ini mengakibatkan Belanda dengan mudah dapat mengatasinya. 2. Faktor persenjataana. Senjata yang dimiliki para pejuang Indonesia masih sangat sederhana melawan persenjataan Belanda yang modern. Hal ini akan membawa pengaruh yang sangat besar. 3. Politik devide et impera, siasat Belanda mengadu domba antar sesama bangsa Indonesia berhasil, sehingga melemahkan kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia. Setelah tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar, yaitu : 1. Perjuangan mulai menonjolkan persatuan 2. Perjuangan tidak lagi menggunakan senjata tradional, melainkan menggunakan organisasi modern 3. Pemimpin perjuangan ialah golongan cerdik pandai, bukan lagi go9longan bangsawan atau pemimpin daerah lainnya. Nasionalisme Indonesia merupakan salah satu akibat dari kebijakan yang diterapkan oleh Belanda di Indonesia, yaitu politik etis yang mengakibatkan di Indonesia terjadi perubahan yang sangat besar. Bentuk-bentuk perjuangan pergerakaan nasional Indonesia adalah : a. Perjuangan kooperasi, dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kemrdekaan ekonomi merupakaan syarat bagi kemerdekaan politik. Kemakmuran rakyat harus didahulukan sebelum berjuang untuk merdeka sebagai negara 2. Kegiatan organisasi kebangsaan diutamakan bidang ekonomi dan sosial seperti pendidikan, pembangunan pedesaan, dan koperasi. 3. Organisasi kebangsaan bersifat lunak dan terbuka untuk kerjasama dengan pemerintah kolonial b. Perjuangan non kooperasi dengan ciri-ciri sebagaia berikut : 1. Kemerdekaan ekonomi maupun politik harus dicapai dengan usaha sendiri 2. Kegiatan organisasi kebangsaan mengutamakaan bidang politik, melalui pendidikan politik dan pembentukan organisasi massa 3. Organisasi kebangsaan bersifat radikal dan menolak kerjasama dengan pemerintah kolonial dalam bewntuk apapun. Organisasi-organisasi pergerakan nasional antara lain sebagai berikut : A. Budi Utomo • Lahir 20 Mei 1908 • Pemimpin : Dr. Soetomo • Tujuan : Mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa Budi Utomo merupakan benih semangat kebangsaan sehingga tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional B. Serikat Islam • Lahir 10 September 1912 • Pemimpin : H.O.S. Cokroaminoto • Tujuan : - Mengembangkan jiwa dagang - Membantu anggota yang mengalami kesulitan - Memajukan pengajaran daan semua usaha yang dapat meningkatkan derajat - Bangsa - Hidup menurut perintah agama. Serikat Islam merupakan organisasi pertama yang bercorak religius, nasionalis, demokratis dan ekonomis. C. Indische Partij Lahir th. 1912 • Pendirinya : Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker (Dr. Danudirja Setyabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki. Hajar Dewantara) dan Dr. Cipto Mangunkusuma • Cita-cita menyatukan semua golongan dalam masyarakat baik pribumi maupun orang asing. • Tujuan : o Menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua golongan dan memajukan tanah air yang dilandasi jiwa nasional o Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka D. PKI (Partai Komunis Indonesia) • Lahair tanggal 23 Mei 1920 • Kebijakannya berpegang pada kominter (komunikasi internasional) PKI menyusup ke partai lain, terutama SI. • Dari Semarang lahir serikat Islam prokomunir di bawah pimpinan Semaun dan Darsono. Akibatnya SI pecah menjadi SI Merah (pro komunis) dan SI p[utih (non komunis) • Th. 1921 SI merah keluar dan PKI sebagai organisasi politik yang berdiri sendiri • PKI yang mendapat dukungan dari kalangan bawah dan mempunyai masa yang banyak, mengadakan perlawanan terhadaap ppemerintah kolonial • Tanggal 13 Nopember 1926, perlawanan PKI meletus di Batavia, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Namun dalam waktu seminggu pemerintah kolonial mampu menumpasnya. E. Perhimpunan Indonesia (PI) Merupakan perkembangan dari Indonesische Vereeriging Tujuan perhimpunan Indonesia dalah untuk mencapai kemerdekaan penuy bagi bangsa Indonesia Perhimpunan Indonesia merupakan pergerakan nasional Indonesia yang benda di luar negeri. Tokohnya Moh. Hatta, Nazir Dt Pamuncak, Abdul Majid Joyodiningrat dan Ali Sastroamidjoyo. F. PNI (Partai Nasional Indonesia  Lahir 1927  Poemimpin : Ir. Soekarno  Tujuan : Mencapai Indonesia merdeka atas usaha dan perjuangan senridi  Ideologi : Marhaenisme  Perjuangan PNI : 1. Mengkritik pemerintah Hindia Belanda yang mengengsarakan rakyat. 2. Menekankan agar seluruh rakyat bersatu untuk berjuang mencapai kemerdekaan 3. Mengadakan kerjasama dengan PI di negeri Belanda 4. Menggembleng semangat kebangsaan di kalangan mensyarakat melalui rapat-rapat umum dan terbatas, surat kabar, kursus dan sekolah-sekolah G. Muhammadiyah Lahir 18 Nopember 1912 Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan Tujuan : Memajukaan pengajaran dan pendidikan berdasarkan agama Islam Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut peraturan agama Islam, yang diselaraskan dengan kehidupan modern. H. Taman Siswa  Lahir 3 Juli 1972  Pendiri : Ki Hajar Dewantara  Tujuan : Mewujudkan masyarakat yang tata tentrem, tertib dan damai  Dapal pendidikan Taman Siswa menciptakan sistem among yang tertuang dengan tegar melalui senibayan ”Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani” I. Gerakan Wanita Munculnya gerakan wanita diawali oleh suatu kesadaran untuk meningkatkan derajat kaum wanita (emansipasi), secara umum perkembangan gerakan wanita dapat dibagi ke dalam beberapa tahap sebagai berikut : a. Tahap pertama (feodalisme) Ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh wanita dan golongan bangsawan seperti R.R. Kartini, Dewi Sartika dan lain-lain. Tahap kedua (masa pergerakan nasional) Ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi kewanitaan yang mendukung pergerakana nasional dalam rangka mencapai kemerdekaan Indonsia organaisasi kewanitaan antara lain :  Puteri Mandika  Kertamaan istri  Kartini Finds  Aisyah dan lain-lain. Tahap ketiga (persatuan gerakan wanita) Ditandai dengan adanya kongres wanita I pada tgl. 22 Desember 1928 di Yogyakarta, tujuannya ialah untuk mempererat hubungaan antar perkumpulan wanita guna memmperbaiki nasib golongan wanita Indonesia. Setiap tgl. 22 Desember4 akhirnya diperingati sebagai hari Ibu. Evaluasi A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar 1. Organisasi pergerakan nasional yang dianggap sebagai partai politik yang pertama adalah .... a. Budi Utomo b. Sareka Dagang Islam c. Sareka Islam d. Indische Partij e. Partai Nasional Indonesia 2. Sarekat Islam terpecah menjadi dua yaitu Sarekat Islam Putih dan Sarekat Islam merah, setelah dalam tubuh sareka Islam dimasuki ideologi .... 3. Yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan perjuangan bangsa Indonesia sebelum th. 1908 mengalami kegagalan adalah .... a. Kurang adanya persatuan b. Persenjataan Indonesia sangat sederhana c. Perjuangan Indonesia bersifat kedaerahan d. Pemimpinnya kaum bangsawan e. Pemimpinnya golongan cerdik pandai 4. Organisasi berikut ini yang menitik beratkan pergerakannya dalam bidang sosial – keagamaan adalah .... a. Sarekat Dagang Islam b. Sareka Islam c. Muhammdiyah d. Majelis Islam A’la Indonesia e. Nahdhatul Ulama’ 5. Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi yang didirikan oleh Pelajar Indonesia yang sedang belajar di ... a. Inggris b. Amereika Serikat c. Perancis d. Jerman e. Belanda Pertanyaan : Berdasarklan tabel jawablah pertanyaan berikut ini : a. Daerah manakah yang paling banyak menjadi pusat aktivitas organisasi pergerakan Indonesia? b. Menurutmu mengapa daerah tersebut menjadi lokasi daerah yang paling banyak dijadikan aktivitas berbagai organisasi pergerakan ? c. Berikan alasan atas jawaban yang telah kamu buat disertai argumen yang menguatkan jawabanmu! Rubrik Penilaian No. Indikator Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Deskripsi alasan 1. Kemampuan menganalisis tabel 2. Pengetahuan tentang aktivitas organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia 3. Pengantar menunjukkan isi karangan 4. Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik dan benar 5. Isi menunjukkan jawab an dari pertanyaan yang dimaksud 6. Isi menunjukkan alasan dari jawaban yang telah kamu buat 7. Isi disajikan dengan bahasa yang baik dan benar 8. Penutup memberi kesimpulan akhir terhadap isi karangan 9. Penutup disajikan dengan bahasa yang baik dan benar Nilai rata-rata Komentar Keterangan : Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Memuaskan Baik Cukup Kurang 4 > 80 3 68 - 79 2 56 – 67 1 < 55 C. Uraian Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas 1. Mengapa Budi Utomo dianggap sebagai tonggak lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia ? 2. Apakah latar belakang berdirinya Sareka Islam ? 3. Mengapa perhimpunan Indonesia dianggap sebagai manifesto perjuangan politik yang pertama bagi bangsa Indonesia. Kegiatan Belajar 4 Gagasan persatuan dan kesatuan bangsa serta terbentuknya identitas kebangsaan Indonesia Persatuan dan kesatuan semakin disadari oleh bangsa Indonesia sangat penting untuk membebaskan diri dari cengkeraman bangsa barat. Gagasan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa, lahir dari tokoh-tokoh pergerakan nasional diantaranya : 1. Permufakatan perhimpunan-perhimpunan politik kebangsaan Indonesia (PPPKI) PPPKI dibentuk tgl. 17 Desember 1927 anggotanya berasal dari PNI, PSI, Algemene Studi, Club Pasundan, Serikat Sumatera, Kaum Betawi, Indonesische Studie Club, Serikat Madura Tirtayasa dan Sarekat Celebes Tujuannya yaitu : Indonesia Merdeka Untuk mencapai tujuan tersebut PPPKI melakukan kegiatan : a. Menuntut pembebasan tokoh-tokoh pergerakan nasional b. Menuntut kebebasan berpendapat c. Membentuk pengajaran kebangsaan. 2. Kongres Pemuda Organisasi kepemudaan yang berdiri di Indonesia pada masa itu antara lain : a. Trikoro Dharmo Trikoro Dharmo (tiga tujuan mulia) didirikan oleh R. Sutiman Wirjo Sandjoyo, Kadarman, dan Sunardi pada 7 Maret 1915 di Jakarta Tujuannya menghimpun para pemuda Jawa agar beserta berjuang amewujudkan kemerdekaan Indonesia Dalam kongres yang diadakan di Solo (1918) diubah namanya menjadi Jong Java. Berdirinya Jong Java ini mengilhami lahirnya organisasi kepemudaan di Indonesia seperti : Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong Minahasa dll. b. Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) PPPI didirikan di Bandung pada th. 1925. anggotanya terdiri atas para pelajar yang berada di Bandung dan Jakarta Tujuannya menghimpun para pelajar di Bandung dan Jakarta untuk bersama-sama memerdekaan tanah air Indonesia. c. Jong Indonesia Jong Indonesia berdiri di Bandung th. 1927. anggotanya merupakan perkumpulan dari organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia Tujuannya menyatukan seluruh pemuda Indonesia. Organisasi inilah yang memelopori penyelenggaraan kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda 3. Partai Indonesia Raya (Parindra) Parindra didirikan di Solo tgl. 26 Desember 1935 Ketuanya Dr. Soetomo, tujuannya mencapai Indonesia Mulia, dan sempurna berdasarkan demokrasi dan nasionalisme, langkah yang telah dilakukan oleh Parindra dalam usahanya mencapai tujuan ialah : Mengajukan petisi Soetarjo (15 Juli 1936) yang berisi tuntutan politik agar diadakan konferensi antara Belanda dan Indonesia atas dasar persamaan derajat untuk mengakhiri kekuasaan Belanda di Indonesia dengan masa peralihan 10 th. Meskipun akhirnya dibelah oleh Belanda, tetapi petisi ini merupakan manifesto politik dari Parindra untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. 4. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) MIAI dibentuk tgl. 25 September 1937 di Surabaya MIAI merupakan peleburan dari berbgai organisasi Islam yang ada di Indonesia pencetusnya K.H. Mas Mansyur, K.H. Ahmad Dahlan. K.H. Abdul Wahab. Tujuannya untuk mempererat hubungan antara perhimpunan Islam Indonesia dan kaum Islam di luar Indonesia serta mempersatukan suara untuk membela Islam. 5. Gabungan Politis Indonesia (Gapi) GAPI didirikan tgl. 21 Mei 1939 dibawah pimpinan Muh. Husni Tamrin. Gapi merupakan gabungan dari organisasi Parindra, PNI, Pasundan, PSII, Persatuan Minahasa dan Gerindo. Tuntutan Gapi ialah agar Indonesia diberi perwakilan di Parlemen. Evaluasi A. Uraian Jelaskan peranan golongan pemuda [pada masa pergerakan nasional? Tuliskan organisasi kepemudaan yang pertama kali muncul dan siapa pendirinya ? Apakah tujuan didirikannya Tri Koro Dharmo Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh Parindra dalam usaha untuk mencapai tujuannya ? Apakah tuntutan dari gabungan politik Indonesia (GAPI) pimpinan Muh. Husni Tamrin ? B. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang benar pada huruf a, b, c, d, dan e. 1. Organisasi yang merupakan pelopor bagi berdirinyaorganisasi kepemudaan di Indonesia adalah ..... a. Perhimpunan Pelajar Indonesia d. Indonesia Muda b. Studi club e. Pemuda Indonesia c. Tri Koro Dharmo 2. Tujuan dicetuskannya Sumpah Pemuda pa tgl. 28 Oktober 1928 adalagi a. Mempercepat proses pencapoaian Indonesia merdeka b. Menyatukan seluruh bangsa Indonesia c. Menyatakan seluruh organisasi pemuda di Indonesia d. Menciptakan kekuatan yang untuk dalam melawan Belanda e. Semua jawaban diatas benar. 3. Upaya Belanda menanggapi tuntutan GAPI dengan membentuk suatu komisi yang dipimpin oleh a. Visman d. Van Den Bosch b. Van der Venter e. Van Limbung Stirum c. Van Mooh. C. Bagaimana peran masing-masing golongan dalam pemberitahuan identitas nasional jelaskan pada kolom tabel di bawah ini : Bangsa Latar belakang Pendirian Tujuan Etnik Jong Ambon Jong Minahasa Sarekat Pasundan Perserikatan Madura Perhimpunan kaum Betawi Kedaerahan Tri Koro Dharmo Jong Java Agama Jong Islamiten Bond Muda Kristen Jawi Dari ketiga bentuk organisasi pergerakan kebangsaan diatas apalah persamaan dan perbedaanya .... ? Persamaan .... Perbedaan .... Rubrik Penilaian No. Indikator Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Deskripsi alasan 1. Pengetahuan tentang organisai-organisasi kepemudaan yang berdiri di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional 2. Pemahaman tentang makna persatuan 3. Isi menunjukkan jawaban dari pertanyaan yang dimaksud 4. Isi disajikan dengan bahasa yang baik dan benar Nilai rata-rata Komentar Keterangan : Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Memuaskan Baik Cukup Kurang A > 80 B 68 - 79 C 56 – 67 D < 55 PENUTUP Pergerakan nasional sebagai titik klimaks dari salah satu fase perjuangan bangsa yaitu membentuk karakter nasional dan identitas nasional yang melalui sebuah proses yang berliku dalam proses sejarah kemunculan identitas, berbangsa dan dari identitas berbangsa timbul suatu keinginan untuk membentuk proses bernegara. Indonesia mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan negara-negara lalin dalam membentuk proses berbangsa dan negara karena adanya beraneka ragam suku. Agama, bahasa, wilayah kepulauan, adat istiadat serta perbedaan lain yang sebenarnya sebagai salah satu kendala untuk merujudkan suatu nilai kebangsaan. Namun adanya aneka perbedaan tersebut, malah sebalikny menjadi nilai tambah bagi kelahiran identitas kebangsaan Indonesia. Terbentunya solidaritas bersama sebagai salah satu penyatu dalam berbagai perbedaan itu disebabkan adanya berbagai faktor yang melatarbelakanginya seperti perasaan senasib akibat kelonialisme, perasaan seumpun, atau adanya perasaan dalam aturan dan kerilayahan yang sama dalam sebuah kerajaan besar dimasa lampau yang menjadi kenangan seperti kerajaan Sriwijaya dan Majapahit Dominasi pemerintah kilonial tidak mungkin hanya ditandingi oleh semangat kedaerahan atau lokal yangterbukti sebelumnya selalu gagal dalam menghadapi pemerintah Hindia Beland. Munculnya kaum intelektual di Indonesia juga sebagai faktor utama dari kemunculan proses kesadaran nasional, yang akhirnya membentuk suatu organisasi nasional. Daftar Pustaka Atup Adya Barata, E. Juhara Wijaya, Sri Sulastri, 2007. IPS SMK. Bandung, Armico LP2IP, 2006, IPS untuk SMK, Yogyakarta. LP2IP Susanto, 2008, Kesadaran Nasional dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, P4TK PKn, dan IPS Malang Matroji, 2004, Sejarah SMP, Jakarta, erlangga M. Rofi’i, Karmila, Westriningsih, Agung Feriyanto, IPS SMK. SMK MODUL IPS Standar Kompetensi : MEMAHAMI KONSEP EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN TERMASUK PERMINTAAN, PENAWARAN, KESEIMBANGAN HARGA DAN PASAR Oleh : MUHAMMAD HUSEN,S.Pd Modul ini digunakan dalam mata diklat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum KTSP SMK NEGERI 1 KURIPAN LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR Penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan dapat meningkatkan mutu peserta diklat khususnya dan kemajuan pendidikan di tanah air pada umunya. Pada dasarnya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan mencakup, pengembangan aspek moral, akhlak budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan seni dan budaya. Adapun pengembangan aspek-aspek tersebut, bermuara pada peningkatan, pengembangan dan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi dasar untuk bertahan hidup dan mampu menyesuaikan diri agar berhasil dalam kehidupan bermasyarakat. Modul ini dirancang sedemikian rupa sehingga peserta diklat tidak terfokus hanya mempelajari satu sumber saja tetapi didorong untuk melakukan eksploitasi terhadap sumber belajar lain yang berkaitan. Melalui pendekatan ini peserta diklat diharapkan mampu berpikir cepat dalam mengambil keputusan memecahkan masalah bekerja sama dan berkomunikasi sehingga hal tersebut dapat terbentuk pada diri peserta diklat. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian modul ini oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dan pengguna modul ini akan kami terima dengan senang hati. CONTOH MODUL Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : X (Sepuluh) Semester I Standar Kompetensi : 4.Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan Produsen termasuk Permintaan, Penawaran, Keseimbangan Harga dan Pasar Kompetensi Dasar : 4.1.Mendeskripsikan Berbagai Kegiatan Ekonomi dan Pelaku-pelakunya 4.2.Membedakan Prinsip Ekonomi dan Motif Ekonomi 4.3.Mendeskripsikan Peran Konsumen dan Produsen BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul yang berjudul memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen termasuk Permintaan, Penawaran, Keseimbangan Harga dan Pasar. Selain itu modul juga dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Kemapuan tersebut diperlukan untuk memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Semuanya ini disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat. B. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Bacalah modul dengan seksama untuk mendapatkan pemahaman yang maksimal 2. Dalam menggunakan modul ini bisa digunakan secara individu maupun kelompok, baik di kelas maupun di luar kelas 3. Bila dalam mempelajari modul ini mengalami kesulitan atau kendala, diskusikan dengan teman atau tanyakan pada guru 4. Usahakan menambah referensi lain 5. Setelah membaca dan memahami materi tersebut, kerjakan tugas latihan soal yang ada dalam modul ini 6. Konsultasikan pekerjaan siswa pada guru pembimbing untuk mengetahui kebenaran dari jawaban siswa C. Kompetensi Modul ini merupakan kompetensi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK mata diklat IPS yang meliputi tiga kompetensi dasar yaitu : 4.1 Mendeskripsikan Berbagai Kegiatan Ekonomi dan Pelaku-pelakunya 4.2 Membedakan Prinsip Ekonomi dan Motif Ekonomi 4.3 Mendeskripsikan Perilaku Konsumen dan Produsen BAB II PEMBELAJARAN 4.1 Mendeskripsikan Berbagai Kegiatan Ekonomi dan Pelaku-pelakunya Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan Produsen termasuk Permintaan, Penawaran, Keseimbangan Harga dan Pasar Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Berbagai Kegiatan Ekonomi dan Pelaku-pelakunya Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian produksi, distribusi dan konsumsi 2. Siswa dapat menyebutkan tujuan produksi, distribusi dan konsumsi 3. Siswa dapat menyebutkan pelaku-pelaku ekonomi dan peran serta pola interaksi pelaku ekonomi Pengertian Produksi, Distribusi dan Konsumsi Produksi adalah kegiatan menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatubarang untuk memenuhi kebutuhan. Distribusi adalah kegiatan penyaluran barang atau jasa dan produsen ke konsumen, sedangkan konsumsi adalah kegiatan mengurangi , menghabiskan nilai guna barang dan jasa. Tujuan Produksi, Distribusi dan Konsumsi Seiring dengan semakin banyaknya penduduk, majunya peradaban dan kebudayaan manusia menjadi semakin maju. Demikian pula kebutuhan, cara hidup dan masalah teknologi. Seiring dengan majunya globalisasi ekonomi, maka mendorong kegiatan produksi untuk menciptakan barang yang berkualitas supaya mampu bersaing. A. Tujuan produksi antara lain : 1. Memperbanyak jumlah barang atau jasa 2. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi 3. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta perkembangan teknologi 4. Mengganti barang yang rusak atau habis 5. Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga 6. Memenuhi pasar internasional 7. Mendapatkan keuntungan 8. Meningkatkan kemakmuran B. Tujuan konsumsi adalah : 1. Menghabiskan nilai barang sedikit demi sedikit 2. Mengkonsumsi barang supaya dapat mempermudah kegiatan manusia 3. Untuk memenuhi kebutuhan jasmani 4. Untuk memenuhi kebutuhan rohani C. Tujuan distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Distribusi dapat dilakukan oleh pemerintah, swasta dan koperasi. Fungsi produksi adalah hubungan fungsional yang terdapat antara masukan (input) dengan keluaran (output). Fungsi distribusi adalah memperlancar arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen secara merata, adil dan tidak merugikan masyarakat. PELAKU-PELAKU EKONOMI 1. Rumah Tangga Perusahaan adalah usaha kegiatan produksi yang teratur untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan orang lain. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai produsen, sebagai distributor dan sebagai agen pembangunan. 2. Rumah Tangga Konsumsi Adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya sendiri ataupun keluarga. Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai pemasok-pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi dan sebagai pemakai(konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 3. Rumah Tangga Negara (Pemerintah) Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peran penting dalam perekonomian. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi antara lain : a. Sebagai pengatur, pemerintah harus mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. b. Sebagai konsumen, untuk melaksanakan tugas-tugasnya pemerintah juga memerlukan barang dan jasa. c. Sebagai produsen, pemerintah juga bertindak sebagai produsen dengan menjalankan berbagai perusahaan milik negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat. d. Peran masyarakat luar negeri adalah : 1. Perdagangan, perdagangan luar negeri dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar (Baik ekspor maupun impor). 2. Pertukaran tenaga kerja, suatau negara yang mempunyai kelebihan tenaga kerja dapat mengirimkannyake negara lain, sebaliknya juga dapat mendatangkan tenaga ahli. 3. Penanaman modal, masyarakat suatu negara juga dapat menanamkan modalnya di negara lain untuk mengelola usaha. 4. Pinjaman, pinjaman luar negeri sangat berguna untuk secara cepat mengatasi masalah perekonomian dalam negeri yang sudah mendesak. 5. Bantuan, misalnya suatu negara terjadi bencana alam. UJI KOMPETENSI I MENDISKRIPSIKAN BERBAGAI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKU-PELAKUNYA. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan produksi, distribusi dan konsumsi ? 2. Jelaskan tujuan produksi, distribusi dan konsumsi ? 3. Jelaskan peranan rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi dalam kegiatan ekonomi ? 4. Jelaskan peranan masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi ? 5. Jelaskan tentang fungsi produksi ? Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Sebagai agen pembangunan peran rumah tangga produksi adalah .... a. Menyediakan hasil produksi kepada konsumen b. Membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran c. Memberikan sumbangan dana pada proyek pemerintah d. Menyediakan barang dengan harga murah e. Menggunakan sumber daya alam yang ada 2. Hak rumah tangga konsumen sebagai pemasok modal kepada rumah tangga produksi adalah menerima ...... a. Laba b. Komisi c. Bunga d. Sewa e. Upah 3. Pelaku ekonomi yang berperan sebagai pemilik faktor produksi sekaligus pemakainya adalah ........... a. Rumah tangga konsumsi b. Perusahaan c. Pemerintah d. Masyarakat luar negeri e. Pemerintah dan perusahaan 4. Sumber hasil barang dan jasa adalah ..... a. rumah tangga b. perusahaan c. pemerintah d. Masyarakat luar negeri e. Pemerintah dan perusahaan 5. Berikut adalah pelaku ekonomi, kecuali...... a. Rumah tangga konsumsi b. Perusahaan c. Pemerintah d. Masyarakat luar negeri e. Penanaman modal 6. Mendekatkan barang kepada konsumen disebut sebagai ...... a. Mengkonsumsi b. Memproduksi c. Mendistribusikan d. Memilih e. Tidak ada jawaban yang benar 7. Peran agen pembangunan disandang oleh .... a. Rumah tangga konsumsi b. Perusahaan c. Masyarakat luar negeri d. Pemerintah dan masyarakat luar negeri e. Rumah tangga konsumsi perusahaan 8. Kegiatan masyarakat luar negeri yang berperan sebagai produsen tercermin dalam kegiatan ..... a. Konsumsi b. Eksport c. Import d. Konsumsi dan eksport e. Konsumsi dan Import 9. Dalam analisis perekonomian tertutup sederhana, pelaku kegiatan ekonomi adalah...... a. Rumah tangga b. Rumah tangga dan perusahaan c. Rumah tangga, perusahaan, dan masyarakat luar negeri d. Rumah tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri e. Rumah tangga konsumsi,perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri 10. Kebutuhan terhadap barang dan jasa selain dipasok oleh perusahaan juga dipasok oleh .... a. Rumah tangga konsumsi dan pemerintah b. Pemerintah dan masyarakat luar negeri c. Rumah tangga konsumsi dan masyarakat luar negeri d. Rumah tangga konsumsi, pemerintah dan masyarakat luar negeri e. Rumah tangga konsumsi KEGIATAN 2 MEMBEDAKAN PRINSIP EKONOMI DAN MOTIF EKONOMI Standar Kompetensi : Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi. Konsumen dan produsen termasuk permintaan, penawaran, keseimbangan, harga dan pasar. Kompetensi Dasar Membedakan prinsip ekonomi dan motif ekonomi Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian prinsip ekonomi 2. Siswa dapat memberi contoh prinsip ekonomi 3. Siswa dapat menjelaskan tindakan ekonomi 4. Siswa dapat menjelaskan pengertian motif ekonomi 5. Siswa dapat menyebutkan macam-macam motif ekonomi A. Prinsip Ekonomi Dalam kegiatan belajar Kedua ini anda akan mendapatkan uraian mengenai perbedaan prinsip ekonomi dan motif ekonomi yang akan disajikan di bawah ini. Kita aka mulai dari pengertian prinsip ekonomi adalah pedoman seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi adalah tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara menentukan pilihan dan memanfaatkan peluang setepat mungkin. Contoh penerapan prinsip ekonomi : Dwi beli mainan mobil-mobilan, terlebih dulu ia menawar harganya, Nadia memilih membeli sepatu di toko yang menjual sepatu yang bermutu dan harganya lebih murah daripada toko lainnya. Contoh tindakan ekonomi adalah seseorang jika berbelanja harus menentukan pilihan dan memanfaatkan peluang. Prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi : 2. Prinsip ekonomi dalam produksi 3. Prinsip ekonomi dalam distribusi 4. Prinsip ekonomi dalam konsumsi Akibat yang ditimbulkan adanya prinsip ekonomi : 1. Bertindak ekonomi 2. Berpikir ekonomi B. Motif Ekonomi Motif ekonomi adalah sebab-sebab yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi. Motif-motif yang mempengaruhi terjadinya kegiatan ekonomi secara terus-menerus sebagai berikut : 1. Keinginan untuk mempertahankan hidup 2. Keinginan mencapai kemakmuran 3. Keinginan untuk memproduksi 4. Keinginan untuk memperoleh keuntungan 5. Keinginan untuk menguasai sektor-sektor ekonomi Macam-macam motif ekonomi : a. Motif berjaga-jaga b. Motif keuntungan c. Motif spekulasi d. Motif sosial UJI KOMPETENSI 1. Produsen pakaian jadi berusaha menekan biaya produksi serendah-rendahnya, hal ini berarti ia telah melaksanakan ..... a. Tindakan ekonomi b. Motif ekonomi c. Prinsip ekonomi d. Memperoleh penghargaan 2. Jika orang membeli sesuatu barang ia harus berusaha agar dapatkan barang yang diinginkan ....... a. Dengan menghalalkan segala cara b. Dengan pengeluaran uang sebanyak-banyaknya c. Dengan pengeluaran uang sekecil-kecilnya d. Dengan tanpa pengeluaran uang sedikitpun e. Dengan pengeluaran uang sedikitpun 3. Pada setiap orang ada dorongan ingin makmur dorongan lazim disebut ....... a. Ilmu ekonomi b. Prinsip ekonomi c. Politik ekonomi d. Masalah Ekonomi e. Motif ekonomi 4. Seorang ibu mengajukan asuransi jiwa untuk suami dan dirinya sendiri, tindakannya ini di dasarkan pada ...... a. Motif bisnis b. Motif Spekulasi c. Motif berjaga-jaga d. Motif sosial e. Motif pribadi 5. Dorongan pada diri orang-orang untuk memperhatikan kehidupan masa depan termasuk pada...... a. Motif spekulasi b. Motif mencari keuntungan c. Motif sosial d. Motif berjaga-jaga e. Motif psikologi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan benar ! 1. Menurut pendapatmu, apakah yang dimaksud dengan prinsip ekonomi itu ? 2. Tuliskan 3 motif yang mempengaruhi terjadinya kegiatan ekonomi ? 3. Apa perbedaan prinsip produsen dengan konsumen ? 4. Apa tujuan produsen menggunakan prinsip ekonomi ? 5. Apa tujuan distributor menggunakan prinsip ekonomi ? 6. Apa sajakah yang termasuk sebagai sumber daya ekonomi ? 7. Sebutkan macam-macam motif ekonomi ? 8. Sebutkan apa saja yang termasuk tindakan ekonomi ? 9. Sebutkan ciri-ciri tindakan ekonomi yang dilakukan berdasarkan prinsip ekonomi ? KEGIATAN 3 MENDEKRIPSIKAN PELAKU PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN Dalam kegiatan belajar ketiga ini anda akan mendapatkan uraian mengenai : A. Manfaat dan nilai guna suatu barang 1. manfaat dan nilai guna suatu barang Barang dan jasa diperlukan manusia karena di dlamnya mengandung nilai-nilai tertentu yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan hidup manusia. Nilai yang terkandung dalambarang/jasa itu disebut sebagai nilai guna. 2. Kegunaan benda Benda mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia. Suatu benda atau barang mempunyai nilai kegunaan tertentu karena dapat digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan. Nilai kegunaannya dapat direkayasa oleh manusia, sehingga dapat berkurang dan bertambah. Sehubungan dengan usaha atau rekayasa oleh manusia untuk meningkatkan kegunaan (Utility) suatu benda dapat diklasifikasikan sebagai berikut ; a. Kegunaan berdasarkan bentuk (utility of form) Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila bentuk tersebut diubah dari bentuk asalnya. Misalnya bila kayu diubah bentuknya menjadi menjadi perkakas dapur atau kursi, maka kegunaanya akan bertambah. b. Kegunaan berdasarkan tempat (utility of place) Suatu benda mempunyai kemungkinan akan bertambah kegunaannya apabila dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Misalnya: Surplus hasil panen itu dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang kekurangan maka nilai kegunaannya akan bertambah. c. Kegunaanberdasarkan waktu (utility of time) Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila dikaitkan dengan waktu penggunaan benda tersebut. Misalnya : Pada musim panas, sebuah jas hujan yang kita miliki kurang bermanfaat karena tidak diperlukan untuk dipakai, tetapi manfaatnya akan dapat dirasakan pada saat musimhujan. d. Kegunaan berdasarkan kepemilikan Utility of possession/ownership) Suatu benda akan meningkat kegunaannya bila terjadi perpindahan kepemilikan atau dimiliki oleh seseorang yang tepat. Misalnya : Suatu tanah kosong yang subur tetapi terbengkalai tidak dapat memberikan manfaat apa-apa. 3. Nilai Suatu Barang Posisi barang dan jasa bagi tiap-tiap orang berbeda sehingga nilai barang dan jasa bagi tiap-tiap orang juga berbeda. Bagi seseorang barang dan jasa bernilai tinggi, sedangkan bagi orang lainnya tidak begitu tinggi. Penilaian atau penghargaan setiap orang terhadap barang atau sifatnya subyektif, tergantung pada kepentingan dan sikapnya. B. Perilaku Konsumen Konsumen adalah pihak yang membutuhkan barang-barang dan jasa sebagai sebagai pemenuhan kebutuhan hidupnya. Secara ringkas dapat juga dikatakan bahwa konsumen dengan besaran permintaannya (demand) dapat mengubah prilaku produsen dan pdagang dalam memperhitungkan besarnya penawarannya (Supply) sehingga berperan juga dalam penciptaan harga pasar. 1. Pengertian perilaku konsumen Berdasarkan keterkaitan dan kepentingan para konsumen terhadap barang dan jasa, maka kita dapat menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku konsumen diartikan : sebagai upaya orang-orang untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhannya, baik barang atau jasa melalui upaya pemenuhan sendiri maupun dengan menggunakan daya beli yang dimilikinya. A. Penggolongan konsumen Berdasarkan kenyataan yang ada di pasar, kita dapat membagi konsumen menjadi 3 golongan. 1. Pembeli di pasar umum atau pasar konsumen disebut konsumen akhir. Konsumen akhir terdiri atas orang dari kelompok rumah tangga konsumsi. 2. Pembeli di pasar industri disebut konsumen industri yaitu para pembeli di pasar khusus barang-barang untuk keperluan industri seperti; bahan bakuproduksi, perlengkapan dan peralatan industri (barang dan modal). 3. Pembeli di pasar ulang (reseller market) disebut konsumen antara (penjual/pedagang) yaitu : para pembeli di pasar pedagang perantara atau pasar penjual ulang, yang terdiri atas individu-individu dan wakil perusahaan yang disebut sebagai perantara dalam penjual pedagang, distributor, makelar yang memerlukan barang untuk di jual lagi dlam rangka memperoleh keuntungan. B. Pola Konsumen Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola konsumsi seorang konsumen, antara lain : 1. Penghasilan yang diperoleh 2. Pendidikan 3. Tempat tinggal 4. Agama/kepercayaan 5. Umur 6. Kebangsaan 7. Pekerjaan C. Watak Konsumen Tiap konsumen mempunyai watak yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Kofler (1984) menyebutkan bahwa pembeli oleh para konsumen terpengaruh oleh sifat-sifat budaya, sosial, pribadi dan psikologi. 2. Perilaku Konsumen dalam pembelian A. Motif Pembelian Motif-motif atau alasan-alasan pembelian yang mendorong orang –orang (konsumen) melakukan pembelian ada berbagai macam, secara garis besarnya menyangkut alasan yang bersifat : 1. Alasan Sosiologis 2. Alasan Psikologis 3. Alasan agama /kepercayaan 4. Alasan biologis B. Perilaku produsen Produsen adalah orang yang memproduksi barang dan jasa pembahasan mengenai perilaku produsen selalu berkaitan dengan produksi : 1. Pengertian perilaku produsen Produsen atau memproduksi sering disamakan dengan menambah kegunaan suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah jika memberi manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang merupakan pekerjaan dari produsen untuk mencapai tujuannya. Tujuan produsen adalah mencari keuntungan, barang yang dihasilkan memuaskan konsumen. 2. Fungsi Produksi Untuk meningkatkan nilai guna/menghasilkan sesuatu, berupa barang maupun jasa, faktor produksi yang dibutuhkan dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Sumber daya alam berupa tanah, air, udara , matahari dan lain-lain. b. Sumber ekonomi berupa tenaga manusia, termasuk kemampuan fisik, mental, keterampilan dan sebagainya. c. Sumber ekonomi buatan berupa barang modal, termasuk mesin, gedung, kendaraan dan lain-lain. d. Wirausaha yaitu pemilik modal yang menjalankan usaha. 3. Perilaku produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat. Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis sangat tergantung kepada etos kerja dan etika para pelaku bisnis. Selain mengejar keuntungan pelaku bisnis juga perlu menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Beberapa tindakan pengusaha di lapangan yang melanggar etika karena merugikan pekerja, konsumen, pemerintah dan masyarakat yaitu : 1. Upah buruh ditekan 2. Pajak digelapkan 3. Berat timbangan dikurangi atau 4. Membuang limbah tanpa diproses Tindakan diatas dalam jangka pendek memang menguntungkan produsen, tetapi dalam jangka panjang justru akan merugikan produsen karena : 1. Buruh yang merasa ditekan akan melakukan proses dengan mogok kerja atau bahkan melakukan sabotase sehingga mengganggu kelancaran produksi. 2. Pemerintah akan memberikan sangsi dengan denda yang lebih besar dari nilai pajaknya. 3. Konsumen merasa ditipu sehingga akan beralih ke produk lain. 4. Masyarakat yang tinggal di sekitarnya akan melaporkan ke yang berwenang, dan jika sudah menjadi berita publik bisa jadi produknya akan dikampanyekan untuk diboikot. TES FORMATIF KEGIATAN 3 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan manfaat dari suatu barang ! 2. Jelaskan macam-macam kegunaan barang ! 3. Sebutkan pengertian nilai dari suatu barang ! 4. Jelaskan pengertian perilaku konsumen ! 5. Jelaskan penggolongan konsumen ! 6. Sebutkan faktor yang mempengaruhi pola konsumsi ! 7. Sebutkan motif-motif konsumen melakukan pembelian ! 8. Sebutkan dan berikan contoh faktor-faktor yang diperlukan dalam produksi ! 9. Jelaskan perilaku produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat ! KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI 1 1. Yang dimaksud dengan: Produksi adalah kegiatan menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Distribusi adalah kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang dan jasa. 2. Tujuan produksi adalah : a. Memperbanyak jumlah barang atau jasa. b. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta perkembangan teknologi d. Mengganti barang yang rusak atau habis Tujuan konsumsi adalah : a. Menghabiskan nilai barang secara sedikit demi sedikit b. Mengkonsumsi barang supaya dapat mempermudah kegiatan aktivitas manusia. c. Memenuhi kebutuhan jasmani d. Memenuhi kebutuhan rohani Tujuan distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. 3. Peranan rumah tangga produksi adalah sebagai produsen, sebagai distributor dan sebagai agen pembangunan. Peranan rumah tangga konsumsi adalah sebagai pemakai barang dan jasa. 4. Peranan masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi yaitu : a. Sebagai pengatur yaitu pemerintah harus mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. b. Sebagai konsumen yaitu melaksanakan tugas-tugasnya, pemerintah juga memerlukan barang dan jasa. c. Sebagai produsen yaitu pemerintah bertindak menjalankan berbagai perusahaan milik negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat. 5. Fungsi produksi adalah hubungan funsional yang terdapat antara input dengan output. KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA 1. C 2. C 3. A 4. E 5. E 6. C 7. B 8. C 9. E 10. B UJI KOMPETENSI 2 I. Pilihan ganda 1. C 2. C 3. E 4. C 5. D II. Essay 1. Prinsip ekonomi adalah pedoman seseorang untuk melakukan tindakan. 2. 3 motif ekonomi yang mempengaruhi terjadinya kegiatan ekonomi: a. Keinginan untuk mempertahankan hidup b. Keinginan mencapai kemakmuran c. Keinginan untuk memproduksi 3. Prinsip produsen adalah menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah dan mutu tertentu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi adalah memperolah kepuasan dari barang dan jasa tertentu, mencari harga yang semurah-murahnya. 4. Supaya dapat menghitung biaya sekecil-kecilnya dengan kualitas yang bagus dan waktu yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. 5. Menyalurkan hasil produksi dalam jumlah dan waktu tertentu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. 6. a. Sumber daya alam b. Sumber daya manusia c. Modal d. Skill 7. a. Motif mencari kemakmuran b. Motif pemenuhan kebutuhan c. Motif memperoleh keuntungan d. Motif perolehan kekuasaan, politik dan ekonomi e. Motif perolehan penghargaan 8. Tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan 9. a. Berhemat b. Skala prioritas UJI KOMPETENSI 3 1. Manfaatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia 2. Kegunaan barang a. Kegunaan berdasarkan bentuk b. Kegunaan berdasarkan tempat c. Kegunaan berdasarkan waktu d. Kegunaan berdasarkan kepemilikan 3. Nilai suatu barang adalah barang itu bisa digunakan tepat pada waktu membutuhkan atau bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. 4. Perilaku konsumen adalah pihak yang membutuhkan barang-barang jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidupnya. 5. Penggolongan konsumen adalah a. pembeli di pasar umum atau pasar konsumen disebut konsumen akhir. b. pembeli di pasar industri disebut konsumen industri c. Pembeli di pasar ulang disebut konsumen antara para pembeli di pasar pedagang perantara atau pasar penjual ulang. 6. Yang mempengaruhi pola konsumen adalah a. Penghasilan yang diperoleh b. Pendidikan c. Tempat tinggal dan iklim d. Agama/Kepercayaan e. Umur f. Kebangsaan 7. Motif pembelian a. Alasan ekonomis b. Alasan sosiologis c. Alasan psikologis d. Alasan agama e. Alasan biologis 8. Tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan 9. a. Berhemat b. Skala prioritas BAB III PENUTUP Dengan mempelajari modul ini, siswa diharap dapat mengerti, memahami dan dapat memberi pemecahan dalam menghadapi permasalahan perekonomian yang kita hadapi selama ini. Siswa dididik untuk hidup berhemat dan mampu memisahkan keperluan yang penting dan yang kurang penting. Dan siswa dapat memberi bantuan untuk kemajuan perekonomian dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA 1. E. Juhana Wijaya, Sri Sulastri dan Atep Adya Barata, Ilmu Pengetahuan Sosial I, Bandung, CV Armito, 2007. 2. Drs. Wahyu Adji EP, Dra. Suwerli dan Suratn, S.E., Ekonomi SMU kelas X, Jakarta, Erlangga, 2004. 3. Retno Suryati, S.Pd, Ilmu Pengetahuan Sosial SMK untuk kelas I SMK, Surakarta, Cahaya Mentari, 2007. 4. Susanto, S.Pd, Ilmu Pengetahuan Sosial, SMK Teknik dan Non Teknik Kelas X, Klaten, AVIVA, 2004. 5. Drs. Maksum Habibi, Ekonomi Kelompok Bisnis dan Manajemen I, Jakarta, Yudhistira, 2004. M O D U L IPS STRUKTUR SOSIAL SERTA BERBAGAI PENYEBAB KONFLIK DAN MOBILITAS SOSIAL Oleh : MUHAMMAD HUSEN,S.Pd Modul ini digunakan dalam mata diklat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum KTSP SMK NEGERI 1 KURIPAN LOMBOK BARAT DAFTAR ISI DAFTAR ISI (ii) KATA PENGANTAR (iii) STANDAR KOMPETENSI (iii) KOMPETENSI DASAR (iii ) KEMAMPUAN PRASYARAT ( iii ) PRETEST ( iii ) INDIKATOR HASIL ( iii ) Kegiatan Belajar 1 : STRUKTUR SOSIAL 1. Pengertian Struktur Sosial (1) 2. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial beserta fungsinya (2 ) 3. Faktor Pembentuk Stratifikasi Sosial (3 ) 4. Sifat Stratifikasi Sosial ( 3 ) 5. Fungsi Stratifikasi Sosial ( 4 ) 6. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial ( 4 ) 7. Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat Indonesia ( 4 ) 8. Deferensiasi Sosial ( 5 ) 9. Tes Formatif 1 ( 6 ) Kegiatan Belajar 2 : KONFLIK SOSIAL a. Pengertian (8 ) b. Faktor Penyebab Konflik Sosial ( 8 ) c. Ruang Lingkup Pengendalian Sosial ( 9 ) d. Sifat dan Pengendalian Sosial ( 9 ) e. Teknik Pengendalian Sosial ( 10 ) f. Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial ( 10 ) g. Peran Lembaga Pengendalian Sosial (10 ) h. Dampak konflik Sosial ( 11) i. Tes Formatif 2 ( 11 ) Kegiatan Belajar 3 : MOBILITAS SOSIAL a. Pengertian Mobilitas Sosial( 13 ) b. Faktor-Faktor Mobilitas Sosial ( 13 ) c. Bentuk-Bentuk Mobiitas Sosial ( 13 ) d. Dampak dari Mobilitas Sosial ( 14 ) e. Tes Formatif 3 ( 15 ) Post test PENUTUP Daftar Istilah KATA PENGANTAR Modul “ Struktur Sosial Serta Berbagai Penyebab Konflik dan Mobilitas Sosial” ini, merupakan modul yang mengkaji tentang struktur sosial, konflik social dan mobilitas social yang ada di masyarakat Indonesia. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan Anda akan mengetahui lebih banyak tentang “ bagaimana struktur social yang ada di masyarakat, konflik-konflik apa saja yang terjadi di masyarakat Dan mobilitas sosial yang ada di masyarakat Indonesia. PETUNJUK Modul ini dibagi dalam 3 kegiatan belajar yaitu : Kegiatan belajar 1 struktur Sosial Kegiatan belajar 2 Konflik sosial Kegiatan belajar 3 Mobilitas social a. Pelajarilah modul ini dengan kegiatan belajar demi kegiatan belajar. Mulailah dari kegiatan belajar 1 hingga Anda bias menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar, kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah tersedia. b. Pelajari kembali tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga Anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar berikutnya. c. Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 12 x 45 menit, termasuk waktu untuk mengerjakan Tes Akhir Modul. STANDAR KOMPETENSI 5. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial. KOMPETENSI DASAR a. Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan b. Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat. c. Menganalisis dampak mobilitas sosial akibat dari perubahan struktur sosial dalam hubungannya dengan berbagai faktor konflik sosial. KEMAMPUAN PRASYARAT Untuk mempermudah pemahaman tentang materi pada modul ini. Anda diharapkan telah mengetahui beberapa hal pada topik ini. Misalnya : Anda harus tahu mengenai struktur social, konflik social dan mobilitas social. PRETEST Untuk mengetahui kemampuan awal anda, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini : - Apa yang dimaksud dengan struktur sosial ? - Mengapa konflik sosial sering terjadi di masyarakat? - Apa yang dimaksud dengan mobilita sosial ? INDIKATOR HASIL Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan masalah struktur sosial, konflik sosial dan mobilita sosial. DAFTAR ISTILAH 1. Strukktur : susunan, bangunan, kerangka 2. Strata : lapisan-lapisan, tingkat 3. Sosial : segala sesuatu mengenai masyarakat, kemasyarakat yang memperhatikan kepentingan umum 4. Deferensiasi : penggolongan masyarakat bedasarkan perbedaan social tertentu 5. Konflik : pertentangan, pertengkaran, pertikaian, perselisihan, percekcokan 6. Mobilitas : bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain 7. Vertikal : garis tegak lurus 8. Horisontal : garis mendatar 9. Individu : perorangan MEMAHAMI STRUKTUR SOSIAL SERTA BERBAGAI FAKTOR PENYEBAB KONFLIK DAN MOBILITAS SOSIAL Kerangka modul : A. Mendeskripsikan bentuk-bentuk strutur social dalam fenomena kehidupan B. Menganalisis faktor penyebab konflik C. Mobilitas sosial Tujuan pembelajaran : 1. Mendidkripsikan pengertian, fungsi, bentuk dan pengaruh struktur social dalam fenomena kehidupan. 2. Mendiskripsikan konflik social dalam masyarakat. 3. Mendiskripsikan pengertian, faktor-faktor penyebab dan bentuk-bentuk mobilisasi sosial. STRUKTUR SOSIAL PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL Struktur Sosial berasal dati dua kata yaitu “Struktur” dan “Sosial”. Struktur yaitu cara bagaimana sesuatu disusun, susunan, bangunan, kerangka. Sedangkan Sosial adalah Keserasian masyarakat (Kamus Besar bahasa Indonesia 2007). Dengan demikian bahwa Struktur Sosial adalah susunan masyarakat secara khirarkis, baik vertical maupun secara horizontal. Unsur Unsur Pembentukan Struktur Sosial 1. Status Sosial Pengertian dan Jenis-jenis Status Sosial Status Sosial adalah Posisi atau kedudukan yang disandang seseorang dalam masyarakat. Seseoraang Individu mempunyai status sosial melalui cara-cara sebagai berikut : a. Ascriebed Status Ascriebed Status adalah status social yang diperoleh secara alami Contoh : kedudukan sebagai laki-laki atau kedudukan sebagai perempuan b. Achievied Status Achievied Status adalah status social yang peroleh dengan diperjuangan Contoh : Guru, Dosen c. Asigned Status Asigned Status adalah status social melalui kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan melalui usaha Contonya : Siswa teladan Konflik Status Sosial Konflik status social berbamcam-macam antara lain : a. Konflik satus yang bersifat Individu b. Konflik Status antar Individu c. Konflik Status antar Kelompok 2. Peran Sosial Peran Sosial adalah Pola Sikap dan perilaku yang harus diperbuat seseorang sesuai dengan status sosal yang disandangnya dalam masyarakat. BENTUK BENTUK STRUKTUR SOSIAL BESERTA FUNGSINYA 1. STRATIFIKASI SOSIAL a. Pengertian Asal-usul kata Stratifikasi Sosial adalah “Stratum “ (tunggal”) atau “Strata” (Jamak) yang artinya berlapis-lapis. Menurut para Ahli : 1. Pitirim A. Sorokin Startifikasi Sosial adalah Penggolongan atau pembedaan masyarakat ke dalam kelas sosial yang tersusun secara bertingkat (hierarki) 2. Max Weber Stratifikasi Sosial adalah Penggolongan orang-orang kedalam lapisan lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege, dan prestise. Stratifikasi sosial adalah pelapisan masyarakat berdasarkan tingkatan atau kelas Sosial. Bagan Statifikasi Sosial FAKTOR PEMBENTUK STRATIFIKASI SOSIAL 1. Kekayaan 2. Kekuasaan 3. Keturunan 4. Kepandaian SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL Menurut Soeryono Sukanto ada 3 sifat stratifikasi social yaitu : 1. Stratifikasi sosial tertutu padalah (closed social stratification) adalah pelapisan sosial yang anggota dari setiap stratanya sulit mengadakan mobilitas vertical Contohnya : Orang-orang kulit hitam (negro) tidak bisa berpindah ke posisi kulit putih 2. Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification) adalah pelapisan sosial yang bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Contohnya :Orang yang berpendidikan rendah dapat meningkatkan taraf pendidikannya asal ada usaha. 3. Stratifikasi sosial campuran adalah kombinasi dari stratifikasi tertutup dan terbuka. Contohnya : Orang Bali dari kasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat pada masyarakat Bali, tetapi bila ia pindah ke Jakarta bekerja menjadi buruh maka kedudukan sosialnya menjadi rendah. FUNGSI STRATIFIKASI SOSIAL 1. Fungsi Distribusi hak-hak istimewa 2. Fungsi Pertanggaan (Tingkatan) 3. Fungsi kriteria pelapisan 4. Fungsi Penentu lembaga lembaga 5. Fungsi penentu tingkat mudah tidaknya bertukar status atau kedudukan sosial 6. Fungsi solidaritas di antara individu-individu atau kelompok BENTUK-BENTUK STRATIFIKASI SOSIAL 1. Stratifikasi sosial berdasarkan status ekonomi a. Kaya b. Menengah c. Miskin 2. Stratifikasi sosial berdasarkan status sosial a. Raja dan Kerabatnya b. Kaum bangsawan dan Ulama c. Kaum Usahawan 3. Stratifikasi sosial berdasarkan status politik a. Tipe kasta b. Tipe Oligarkis c. Tipe Demokratis STRATIFIKASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA 1. Startifikasi sosial dalam masyarakat pertanian a. Lapisan atas b. Lapisan menengah c. Lapisan bawah 2. Stratifikasi sosial dalam masyarakat feodal a. Kasta brahmana b. Kasta ksatria c. Kasta waisya d. Kasta sudra 3. Stratifikasi sosial dalam masyarakat kolonial a. Lapisan masyarakat kelas I b. Lapisan masyarakat kelas II c. Lapisan masyarakat kelas III DIFERENSIASI SOSIAL a. Hakikat diferensiasi sosial Diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan sosial tertentu. Contoh : perbedaan Suku bangsa b. Bentuk bentuk Diferensiasi Sosial 1. Diferensiasi Ras Pengelompokan manusia berbadasarkan perbedaan ciri-ciri fisik tertentu. Contoh : warna kulit 2. Diferensiasi Suku bangsa Contoh : suku Jawa, Dayak dan lain-lain 3. Diferensiasi Klan (Clan) Klan merupakan kesatuan keturunan, kesatuan percayaan dan kesatuan adat. Contohnya : Masyarakat Batak 4. Diferensiasi Agama Contoh : Agama Islam 5. Diferensiasi Gender Contohnya : Jenis Kelamin 6. Diferensiasi Profesi Biasanya berkaitan dengan keahlian atau ketrampilan khusus Contohnya : Guru 7. Diferensiasi asal daerah Contohnya : Kota 8. Diferensiasi Partai Politik Contohnya : PDIP c. Pengaruh diferensiasi sosial terhadap interseksi dan konsolidasi sosial 1. Interaksi (Persilangan) keanggotaan masyarakat a. Interaksi sosial antara suku bangsa dengan klan b. Interaksi sosial antara ras dengan agama c. Interaksi sosial antara pendidikan dengan profesi d. Interaksi sosial antara suku bangsa dengan partai politik 2. Konsolidasi sosial keanggotaan masyarakat a. Konsolidasi sosial antara ras dengan agama dan partai politik b. Konsolidasi sosial antara suku bangsa dan klan dengan profesi dan partai politik c. Konsolidasi sosial antara suku bangsa dengan agama, pendidikan dan profesi. Tes Formatif: 1. Struktur sosial apabila ditinjau secara vertical akan menghasilkan …………………….. a. Defernsiasi sosial b. Stratifikasi sosial c. Struktur sosial d. Dinamikasi sosial e. Peran dan status sosial 2. Kriteria yang dijadikan dasar dalam deferensiasi sosial adalah …………………. a. Kelahiran b. Gender c. Kekuasaan d. Kekayaan e. politik 3. Panggilan kehormatan Raden pada masyarakat Jawa merupakan pengaruh ………………….. a. Feodalisme b. Kolonialisme c. Rasialisme d. Kapitalisme e. diskriminasi 4. Kriteria yang dapat dijadikan dasar stratifikasi sosial adalah ………………….. a. Kelahiran b. Suku bangsa c. Bahasa d. Jenis kelamin e. ekonomi 5. Pengaruh budaya Kolonial pada masyarakat Indonesia ditunjukkan oleh berkembangnya a. Nasionalisme b. Kapitalisme c. Primordialisme d. Rasialisme e. Feodalisme KONFLIK SOSIAL Pengertian Pengertian konflik sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Konflik ialah Pertentangan, Perselisihan,Pertikaian, Percekcokan. Konflik Sosial adalah Konflik yang terjadi antar kelompok dalam masyarakat karena dilatar belakangi oleh keinginan untuk menguasai atau menghacurkan satu sama lain. A. Faktor Faktor Penyebab Konflik Sosial Adapun faktor faktor terjadinya konflik sosial adalah : 1. Perbedaan Kepentingan dan Pandangan Hidup 2. Perbedaan Nilai dan Norma Sosial 3. Perbedaan Nilai Nilai Kebuayaan 4. Perbedaan Status dan Peran Sosial 5. Pengaruh perubahan unsur-unsur kebuayaan B. Bentuk Pengendalian Konflik Sosial Manusia dalam kehidupannya di masyarakat selalu berinteraksi social dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi social tersebut ada kalanya timbul masalah, seperti terjadi salah paham lalu bertengkar atau berkelahi. Apabila onflik social dapat diselesaikan dengan baik, maka akan kembali pada kondisi semula, sehingga terwujud keseimbangan social ( social equilibrium). C. Ruang Lingkup Pengendalian Sosial 1. Pengendalian antar individu Contoh : Andika menyuruh adiknya berteriak-teriak 2. Pengendalian Individu kepada kelompok Contoh : Guru menguasai ujian para siswanya 3. Pengendalian Kelompok kepada individu, Contoh : Orang-tua (Bapak dan Ibu) selalu mengawasi kegiatan ank-anaknya 4. Pengendalian Sosial antar Kelompok Contoh : dua Perusahaan yang melakukan Joint Venture D. Sifat dan Pengendalian Sosial Adapun dua sifat Pengendalian Sosial : a. Preventif Adalah Pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran . Contoh : untuk mencegah anaknya bertengkar, Pak Jaya melarang anaknya bermain diluar rumah. b. Represif Adalah Pengendalian setelah terjadi penyimpangan Sosial. Contoh : Guru Memberikan sangsi kepada muaridnya yang melanggar tata tertib sekolah. E. Teknik pengendalian social a. Persuasif Teknik Pengendalian Sosial Persuasif adalah Teknik Pengendalian sosial dengan cara mengajak atau membimbing warga masyarakat agar bertindak sesuai dengan peraturan atau norma-norma yang berlaku. Contoh : Seorang ayah menasihati anaknya yang ketahuan merokok. Dengan penuh kesabaran orang tua menanamkan pengertian bahwa merokok merusak kesehatan. b. Koersif Teknik Pengendalian Sosial Koersif adalah Teknik Pengendalian Sosial yang lebih menekankan pada tindakan yang menggunakan kekerasan pisik Contoh : Agar para Mencuri HP Jera, ketika tertangkap masyarakat langsung mengeroyoknya. Cara main hakim sendiri ini bertentangan dengan hukum namun tetap dilakukan masyarakat dengan maksud agar pencuri HP menjadi Jera dan takut mengulangi perbuatan serupa. F. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial 1. Gosip atau Desas-desus 2. Teguran 3. Hukum 4. Pendidkan 5. Agama G. Peran Lembaga Pengendalian Sosial 1. Lembaga Kepolisian Dengan adanya lembaga Kepolisian maka berbagai penyimapangan Sosial dapat dikendalikan. Polisi sebagai Aparat Kepolisian mempunyai Peran menentukan dalam Pengendalian Sosial. 2. Lembaga Peradilan. Melalui Aparat-Aparatnya dapat berperan sebagai alat PengendalianSosial. Hakim dan jaksa merupakan pengambil tindakan dan Keputusan Hukum terhadap warga masyarakat yang melakukan Kegiatan kejahatan. 3. Lembaga Adat Lembaga Adat sangat berperan dalam proses pengendalian Sosial. Pelanggaran terhadap Hukum Adat biasanya diselesaikan melalui lembaga adat. 4. Lembaga Masyarakat Lembaga-lembaga Masyarakat seperti ; RT, RW. Lembaga ini memiliki peran dalam proses pengendalian Sosial. 5. Lembaga Pendidkan Seperti : Sekolah Menengah Kejuruan 6. Lembaga keagamaan Seperti : Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Gereja Indonesia (DGI) H. Main Hakim sendiri Contohnya : Kasus Pemukulan missal bahkan pembakaran tubuh pelaku criminal sampai meninggal. DAMPAK KONFLIK SOSIAL Dampak konflik sosial terhadap masyarakat antara lain : • Bertambah kuatnya rasa solidaritas sesame anggota • Hancur atau retaknya kesatuan kelompok • Adanya perubahan kepribadian seorang individu • Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia Tes formati : 1. Pertentangan yang tejadi dalam masyarakat akibat perbedaan pandangan, kepentingan serta nilai dan norma social disebut …………….. a. Konflik social b. Kerjasama social c. Kompetisi social d. Kontraversi sosisal e. Integrasi sosial 2. Pernyataan berikut ini menunjukkan contoh konflik antar pribadi ialah ………….. a. Perkelahian antar pelajar b. Demontrasi mahasiswa c. Pertengkaran suami istri d. Mabuk minuman keras e. Kecanduan narkoba 3. Pertentangan antara kelas orang kaya dan kelas orang miskin merupakan contoh .. a. Konflik antar pribadi b. Konflik elite politik c. Konflik antar ras d. Konflik antar kelas social e. Konflik antar budaya 4. Berikut ini ciri-ciri kekerasan kecuali .... a. Bersifat kriminal b. Melanggar hukum c. Menimbulkan integrasi d. Menimbulkan kerusakan e. Menimbulkan huru hara 5. Alat pengendalian sosial yang paling efektif dan nyata sangsinya adalah .... a. Gosip b. Teguran c. Pendidikan d. Hukuman e. Agama MOBILITAS SOSIAL 10. Pengertian Mobilitas Sosial Kata mobilitas sosial berasal dari bahasa latin mobilitas yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Dalam bahasa Indonesia istilah yang sepadan dengan kata itu lazim digunakan adalah perpindahan, gerak atau gerakan. Dengan demkian istilah mobilitas sosial diartikan sama dengan istilah perpindahan social atau gerak social atau gerakan sosial. Dalam masyarakat mobilitas sosial dibedakan menjadi dua macam yaitu : j. Mobilitas sosial yaitu perpindahan orang atau kelompok orang dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. k. Mobiltas geografik yaitu : perpindahan orang atau kelompok orang dari satu daerah ke daerah lain. Perpindahan ini sering disebut dengan migrasi. 11. Faktor-faktor mobilisasi sosial : Yang mempengaruhi terjadinya mobilisasi sosial dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : f. Status sosial Status sosial seseorang ditentukan oleh keturunanan ataupun karena usaha sendiri. g. Keadaaan ekonomi Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong mobilisasi seseorang. Misalnya : orang yang hidup dalam keadaan ekonomi yang kekurangan karena daerahnya tandus, sehingga orang itu kemudian pindah ke daerah lain ( berimigrasi ) atau kekota besar ( berurbanisasi ) h. Situasi politik Situasi politik dalam suatu Negara dapat mempengaruhi terjadinya mobolisasi manusia dalam suatu Negara. Misalnya : Keadaan politik yang tidak menentu dan mempengaruhi situasi keamanan suatu Negara bisa menyebabkan terjadinya mobilisasi manusia ke daerah lain yang lebih aman atau bisa juga disebabkan oleh system politik pemerintah yang tidak mereka setujui karena bertentangan dengan hati nurani maupun paham yang mereka anut. i. Motif-motif keagamaan Motif keagamaan dapat mendorong terjadinya mobilisasi manusia. Hal ini didorong oleh adanya kewajiban untuk menyebarkan agamanya kepada masyarakat atau bangsa lain atau karena adanya deskriminatif agama, sehingga mereka merasa tertekan ataupun tidak leluasa beraktifitas dengan agama yang dianutnya maka kemudian berpindah tempat kediaman. j. Faktor kependudukan ( demografi ) Pertambahan penduduk yang pesat mengakibatkan sempitnya sempat pemukiman disatu pihak dan kemiskinan di pihak lain. Keadaan demikian mendorong sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman yang lain. k. Keinginan melihat daerah lain Hal ini mendorong manusia melakukan mobilisasi geografik dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya wisatawan yang berkunjung ke daerah lain. 12. Bentuk –bentuk mobilisasi sosial Tipe – tipe mobilisasi sosial ada tiga macam yaitu : d. Mobilisasi sosial horizontal Terjadi apabila ada perubahan kedudukan atau posisi pada strata yang sama. Kedudukan social seseorang dapat bergerak maju atau mundur dalam lapisan yang sama, tanpa mengubah tinggi rendahnya kedudukan. Contoh : Aya mengajar di SMK Negeri 1, pada suatu saat dipindahkan ke SMK Negeri 2. e. Mobilisasi sosial vertical Mobilisasi sosial vertical ialah perpindahan seseorang atau suatu kelompok dari suatu kedudukan sosial pada kedudukan social yang lain yang tidak sederajat. Contoh : - Seorang anak yang duduk di Taman Kanak-Kanak (TK), pada saatnya akan memasuki sekolah di SD, kemudian ke SMP, SMA / SMK, perguruan tinggi (PT). Setelah selesai pendidikannya, dengan keahlian yang dimiliki ia akan mendapat pekerjaan tertentu yang memberikan kepadanya suatu kedudukan pada strata social tertentu. Berdasarkan contoh di atas terdapat dua jenis gerak sosial vertikal yaitu : 1. Gerak sosial vertikal naik Memiliki dua bentuk : - Masuknya individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, dan kedudukan tersebut telah ada dalam masyarakat. - Pembentukan kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok. 2. Gerak sosial vertical turun Memiliki dua bentuk : - Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah dari derajatnya. - Turunya derajat kelompok individu yang dapat berupa suatu disintegrasi dalam kelompok sebagai suatu kesatuan. f. Mobilitas sosial antar generasi Menunjukkkan kepada perbedaan kedudukan sosial antara dua generasi atau lebih. Misalnya : perbedaan kedudukan sosial yang dicapai seseorang dengan kedudukan social yang dulu dicapai oleh ayahnya, apakah kedudukan sosial anak itu lebih rendah atau lebih tinggi dari kedudukan sosial ayahnya. 13. Dampak dari Mobilisasi sosial Mobilisasi sosial dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah : a. Individu atau kelompok yang mempunyai kecakapan atau kemampuan tertentu dapat mewujudkan harapannya. b. Individu atau kelompok dapat merasakan kepuasan apabila dapat mencapai kedudukan yang diinginkan atau dapat meningkatkan kedudukan sosialnya dalam masyarakat. c. Tidak tertutup kemungkinan bagi para warga kelas sosial tetentu untuk lebih maju dari pada para warga kelas sosial diatasnya. d. Memberikan dorongan kepada warga masyarakat, individu ataupun kelompok untuk bekerja lebih baik dan lebih sempurna, karena adanya harapan untuk meraih prestasi yang lebih baik. Dampak negatifnya adalah: a. Menimbulkan konflik antar kelas b. Menimbulkan konflik antar kelompok social c. Menimbulkan konflik antar generasi d. Menimbulkan konflik status dan konflik peranan. Tes Formatif 1. Kenyataan sosial yang menunjukkan suatu bentuk mobilisasi sosial dibawah ini adalah : a. Setiap tahun arus urbanisasi masyarakat desa ke kota semakin meningkat b. Masyarakat dari daerah padat penduduk bermigrasi ke daerah yang jarang c. Pak Irwan menjadi kaya di desa kami sejak mengekspor batik d. Andi kembali ke Indonesia setelah lama bermukim di luar negeri e. Para siswa berlibur ke pulau Bali. 2. Mobilisasi sosial tidak akan terjadi pada masyarakat yang menganut system tertutup meskipun tidak secara tertutup. Hal ini bisa terlihat pada masyarakat …………… a. Demokrasi b. Liberal c. Parlementer d. Berkasta e. Presidentil 3. Ibu Hadi adalah pedagang sayur di pasar tradisional, meski tidak tamat SD dan tidak lancar membaca dan menulis, namun ia berhasil menghantarkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Kasus ini menunjukkan bentuk mobilisasi …… a. Horizontal b. Vertikal c. Vertikal horizontal d. Antar generasi e. Sosial 4. Dibawah ini merupakan saluran-saluran yang dapat mempengaruhi gerak vertikal seseorang, kecuali …… a. Sekolah b. Lembaga keagamaan c. Tempat tinggal d. Organisasi e. Perkawinan 5. Mobilisasi sosial dapat menimbulkan konflik status dalam diri seseorang individu akibat adanya suatu faktor tertentu yaitu : a. Ketimpangan antara hak dan kewajiaban b. Kesulitan membedakan antara yang baik dan benar c. Adanya status ganda yang disandang seorang individu d. Kesenjangan social dalam kehidupan masyarakat e. Adanya system mau menang sendiri. Evaluasi 1. Jelaskan pengertian mobilitas geografik! 2. Sebutkan 5 macam konflik sosial yang ada didalam masyarakat beserta contohnya! 3. Sebutkan 4 dampak konflik sosial yang ada di masyarakat! 4. Jelaskan bentuk-bentuk mobilitas sosial! 5. Apa arti struktur social? 6. Tuliskan dua unsur pembentuk struktur social! Kunci jawaban Tes formatif struktur social 1. B 2. D 3. A 4. E 5. E Tes formatif konflik sosial 1. A 2. C 3. D 4. E 5. D Tes formatif mobilitas sosial 1. A 2. D 3. B 4. C 5. C Essay : 1. Lima macam konflik social yang ada di masyarakat : a. Konflik individu dengan individu Contoh : dua orang remaja atau suami istri b. Konflik kelompok dengan kelompok Contoh : kelompok pendatang dengan penduduk asli c. Konflik antar RAS Contoh : Suku Aborigin dengan kaum pendatang di Australia d. Konflik antar kelas social Contoh: Orang kaya dengan orang miskin e. Konflik antar elite politik Contoh : Pihak yang berkuasa dengan pihak oposisi 2. Empat dampak konflik sosial yang ada di masyarakat : a. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota b. Hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok c. Adanya perubahan kepribadian seorang individu d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia. 3. Mobilitas geografik adalah perpindahan orang atau kelompok orang dari suatu daerah ke daerah lain ( migrasi ).Migrasi meliputi : Emigrasi, Imigrasi, transmigrasi dan urbanisasi. 4. Bentuk – bentuk mobilitas sosial : a. Mobilitas sosial horizontal : terjadi apabila ada perubahan kedudukan atau posisi pada strata yang sama. b. Mobilitas sosial vertikal : perpindahan seseorang atau suatu kelompok dari suatu kedudukan sosial pada kedudukan social yang lain yang tidak sederajad c. Mobilitas sosial antar generasi: menunjukkan kepada perbedaan kedudukan social antara dua generasi atau lebih. 5. Struktur sosial adalah : Susunan masyarakat secara hirarkis baik horizontal maupun vertiskl ( status sosial ) 6. Dua unsur pembentuk struktur sosial a. Stratifikasi sosial b. Deferensiasi sosial DAFTAR PUSTAKA Profesor.Dr.H. Rahmad Fathoni,MSi (2005), PT Renika Cipta,Jakarta ” Antropologi Sosial Budaya” Max Weber, ( 2006 ), Pustaka Pelajar , Yogyakarta “Sosiologi” Tim Pustaka, ( 2007 ), Phoniex, Jakarta, “ Kamus Besar Bahasa Indonesia” Tim MGMD PKn-IPS Kedu Utara, ( 2006 ), “ Modul Ilmu Pengetahuan Sosial” Drs. Nurjani, Siti Munjayanah.SPd,( 2006 ), LP2IP, Yogyakarta,”Ilmu Pengetahuan Sosial IIA untuk SMK” E.Juhana Wijaya, ( 2007 ),Armico, Bandung, “Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMK” Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultura Kesamaan dan Keragaman Budaya Oleh : MUHAMMAD HUSEN,S.Pd Modul ini digunakan dalam mata diklat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum KTSP SMK NEGERI 1 KURIPAN LOMBOK BARAT DAFTAR ISI Daftar Isi Pengantar Petunjuk Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kemampuan Prasyarat Pre Test Indikator Hasil Standar Kompetensi: Kesamaan dan Keragaman Budaya Kegiatan 1 : Mengidentifikasikan berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing, hubungan antar budaya. Kegiatan 2 : Memahami kesamaan dan keberagaman budaya Kegiatan 3 : Alternatif penyelesaian masalah akibat adanya keragaman budaya Kegiatan 4 : Sikap toleransi dan empati sosial terhadap keragaman budaya Post Test Penutup Glosarium Daftar Pustaka Pengantar Modul kesamaan dan keragaman budaya ini merupakan modul yang mengkaji tentang keberagaman budaya di Indonesia dengan mempelajari modul ini diharapkan kalian akan mengetahui berbagai macam budaay di negara Indonesia. Petunjuk Modul ini terbagi dalam 4 kegiatan belajar yaitu: Kegiatan belajar 1 : budaya lokal dan hubungan antar budaya serta pengaruh budaya asing. Kegiatan belajar 2 : keberagaman budaya dan kaitannya dengan budaya nasional Kegiatan belajar 3 : permasalahan yang muncul akibat keberagaman budaya Kegiatan belajar 4 : pelestarian budaya lokal 1. Pelajarilah modul ini mulai dari kegiatan belajar 1,2,3, dan 4 sehingga kalian dapat menguasai dengan baik. Untuk mengetahui apakah kalian telah menguasai materi ini kerjakan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar, kemudian cocokkan jawaban kalian dengan kunci jawaban yang sudah tersedia. 2. Pelajari kembali tugas, soal-soal yang belum terjawab dengan benar sehingga kalian yakin telah menguasai materi dengan benar/baik. Kemudian lanjutkan mempelajari kegiatan belajar berikutnya. 3. Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 45 menit, termasuk waktu untuk mengerjakan tes akhir. Standar Kompetensi Memahami kesamaan dan keanekaragaman budaya. Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasikan berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing dan hubungan antar budaya. 2. Mendiskripsikan potensi kebergaman budaya yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya nasional. 3. Mengidentifikasi berbagai alternatif penyelesaian masalah akibat adanya keseragaman budaya. 4. Menunjukkan sikap tolerasni dan empati sosial terhadap keberagaman budaya. Kemampuan Prasyarat Jika kalian akan mempelajari materi ini, kalian diharapkan mengetahui beberapa hal pada topik ini. Misal : Kalian harus mengetahui budaya yang ada disekitar kalian. Pretest 1. Apa yang kalian ketahui tentang budaya ? 2. Jelaskan faktor yang menyebabkan munculnya keragaman buidaya ! 3. Carilah tiga contoh masalah yang muncul akibat keragaman budaya ! Indikator Hasil Setelah mempelajari modul ini kalian diharapkan mampu menjelaskan kebudayaan, keanekaragaman budaya dan dapat menumbuhkan toleransi dan empati sosial terhadap keanekaragaman budaya. KEGIATAN I KD.1. Mengidentifikasikan berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing, hubungan antar budaya (KD.7.1) I. Pengertian Budaya dan Budaya Lokal A. Pengertian Budaya Istilah budaya berasal dari bahasa sanskerta buddayah sebagai bentuk jamak dari buddhi, yang artinya budi atau akal. Melville J. Harkovits dan Broniskaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu ialah Cultural Determinism. Herkovits memandang budaya sebagai sesuatu yang turun temurun dari generasi ke generasi yang disebut superorganik. Selain istilah budaya ada istilah peradaban (Civilization) yang halus, maju dan indah, seperti sopan santun, kesenian, ilmu pengetahuan, organisasi kenegaraan, kepandaian membuat barang-barang yang indah dll. Koentjaraningrat dalam bukunya, pengantar Antropologi berpendapat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri dengan cara belajar. Berikut ini beberapa definisi kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli : a. Kroeber Kebudayaan adalah keseluruhan gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan serta perilaku yang ditimbulkannya b. Kluckhohn Kebudayaan adalah pola perilaku eksplisit dan implisit yang dipelajari dan diwariskan melalui simbol yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk perwujudannya dalam bentuk benda budaya c. Ki Hajar Dewantara Kebudayaan adalah semua hasil karya cipta, rasa dan karsa manusia B. Pengertian Budaya Lokal Budaya lokal adalah budaya yang berkembang di daerah-daerah dan merupakan milik suku-suku bangsa nusantara. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural dalam suku bangsa dan budaya. Budaya nasional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keseluruhan budaya lokal yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia serta hasil serapan dari anasir-anasir budaya asing. Rumusan kebudayaan nasional sudah tercantum dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang mengatakan “kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”. Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan nasional berfungsi sebagai pemberi identitas kepada suatu nation sebagai kontinuitas sejak jaman kejayaan bangsa Indonesia pada masa lampau sampai kebudayaan nasional masa kini. Kebudayaan nasional dipandang sebagai polaritas antara yang ideal dengan yang aktual, antraa nilai-nilai dan kelakuan individu, antara kebudayaan dan interaksi sosial. Melalui habitasi (pembiasan) dan proses kultural akan dihasilkan etos kebudayaan yang khas. Menurut Kluckhonhn (1951) kebudayan bersumber dari sifat-sifat biologis, psykologis dan komponen lingkungan eksistensi manusia/masyarakat. Perwujudan budaya nasional Perwujudan abstrak budaya nasional yatiu sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia. Adapun wujud konkretnya, berupa cara berbahasa, berperilaku, berpakaian dan peralatan/materi/artefak. 1. Cara berbahasa Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar resmi. Bahasa Indonesia selalin secara lisan juga digunakan sebagai bahasa tulisan. Bahasa isyarat juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya anggukan kepala, gerakan tangan, dll. Cara menggunakan Bahasa Indonesia ataupun lokal adalah merupakan perwujudan konkret budaya nasional. Apabila warga masyarakat berkomunikasi dengan bahasa daerah hal itu merupakan perwujudan dari budaya lokal. 2. Cara berperilaku Perilaku pada dasarnya merupakan isi atau substansi budaya sebagai sistem tindakan. Dengan kata lainnya pola sikap dan perilaku dipelajari dari kebudayaannya melalui proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Cara berperilaku warga masyarakat Indonesia berbeda dengan cara berperilaku warga masyarakat Jepang, AS, dll. 3. Cara berpakaian Setiap bangsa berbeda-beda dalam cara berpakaian sistem budayanya. Orang Indonesia mengenakan pakaian khusus dan khas ketika mengikuti acara pernikahan atau upacara keagamaan. Pakaian yang digunakan untuk mengikuti kegiatan yang bersifat tradisi itu dinamakan pakaian adat/pakaian daerah. 4. Peralatan hidup Peralatan hidup pada dasarnya merupakan hasil karya cipta masyarakat Indonesia baik yang bersifat tradisional maupun modern. Peralatan hidup diantaranya: alat produksi, senjata, wadah, makanan, minuman, jamuan-jamuan, pakaian, dll. II. Unsur-unsur Budaya Unsur-unsur budaya ada tujuh macam: 1. Religi atau kepercayaan Religi adalah suatu keyakinan bahwa hal-hal yang dipercayai itu benar dan nyata (Tuhan, manusia, benda-benda, hewan, dll); harapan dan keyakinan; orang-orang yang dipercaya. Asal mula religi, orang-orang Eropa berupaya mempelajari sistem religi kuno untuk menyusun teori tentang asal mula religi. Semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan kepercayaan atau agama didasarkan pada suatu getaran jiwa yang disebut emosi keagamaan (religius emotion) yang membuat manusia melakukan tindakan yang bersifat keagamaan. Emosi ini menyebabkan suatu benda, tindakan atau gagasan tertentu mendapat penilaian keramat atau dianggap keramat (sacred value). Tata cara pelaksanaan keagamaan bermacam-macam sifat dan jenisnya, diantaranya sesaji, berkorban, berdoa, makan bersama dll. 2. Kekerabatan dan organisasi sosial a. Sistem kekerabatan Sistem kekerabatan adalah pola kehidupan suatu kelompok masyarakat yang bersifat dan bercirikan kekeluargaan/kekerabatan karena adanya hubungan pertalian darah, keturunan dari nenek moyang yang sama dan asal usul identitas yang sama. Sistem kekerabatan tiap-tiap suku berbeda-beda menurut LM Morgan macam-macam sistem kekerabatan erat kaitannya dengan istilah kekerabatan. Pada masyarakat adat yang berdasar pertalian darah (genealogis) merasa erat hubungan kekerabatannya karena berasal dari nenek moyang yang sama. 1) Sistem kekerabatan Parental Adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari ke dua belah pihak yaitu ayah dan ibu (suku Jawa, Sunda, Bugis, Makassar) ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ Bagan Sistem Kekerabatan Parental Keterangan: Sistem kekerabatan ini dibagi dalam 4 kelompok: a) Ambilineal : sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari pihak ayah/ibu secara bergantian. b) Konsentris : sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga sampai jumlah tertentu. c) Primogenitur : sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari ayah dan ibu yang usianya tertua saja. d) Ultigenitur : sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari ayah/ibu yang usianya termuda saja. 2) Sistem kekerabatan Unilateral Adalah sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari satu pihak saja. Sistem ini terbagi 2 yaitu: - patrilineal : dari pihak ayah - matrilineal : dari pihak ibu 3) Sistem kekerabatan Alteneral Adalah sistem kekerabatan yang anggota-anggotanya menarik garis keturunan secara berganti-ganti sesuai dengan pola perkawinan yang diterapkan orangtua. Dalam sistem dikenal 3 bentuk perkawinan yaitu: - Semendo : perkawinan berdasarkan garis keturunan ibu - Kawin jujur : perkawinan berdasarkan garis keturunan ayah - Kawin semendo rajo-rajo : perkawinan berdasarkan garis ibu dan ayah. b. Organisasi Sosial Adalah perkumpulan yang dibentuk oleh masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan kepentingan bersama. 3. Mata Pencaharian Masyarakat yang tingkat peradabannya masih sederhana, mata pencahariannya masih sederhana (berburu, beternak, bercocok tanam dll). 4. Peralatan Hidup Peralatan hidup yang digunakan masyarakat tradisonal antara lain : • Alat produksi • Senjata • Wadah • Makanan • Pakaian • Perumahan • Alat-alat transportasi 5. Bahasa 6. Kesenian 7. Pengetahuan III. Macam-macam Budaya Lokal Beberapa tradisi budaya lokal yang berkembang dalam masyarakat Indonesia : 1. Tradisi upacara Labuhan Merapi Dilaksanakan setiap tanggal 30 Rajab, upacara penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai sultan Ngayogyakarta Hadiningrat. 2. Tradisi Ngaben Upacara pembakaran mayat yang dilakukan oleh penganut agama Hindu Bali. 3. Tradisi Batapung Tawar Maayun Upacara menyiapkan menjadi seorang anak (Martapura, Amunbii, Kandangan dll). 4. Tradisi Era-era Tu Urau Upacara tindik telinga untuk gadis yang beranjak dewasa (Waropen, Irian Jaya). 5. Tradisi Adat Jawa Tradisi adat Jawa terdiri : a. Brokohan : Upacara kelahiran bayi b. Selapanan : Upacara pemberian nama pada bayi yang baru lahir c. Tedhak Siten : Upacara turun tanah d. Tetesan : Upacara khitinan untuk puteri raja yang telah berusia 8 tahun e. Supitan : Upacara khitanan untuk putera bangsawan yang sudah berusia 14 tahun f. Tarapan : Upacara inisiasi pertama bagi anak perempuan 6. Tradisi Perkawinan Batak Toba a. Tahap Martandang b. Tahap Marhusip c. Dialap Jual d. Pembagian Jambar e. Prosesi di gedung pertemuan adat f. Pemberian Ulos IV. Dampak Masuknya Budaya Asing Pengaruh budaya asing sudah lama masuk dan berkembang di Indonesia, yaitu : sejak masuknya agama dan budaya Hindu-Buddha, Islam, Kristen, pengaruh budaya asing makin intensif sejak dunia memasuki era globalisasi. 1. Proses Masuknya Pengaruh Budaya Asing Masuknya pengaruh budaya asing sejalan dengan proses penyebaran unsur-unsur budaya global keseluruh penjuru dunia disebut difusi kebudayaan (Culture Diffusion). Proses penyebaran unsur-unsur budaya asing itu telah terjadi sejak jaman praaksara yang berlangsung hingga sekarang. Pada zaman praaksara terjadinya penyebaran unsur-unsur budaya seiring dengan perpindahan kelompok-kelompok manusia purba yang hidupnya suka bepindah-pindah tempat sambil berburu dan meramu. Dimasa terbentuknya proses difusi kebudayaan dilakukan oleh para pedagang dan pelaut. Penyebaran agama-agama besar seperti Hindu, Buddha, Islam dan Kristen dilakukan oleh para pedagang, pelaut dan para penyebar agama. Pada masa penjajahan asing (abad 16-20) terjadi proses penyebaran budaya asing (Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang). Masuknya unsur-unsur budaya asing melalui penjajahan merupakan penetrasi budaya secara paksa. Saat ini proses penyebaran unsur-unsur budaya asing ke berbagai tempat di muka bumi berlangsung cepat, bahkan seringkali tanpa kontak fisik yang nyata. Hal ini disebabkan adanya alat-alat penyebaran budaya yang lebih efektif dan canggih seperti radio, televisi, internet, buku, surat kabar dll. Dalam proses globalisasi banyak pula unsur-unsur budaya luar yang positif dan bermanfaat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Proses alih teknologi dari masyarakat negara maju kepada masyarakat Indonesia tentu saja menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Masuknya paham-paham di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya seperti demokratisasi, prinsip efisiensi dan produktifitas dan HAM. Demikian pula dengan sikap dan perilaku disiplin, tertib, sikap mandiri, dan menghargai waktu, sportif dalam olahrafga dsb merupakan pengaruh nilai-nilai budaya barat. Nilai-nilai budaya barat itu ada yang positif tetapi banyak yang negatif dan bertentangan dengan nilai-nilai budaya nasional. Karena itu kita harus bersikap kritis dan bijaksana dalam menerima pengaruh budaya barat. Dunia barat dalam cara berpikir dan gaya hidup memang mengutamakan kemajuan materil daripada spiritual. Menurut Thio Thi Anh (1975) ada tiga nilai penting yang mendasari nilai-nilai budaya barat yaitu : martabat manusia, kebebasan dan teknologi. Orang barat umumnya beranggapan bahwa manusia merupakan ukuran bagi segalanya. Maksudnya manusia memiliki kemampuan menyempurnakan hidupnya sendiri dengan syarat bertitik tolak pada rasio, intelektual dan pengalaman (Dorothy L : Marx,1983). Dengan bersumber dari filsafat positivisme dunia barat mengakui kelayakan martabat kemanusiaan. Manusia umumnya tak terukur dengan apapun. Manusia oleh masyarakat barat dipandang sebagai pusat segala sesuatu karena memiliki kemampuan rasional, kreatif dan estetik sehoingga budaya barat menghasilkan nilai-nilai dasar seperti demokratisasi, efisiensi, produktifitas serta HAM. Dalam tradisi humanistik ditekankan bahwa manusia harus memiliki untuk dirinya kebaikan dan kebenaran. Akibatnya gerakan sekularisme menyebar luas. Agama di kalangan masyarakat timur merupakan sumber nilai tetapi di barat dicampakkan karena agama tidak ada bedanya dengan kebijakan kodrati manusia. Menurut Alfian (1985 : 36) ada tiga pola atau corak reaksi terhadap pengaruh budaya asing (barat) yaitu : a. Corak reaksi yang menerima seluruh kebudayaan barat. Corak reaksi ini menganggap kebudayaan timur sudah tidak relevan lagi untuk menghadapi kondisi sekarang hanya kebudayaan barat unggul dan mampu melahirkan manusia yang berkualitas. b. Corak reaksi yang anti sama sekali kebudayaan barat. Corak ini menganggap kebudayaan barat melahirkan manusia kejam sedangkan kebudayaan timur lebih tinggi. c. Corak reaksi yang berusaha melihat perbenturan antara kebudayaan timur dengan kebudayaan barat. Corak reaksi ini mulai mengambil jarak dan menilai secara jujur keunggulan budaya barat dan kelemahan budaya timur, sekaligus mempertahankan relevansi nilai-nilai barat dan timur. V. Hubungan Antar Budaya Hubungan antar budaya adalah peristiwa saling berhubungan dan saling mempengaruhi diantara budaya lokal. Misalnya hubungan yang saling mempelajari antara budaya Sunda dan Jawa, budaya batak, Aceh, Bali dan budaya-budaya suku bangsa lainnya. Hubungan antar budaya yang memungkinkan terjadinya adaptasi kebudayaan barat tersebut menurut ilmu Antropologi dilakukan melalui proses difusi kebudayaan (penyebaran unsur-unsur budaya keseluruh penjuru dunia), akulturasi kebudayaan (masuknya unsur-unsur budaya asing kedalam unsur-unsur budaya lokal), asimilasi kebudayaan (percampuran unsur budaya yang berbeda), integrasi kebudayaan (bersatunya unsur-unsur budaya yang berbeda), serta discovery dan inovasi (penemuan baru). Masyarakat Indonesia dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek seperti adanya keanekaragaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dsb. Keberagaman budaya sebagai pembentuk kebudayaan nasional terjadi karena hubungan antara budaya. Memang masih ada hambatan seperti : penggunaan bahasa, nilai, norma. Hubungan antar budaya tak selamanya positif tetapi tidak berdampak postif tetapi berdampak negatif, beberapa timbul konflik antar budaya yang dapat mengancam integrasi budaya nasional. Soal 1. Sistem kekerabatan yang anggotanya mengikuti garis keturunan dari pihak ibu disebut .... a. parental b. Unilateral c. Patrilinial d. Matrilinial e. Altenered 2. Alat transportasi yang paling tua yang oleh manusia adalah .... a. Binatang besar b. Roda 4 c. Rakit d. Sepeda e. Kereta api 3. Jenis kesenian yang mencakup berbagai seni didalamnya adalah .... a. Seni Suara b. Seni Rupa c. Seni Tari d. Seni Drama e. Seni Ukir 4. Berikut ini organisasi sosial yang berupa perkumpulan adalah .... a. Marga b. Klan c. Suku Bangsa d. Paguyuban e. Masyarakat 5. Pengaruh Sistem Religi Masyarakat Indonesia tidak tercermin dari kegiatan .... a. Upacara keagamaan b. Keanekaragaman umat beragama c. Peringatan hari-hari besar keagamaan d. Perdukunan e. Bergotong-royong dalam membangun desa Kegiatan 2 MEMAHAMI KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA (KD 7.2) A. Faktor-Faktor Penyebab Keberagaman Budaya 1. Keberagaman Suku Bangsa Manusia penghuni pertama yang hidup di kepulauan Indonesia sudah ada sejak 500.000 tahun lalu sebagaimana hasil penelitian E. Dubois yang menemukan fosil manusia purba yang dinamakan Pytecantropus Erectus dan Homo Wajakensis. Persebaran manusia purba di Indonesia hingga masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dari India serta kebudayaan muslim dan kebudayaan barat sehingga terjadinya proses akulturasi dan kebudayaan di Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki 360 suku bangsa yang tersebar di belahan nusantara, sebagaimana diklasifikasikan oleh Van Vollenhoven yang membagi Indonesia ke dalam 19 daerah suku bangsa berdasarkan hukum adat yaitu : a. Aceh m. Ternate b. Gayo-Alas dan Batak n. Ambon (Maluku) c. Nias dan Batu o. Kepulauan Barat Daya d. Minangkabau p. Irian e. Mentawai q. Timor f. Sumatera Selatan r. Bali dan Lombok g. Melayu s. Jawa Tengah dan Jawa Timur h. Bangka dan Belitung t. Surakarta dan Yogyakarta i. Kalimantan u. Jawa Barat j. Minahasa k. Sangir-Talaud l. Gorontalo m. Toraja n. Sulawesi Selatan 2. Keberagaman Bahasa dan Dialek Di negara kita ada sekitar 250 bahasa dan dialek yang dikelompokkan berdasarkan suku bangsa terbesar di nusantara, diantaranya bahasa Aceh, Batak, Sunda, Betawi, Jawa, Sasak, Dayak, Minahasa, Toraja, Bugis, Ambon, Irian dan lainnya serta masing-masing terdapat ragam dialek yang berbeda-beda. 3. Keberagaman Agama/Kepercayaan Karakteristik masyarakat Indonesia adalah penghargaan yang tinggi terhadap kehidupan beragama dan kepercayaan kepada Tuhan YME. Di Indonesia terdapat 5 agama yang diakui yaitu Islam, Katholik, Protestan, Hindu dan Buddha serta keyakinan lain yang dihargai dalam kelompok masyarakat terisolir yang dinamakan kepercayaan tradisional. 4. Keberagaman Seni dan Budaya Bangsa Indonesia sangat kaya akan seni dan budayanya seperti seni sastra, seni tari, seni ukir, seni drama dll. Keberagaman seni dan budaya bangsa Indonesia tercermin pula pada macam-macam seni sastra (prosa dan puisi), seni rupa dan seni pertunjukan. Tiap-tiap daerah berbeda-beda sifat, jenis dan bentuknya namun keberagaman tersebut dapat memperkaya khasanah kebudayaan nasional Indonesia. B. Keberagaman Budaya dan Manfaatnya Keberagaman budaya banyak manfaatnya, antara lain sebagai modal dasar kekuatan dalam membangun bangsa Indonesia menuju bangsa yang besar dan modern. Upaya untuk memahami keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan di Indonesia adalah bertujuan mengungkapkan berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi pada berbagai suku bangsa atau etnis yang saling berbeda kebudayaannya. Oleh karena itu diperlukan cara pandang yang jelas dan terarah setiap kali melihat permasalahan sosial dan budaya dalam masyarakat. Penanganan yang cermat dan tepat dalam menyikapi permasalahan sosial budaya bisa ditelusuri dari latar belakang suku-suku bangsa yang ada. Aneka ragam kebudayaan yang berkembang di kepulauan nusantara itu dihayati oleh para pendukungnya sebagai awal dalam bersikap dan menentukan tindakan selanjutnya. Kebudayaan suku bangsa itu juga berfungsi sebagai ciri pengenal yang membedakan kelompoknya dari kelompok suku bangsa yang lain. Dalam pembahasan tentang keanekaragaman budaya di Indonesia seorang ahli tentunya tidak terlepas dari pembahasan tentang konsep-konsep suku bangsa, konsep daerah kebudayaan (Culture Area) dan konsep tentang kebudayaan di Indonesia. Semua konsep itu saling terkait dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Keanekaragaman budaya di Indonesia meliputi 7 bentuk kebudayaan universal yaitu : 1. Bahasa 2. Sistem Pengetahuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi 5. Sistem Mata Pencaharian 6. Kesenian 7. Sistem Religi Ketujuh bentuk kebudayaan universal tersebut merupakan beberapa keanekaragaman budaya di Indonesia dalam perwujudannya yang terdapat pada semua unsur kebudayaan universal. Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti bermacam-macam namun satu juga, sangatlah tepat dimiliki Indonesia. Walaupun wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang didiami oleh berbagai suku bangsa dengan adat dan kebudayaan yang berbeda-beda, namun memiliki cita-cita yang sama, yakni menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia. C. Contoh-Contoh Budaya Lokal Sesuai Kondisi Masyarakat Setempat 1. Pola Kebudayaan Suku Bangsa Batak a. Sistem Religi dan Kepercayaan Masyarakat Batak ada yang beragama Islam dan Kristen : • Agama Islam diajarkan oleh orang Minangkabau abad ke-19 dan dianut oleh suku Batak bagian selatan seperti Batak Mandailing dan Angkola. • Agama Kristen disiarkan kedaerah Toba dan Simalungun oleh organisasi penyiar agama dari Belanda tahun 1863. Orang Batak percaya alam diciptakan oleh Debata Mulajadi yang tinggal di langit atau oleh Na Bolon (Toba) atau Debata Kaci-Kaci (Karo) dan mereka juga mengenal tiga konsep jiwa yaitu : • Tondi : jiwa/roh yang merupakan kekuatan dan diterima saat dalam kandungan • Sahala : kekuatan yang menentukan hidup seseorang yang didapatkan bersama Tondi • Begu : Tondi/roh orang yang sudah meninggal b. Sistem Kekerabatan Sistem patrilinier yaitu suatu kelompok kekerabatan yang mengikuti garis ayah, satu ayah, satu kakek berarti satu nenek moyang. Kelompok kekerabatan terkecil disebut Batih/Rips (Toba)/Jabu (Karo), kelompok kekerabatan yang besar disebut marga (Toba)/Merga (Karo). Bagan Garis Keturunan Batak c. Sistem Kesenian 1. Rumah Tradisional • Batak Toba : rumah berfungsi sebagai benteng pertikaian diatas bukit, tiang dibuat dari kayu gelondongan supaya kuat, lingkungan dikelilingi pohon sebagai pagar. • Batak Karo : merupakan tipe rumah pegunungan, pintu depan menghadap ke arah hulu dan pintu belakang ke arah muara. • Batak Simalungun : mahkota menghadap keempat arah mata angin dan ujung atap dihiasi hiasan yang berbentuk kepala kerbau. 2. Pakaian Adat • Ulos : berbentuk segi empat panjang (1,80 m x 1 m), ujungnya berumbai-rumbai dan dibuat oleh wanita. 3. Seni Tari dan Alat Musik Tradisional • Tari Tortor : dibawakan pria dan wanita yang diiringi alat musik. • Alat-alat tradisional yang mengiringi tari Tortor : ­ Agung (4 buah) ­ Taganing (6 buah : 5 kecil dan 1 besar) ­ Sarung : alat tiup (1 atau 2 buah) ­ Hesek d. Sistem Politik Pada masyarakat suku bangsa Batak, kepemimpinan terbagi dalam tiga bidang yaitu : • Pemimpin adat Pemimpin adat menangani masalah perkawinan, perceraian, kematian, kelahiran, warisan dan penyelesaian perselisihan. • Pemimpin pemerintah Kepemimpinan pemerintah dipegang oleh turunan tertua Merga Taneh : ­ Kepala Huta : penghulu ­ Kepala Urung : raja urung ­ Sibayak : bagian pekerjaan Jabatan ini turun-temurun dan berhak adalah laki-laki tertua atau bungsu, selain menjalankan pemerintahan mereka juga menjalankan pengadilan. • Pemimpin agama ­ Masyarakat Karo tidak mengenal pimpinan keagamaan asli ­ Bagi masyarakat muslim, para muslim besar peranan dan pengaruhnya dalam masyarakat Jabatan ini tidak turun-temurun seperti Guru Sibaso yang menjadi dukun karena pengalaman tertentu. 2. Suku Bangsa Sunda Suku bangsa Sunda adalah suku bangsa yang secara turun-temurun menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Mereka tinggal ditanah Pasundan/Tatar Sunda, wilayahnya hampir meliputi seluruh Jawa Barat. a. Sistem Religi dan Kepercayaan Sebagian besar beragama Islam namun masih banyak mitos dan takhayul dengan dengan melakukan permohonan di makam-makam suci. Mereka juga mengenal cerita Nyi Pohaci Sanghyang Sri sebagai dewi tanaman padi. b. Sistem Kekerabatan Dalam masyarakat sunda terdapat sistem kekerabatan “ambilineal” yaitu penetapan kekerabatan sebagian melalui garis ibu dan sebagian melalui garis bapak. Namun secara umum bersifat bilateral, maksudnya hubungan kekerabatan diperhitungkan baik dari ayah maupun ibu. c. Sistem Kesenian ­ Rumah Adat Rumah adat Jawa Barat misalnya : keraton kasepuhan Cirebon ­ Pakaian Adat Pria : tutup kepala, berjas dengan leher tertutup, keris di pinggang dan berkain batik. Wanita : baju kebaya, kain batik dan berkalung. EVALUASI 1. Dibawah ini yang tidak termasuk faktor-faktor penyebab keberagaman budaya di nusantara adalah keberagaman... a. Suku bangsa b. Bahasa dan dialek c. Agama dan kepercayaan d. Seni dan budaya e. Politik dan pemerintahan 2. Perhatikan hal-hal dibawah ini ! 1) Bahasa 4) Sistem pengetahuan 2) Kesenian 5) Adat istiadat 3) Organisasi politik Hal diatas yang termasuk bentuk kebudayaan universal Indonesia yaitu nomor... a. 1, 2 dan 3 b. 1, 2 dan 4 c. 2, 3 dan 4 d. 2, 4 dan 5 e. 3, 4 dan 5 3 2 3. Perhaikan gambar di samping ! 4 5 Struktur garis keturunan suku batak yang ditunjukkan oleh nomor 2 adalah lambang... a. Pria b. Wanita c. Kawin d. Anak kandung e. Saya Kegiatan 3 ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH AKIBAT ADANYA KERAGAMAN BUDAYA (KD 7.3) Standar Kompetensi : Memahami kesamaan dan keragaman budaya Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai alternatif penyelesaian masalah, akibat adanya keanekaragaman budaya Tujuan Pemebelajaran : Setelah mendapat materi ini, diharapkan siswa mampu : • Menjelaskan keberagaman budaya berdasarkan masalah-masalah disekitarnya. • Mendeskripsikan integrasi nasional berdasarkan kepentingan dalam NKRI. • Mengidentifikasikan cara menjaga keselarasan antar budaya berdasarkan peran pemerintah dan masyarakat. Kegiatan teks awal : 1. Sebutkan contoh-contoh masalah yang muncul akibat keberagaman budaya. Pengalaman Belajar A. Masalah-masalah yang Muncul Akibat Keberagaman Budaya Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti bermacam-macam namun satu juga, sangatlah tepat dimiliki bangsa Indonesia, karena tidaklah dipungkiri bahwa walaupun wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang didiami oleh berbagai suku bangsa dengan adat dan kebudayaan yang berbeda-beda, namun memiliki cita-cita yang sama, yakni menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang selalu berhubungan. Manusia dengan kemampuan akal dan budi telah mengembangkan berbagai macam sistem tindakan demi keperluan hidupnya. Berbagai macam sistem tindakan itulah yang akhirnya memunculkan keanekaragaman budaya, berdasarkan masalah-masalah disekitarnya. Keberagaman budaya ini pula dapat memunculkan masalah baik lokal maupun nasional. Kita harus menyadari bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat majemuk dalam suku bangsa dan budaya dapat berdampak negatif berupa timbulnya pertentangan antar budaya jika benar-benar tidak ditangani secara tepat. Hal ini bisa terbukti dengan timbulnya berbagai kerusuhan seperti di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Ambon, Poso, Sambas, Aceh, Papua dan daerah-daerah lainnya. Pada era reformasi sekarang ini dampak negatif keragaman sosial budaya, antara lain sbb : a. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi , menyebabkan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok serta rendahnya daya beli masyarakat. b. Menimbulkan konflik antar elit dan golongan politik, sehingga menghambat jalannya roda pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. c. Menimbulkan konflik antar suku bangsa, antar golongan atau antar kelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, sekularisme, terorisme, primordial, separatisme dsb. d. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlibat sehingga terjadi perubahan nilai dan norma-norma sosial. B. Alternatif Pemecahan Masalah Akibat Konflik Antar Budaya Kita tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik sosial dan kerusuhan sosial. Sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah sosial akibat keberagaman budaya. Adapun metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang biasa digunakan antara lain : a. Metode Kompetisi (Competition) Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Apabila terjadi konflik di masyarakat biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya. Contoh : Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa/kelompok yang tidak setuju silahkan mengundurkan diri. b. Metode Menghindar (Avoidance) Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik. c. Metode Akomodasi (Accomodation) Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara. d. Metode Kompromi (Compromise) Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai. e. Metode Kolaborasi (Collaboration) Metode Kolaborasi adalah pemecahan masalah dengan cara memberikan keuntungan yang sama kepada pihak-pihak yang berselisih. f. Metode Pengurangan Konflik Metode ini bertujuan menekan atau mengurangi terjadinya antagonisme yang ditimbulkan oleh konflik. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik : 1. Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yang berselisih. 2. Mempersatukan kedua pihak yang bertentangan dengan menimbulkan ancaman atau musuh dari luar. C. Proses Tahapan Integrasi Sosial dan Nasional Kita semua ingin hidup tertib dan teratur dalam masyarakat, tetapi hidup yang tertib dan teratur tidak terjadi dengan sendirinya, ini berarti harus ada kesadaran dari seluruh warga masyarakat untuk mewujudkannya. Caranya antara lain dengan berupaya mematuhi dan menerapkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mewujudkan integrasi sosial dan nasional tentu saja menjadi tanggung jawab seluruh warga masyarakat Indonesia. Tanpa adanya kesadaran dan tanggung jawab sosial, maka integrasi sosial dan nasional hanyalah akan menjadi slogan belaka. Perubahan sosial budaya pada era reformasi sekarang ini, diarahkan menuju terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang maju, demokratis, adil dan makmur. Adapun tahapan proses sosial budaya menuju terwujudnya integrasi sosial dan nasional, yaitu sbb : a. Tindakan Sosial Tindakan sosial adalah pola perilaku anggota masyarakat dalam interaksi sosial. Selain itu, tindakan sosial dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat . Contoh : Ayah pergi bekerja untuk mencari nafkah, Anak kecil menangis karena ditinggal ibunya. b. Pola Sosial Pola sosial adalah bentuk bentuk hubungan sosial yang bersifat tetap atau berpola dalam interaksi sosial. Pola sosial yang baik tentu saja akan dicontoh atau ditiru melalui proses imitasi dan identifikasi. Contoh : Warga masyarakat bergotong-royong membersihkan sampah, Warga masyarakat tolong-menolong apabila ada yang terkena musibah. c. Order Sosial Order sosial adalah norma-norma sosial yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Order sosial ada yang tertulis dan tidak tertulis. Order tertulis contohnya : UUD’45, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Perda, Tata Tertib sekolah. Order tak tertulis contohnya : kebiasaan, adat-istiadat, konvensi, tata krama dll. d. Keajegan Sosial Keajegan sosial adalah suatu keadaan masyarakat yang teratur dan bersifat tetap (ajeg), tidak mudah berubah. Keajegan sosial timbul sebagai hubungan yang serasi dan selaras dalam interaksi sosial dalam masyarakat. Contohnya : Anak-anak lazimnya bersikap hormat dan patuh kepada orang tuanya. e. Tertib Sosial Tertib sosial adalah keadaan masyarakat yang tertib dan teratur. Tertib sosial merupakan hasil hubungan yang serasi dan selaras antara perilaku dengan nilai dan norma sosial dalam proses interaksi sosial. Gambaran terwujudnya tertib sosial dalam proses sosial budaya menuju integrasi sosial/nasional. Perilaku-Pola-Order-Keajegan Sosial-Tertib Sosial-Keteraturan Sosial. D. Faktor Pendorong Integrasi Sosial/Nasional Integrasi sosial/nasional dapat terwujud dalam masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, karena adanya kesadaran dari seluruh warga negara untuk hidup bersatu didalam wadah NKRI. Kesadaran untuk hidup bersatu sebagai bangsa itu disebabkan masyarakat Indonesia mempunyai cita-cita dan tujuan luhur yang sama, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD’45. Menurut Charles Coolay, integrasi sosial/nasional akan timbul jika orang atau kelompok orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Menurut Coolay bentuk kerjasama adalah sbb : a. Kerjasama spontan b. Kerjasama langsung c. Kerjasama kontrak d. Kerjasama tradisional Faktor-faktor integrasi sosial akan berkembang lebih baik jika : a. Seluruh anggota menyadari akan manfaat integrasi sosial b. Adanya program masyarakat yang lebih luas c. Berkembangnya semangat kerjasama, kekeluargaan, dan gotong royong d. Adanya faktor saingan/ancaman dari luar sehingga integrasi sosial menjadi kokoh e. Adanya berbagai pranata dan lembaga sosial yang berperan mewadahi aktifitas kehidupan E. Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Menjaga Keselarasan Antar Budaya Ahli sejarah budaya HB Yasin berpendapat bahwa perkembangan kebudayaan suatu bangsa tidak dapat dilepaskan dari pengaruh sosial politik. Pembangunan kebudayaan nasional sebenarnya merupakan amanat UUD’45 pasal 32 yang berbunyi “Pemerintah Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia” itulah sebabnya pengembangan kebudayaan menjadi salah satu program pembangunan nasional yang diarahkan sbb : 1. Meningkatkan usaha pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional untuk memperkuat kepribadian bangsa, kebangsaan nasional dan kesatuan nasional termasuk menggali dan memupuk kebudayaan daerah sebagai unsur budaya penting yang memperkaya dan memberi corak pada kebudayaan nasional. 2. Membina dan memelihara tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan dan kebangsaan untuk mewariskannya kepada generasi muda. 3. Membina kebudayaan nasional harus sesuai dengan norma-norma Pancasila. Disamping, itu ditunjukkan untuk mencegah timbulnya nikai-nilai sosial budaya yang bersifat feodal, juga menanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang negatif serta dilain pihak cukup memberikan kemampuan masyarakat untuk menyerap nilai-nilai dari luar yang positif dan diperlukan bagi pembaharuan dalam proses pembangunan selama tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa. Peran masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kelestarian budaya yaitu sbb : 1. Memelihara kebudayaan nasional dengan cara : • Mengelola, menggali dan memperbaiki budaya tradisonal yang tersebar diseluruh tanah air Indonesia • Meneliti, mendokumentasi dan melestarikan perbendaharaan budaya nasional • Meningkatkan perlindungan cagar alam 2. Menghidupkan budaya nasional dengan cara : • Membangun sarana, lembaga dan pusat penelitian, pengkajian, dan pendidikan kebudayaan • Membangkitkan dan mengembangkan perbendaharaan kebudayaan nasional • Mendorong pendidikan seni budaya melalui jalur non formal yang diselenggarakan dalam bentuk kependidikan kebudayaan di lingkungan keluarga dan masyarakat 3. Memperkaya kebudayaan nasional dengan cara : • Mengolah bentuk, corak, langgam budaya lokal dan tradisional untuk diselaraskan dengan tujuan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan manusia di masa depan • Membina bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa dan sastra daerah • Membangkitkan dan memupuk terus-menerus sumber penciptaan melalui pengembangan gagasan dan karya baru • Mendorong penciptaan kontemporer daripada karya kesenian dan karya akal budi 4. Membina ketahananan kebudayaan nasional dengan cara : • Mengamati dan meneliti semua unsur dan kegiatan kebudayaan asing yang dapat merugikan tata nilai kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia • Mengukur, mengamati dan mengarahkan penggunaan sarana dan lembaga kebudayaan • Menggiatkan penulisan sejarah nasional dan pengembangan sejarah, baik masa lampu, masa kini maupun masa depan • Menggiatkan pengenalan dan perlindungan tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan dan kebangsaan nasional 5. Menyebarluaskan dan memanfaatkan kebudayaan nasional dengan cara : • Memperluas kemungkinan dan kemampuan anggota masyarakat untuk turut menghayati, menikmati, membina, memperkaya, memiliki dan menyebarluaskan hasil karya kebudayaan nasional. • Memeperluas pandangan hidup, perhatian dan keterampilan anggota masyarakat bagi kepentingan perkembangan perubahan. • Membudayakan hubungan kerja dan kesanggupan, perkembangan pusat pemumiman dan penggunaan peralatan audio visual serta media komunikasi lainnya. Kegiatan 4 SIKAP TOLERAN DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMAN BUDAYA (KD 74 Materi Pembelajaran 1. Menghargai budaya orang lain dalam sikap sehari-hari 2. menjaga dan melestarikan dan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari A. Menghargai orang lain Bagaimanakah “Ke Bhinneka Tunggal Ikaan” yang di Indonesia ? Keberagaman budaya lokal bagi masyarakat Indonesia bukan persoalan yang perlu dipermasalahkan, karena negara dan bangsa Indonesia ada dan berdiri berasal dari kristalisasi keragaman masyarakat dan budaya yang ada. Sudah sejak jaman dahulu nenek moyang kita sudah mengembangkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan yang ada. Oleh karena itu, sikap toleransi dan empati sosial perlu terus dibina dan ditumbuhkan dalam masyarakat Indonesia. Sikap toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya Pengertian toleransi : - Sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan orang lain atau kelompok lain. Pengertian empati - Sikap yang tela menerima dan menghargai perbedaan orang lain atau kelompok lain atau kelompok lain. Manfaat sikap toleransi dana empati terhadap keberagaman budaya di Indonesia : 1. Akan lebih mudah untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan keberagaman sosial budaya dan akan lelbih dikendalikan sehingga dengan mencegah (antisipasi) terhadap pertentangan sosial yang dapat mengancam disntegrasi bangsa. 2. terciptanya semangat peranan dan kesatuan, dimana kita dapat menempatkan diri sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian utuh dari bangsa Indonesia. Kenyataan kita sebagai makhluk individu, memiliki hak kewajiban dan asasi untuk mengembangkan kehidupan secara mandiri sesuai dan kemampuan yang dimiliki. Akan tetapi manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, melainkan memerlukan bantuan orang lain. Dan manusia hanya akan bermakna apabila mampu hidup secara kolektif dalam persekutuan individu-individu lain di masyarakat. Cara-cara kita menerima dan menghargai orang lain/suku lain yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sbb : 1. Kita perlu menerima dan menghargaiorang lain/suku lain sebagai bagian dari bangsa Ondonesia 2. kita perlu menerima orang lain/suku lain sebagai makhluk probadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 3. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku lain sebagai masusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu. 4. Kita perlu menerima orang lain/suku lain sebagaai manusia yanga memiliki persamaan kedudukan, harkat, martabat dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi 5. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku lain sebagai pemilik dan penghuni tanah air Indonesia 6. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku lain sebagai manusia yang memiliki keterbelakangan sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, profesi, olongan putih, dsb. Sikap positif dan kritis terhadap beragaman budaya Keberagaman budaya dalam suatu masyarakat atau bangsa ada 2 mpak yaitu : a. Dampak Positif: Dapat membandingkan nilai-nilai budaya antara satu budaya dengan budaya orang lain/kelompok lain/suku lain/bangsa lain, sehingga dapat memasukkan, memadukan atau menerima budaya-budaya luhur dari orang lain/suku lain/kelompok lain/bangsa lain yang terlelbih dahulu harus didasari pembentukan jati diri budaya diri sendiri. b. Dampak negatif : Hilangnya jati diri budaya diri sendiri sebagai filter terhadap masuknya budaya akan memberikan akibat nhilangnya akan-akaar budaya sendiri sebagai cermin, pedoman, dan tata prilaku masyarakat. Berbagai masalah sosial yang timbul sebagai dampak negatif globalisasi dan modernisasi adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya arus urbanisasi ke kota yang berakibat kerawanan sosial seperti : pengangguran, kekumuhan, kriminalitas, mobilitas gelandangan, peminta-minta dsb. b. Terjadinya perubahan struktur sosial (masyarakat pertanian tradisional menjadi masyarakat industri modern yang cenderung feodal, kapitalis, sekuler dan meterialistis c. Semakin memudahkan unsur-unsur budaya luar yang negatif (alkoholisme, penyimpangan seksual, sikap hidup kebarat-baratan, penyalahgunaan narkotika, dsb. d. Semakin tajamnya kesnjangan sosial antara orang kaya dengan orang miskin, berakibat kecemburuan sosial, konflik rasial, pudarnya nilai-nilai budaya asli dsb. Beberapa gagasan/pemikiran untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa : A. Gagasan-gagasan positif 1. Kepedulian pemerintah dalam pengembangan program pendidikan bela negara dan wawasan nusantara 2. Pengembangan program-program upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah 3. Peran masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat melakukan pembinaan terhadap seni budaya daerah masing-masing. 4. Peran sekolah terhadap pembinaan mental generasi muda/para pekerja tersebut jati diri 5. Peran warga negara untuk bersifat selekltif atas eksistensi menjaga jati diri bangsa B. Sikap kritis 1. Kritis diri sebagai bagian dari malsyarakat Indonesia yang ber Bhinneka Tunggal Ika 2. Menyadari akan kehidupan masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam suku dan budaya 3. Sikap kritis, rasional, selektif terhadap masuknya untur-unsur budaya global 4. Sikap kritis, rasional, selektif terhadap permasalahan yang timbul akibat perubahan sosial C. Sikap positif 1. Sikap terbuka : dapat menerima budaya luar yang luhur/tingga 2. Sikap antisipatif : mencegah terjadinya pengaruh negatif (jati diri di perkuat) 3. Sikap selektif : tidak menerima pengaruh negatif budaya luar 4. Sikap adabtif : menyesuaikan terhadap budaya luar yang baik, inovatif, dan bermakna D. Sikap negatif 1. Sikap tertutup atau curian 2. Sikap apatis : acuh tak acuh terhadap persoalan yang terjadi di dalam masyarakatnya. 3. Sikap tidak selektlif : menerima semua pengaruh budaya luar tanpa menyaring terlebih dahuylu 4. Sikap tidak mempunyai inisiatif : tak memiliki idi, gagasan atau prakarsa untuk berbuat sesuatu. Menjaga dan Melestarikan Budaya Lokal 1. Pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal Makana budaya lokal a. Lambang kebanggaan daerah daan masyarakat penuturnya b. Lambang identitas daerah dan masyarakat penuturnya c. Alat penghubung didalam keluarga dan masyarakat d. Penduduk sastra daerah daan sastra Indonesia e. Sarana pendukung budaya daerah dan budaya nasional. Apabila kesadarang terhadap pentingnya sastra daerah telah timbul, maka pembinaan yang perlu dilakukan adalah meningkatkan mutu apresiasi sastra daerah. Upaya peningkatan ini dapat dilakukan melalui pendidikan, pengajaran, pemasyarakatan dan pemberdayaan sastra daerah yaitu : a. Mengadakan pendidkan dan pengajaran bahasa sastra daerah sendiri sebagai mata pelajaran dalam kurikulum, bukan bagian kecil, hari pendidikan dan pengajaran b. Mengadakan guru 3 bahasa b c. Atmosfer yang kondusif untuk mendukung penciptaan karya sastra yang bermutu d. Memanfaatkan tokoh-tokoh sastra daerah yang masih kreatif dan produktif e. Memberikan penghargaan yang wajar kepada sastrawan daerah dan mengadakan penerjemahan karya sastra daerah yang memiliki nilai universal 2. Manfaat menjaga dan melestarikan budaya lokal Pemahaman identitas jati diri suatu bangsa dapat dilakukan secara mendalam berdasarkan perspektif budaya bangsa itu sendiri. Pemahaman budaya lokal pun dapat dilakukan/dicapai kedalamannya apabila kita mampu melihatnya dari perspektif dari budaya lokal itu sendiri. Dengan mengingat definisi budaya sebagai pola keyakinan, sikap dan perilaku yang dipelajari suatu bangsa yang kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya, maka keyakinan, sikap dan perilaku suatu etnis hendaknya dinyatakan dalam bahasa dan sastra daerah serta dipergunakan dalam interaksi antar anggota etnis itu sendiri. SOAL TES 1. Tunjukkan beberapa sikap toleransi masyarakat terhadap keberagaman budaya ! 2. Apakah yang dimaksud sikap kritis terhadap keberagaman budaya ! 3. Jelaskan cara menjaga dan memelihara budaya lokal ! 4. Tunjukkan peran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal ! 5. Tunjukkan peran pemerintah dalam membina dan memelihara budaya lokal ! RANGKUMAN a. Keberagaman budaya lokal masyarakat Indonesia merupakan hal yang tidak perlu dipermasalahkan, karena bangsa Indonesia terbentuk dari kristalisasi keberagaman b. Untuk memahami keseragaman budaya yang ada di Indonesia perlu diungkapkan gagasan, perilaku dan usaha untuk menciptakan suatu kondisi masyarakat yang mencerminkan persatuan dan kesatuan diatas paradigma keberagaman c. Dampak positif dan negatif dari adanya keseragaman budaya secara alami akan muncul, akan tetapi dengan adanya sikap, toleransi, empati dan kritis merupakan salah satu cara alternatif untuk memecahkan masalah sosial yang muncul dari adanya keseragaman budaya d. Budaya lokal merupakan jati diri/perspektif dari budaya diri sendiri yang dapat dijadikan patokan dan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari sehingga perlu dijaga, dilestarikan dan dikembangkan. e. Adapun manfaat menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya sendiri yang dapat direalisasikan oleh pemerintah, masyarakat dan institusi yang terkait merupakan salah satu cara yang efektif untuk menyeleksi, mengcover atau menyaring pengaruh unsur budaya global. GLOSSARY Accomodation : Cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara Adaptasi : Penyesuaian individu atau kelompok pada lingkungan Avoidance : Pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik Asimilasi : Usaha mengurai perbedaan yang ada diantara beberapa kelompok Akulturasi : Percampuran 2 macam kehidupan atau lebih untuk membentuk budaya baru Collaboration : Pemecahan masalah dengan cara memberikan keuntungan yang sama dengan pihak yang berkepentingan Competitiom : Pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan Compromise : Pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai Discovery : Penemuan Konvensi : Kebiasaan atau perjanjian yang tidak tertulis Daftar Pustaka E. Juhana Wijaya.”Memahami Ilmu Pengetahuan Sosial”, SMA kelas XI, Bandung, Armico Drs. Nurjan dkk. “Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah IA untuk SMK, Jogjakarta LP2IP, Gajah Mada Hartadi Patrisia, Sri Winarsih dkk. “Ilmu Pengetahuan Sosial”, Bekasi, PT Galaxy Puspa Mega Oleh : MUHAMMAD HUSEN,S.Pd Modul ini digunakan dalam mata diklat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kurikulum KTSP SMK NEGERI 1 KURIPAN LOMBOK BARAT Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan Modul IPS berdasarkan KTSP. Penyusunan Modul kami terdiri dari pendahuluan Materi Pembelajaran, dan Evaluasi dalam bentuk Essay dan Pilihan ganda. Kami menyadari bahwa dalam penulisan modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi meningkatkan mutu penulisan dan penyajian modul. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. PEN DAHULUAN …………………………………………………………………………...3 A. DESKRIPSI …………………………………………………………………….....3 B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ……………………………………….....3 C. KOMPETENSI ….………………………………………………………………..3 KEGIATAN I Mendeskripsikan Berbagai Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural …………………………………………….4 A. Pengertian Kelompok Sosial ……………………………………………….4 B. Pengertian Masyarakat Multikultural ………………………………………4 C. Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikultural …………...5 D. Evaluasi …………………………………………………………………....5 KEGIATAN II Mendeskripsikan Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural …………………………………………….6 A. Faktor-Faktor Penyebab Masyarakat Multikultural ………………………..6 B. Karakteristik Masyarakat Multikultural ……………………………………6 C. Evaluasi ……………………………………………………………………7 KEGIATAN III Mendeskripsikan Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural …………………………………………...8 A. Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik ……………………………...8 B. Gemeinschaft dan Gesselsachaft …………………………………………...9 C. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder ……………………………….9 D. In-Group dan Out-Group …………………………………………………..9 E. Evaluasi ……………………………………………………………………9 KUNCI JAWABAN ………………………………………………………………………….11 GLOSARIUM ……………………………………………………………………………….12 PENUTUP ……………………………………………………………………………………13 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..14 PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul yang berjudul Mendeskripsikan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural ini merupakan satu dari tujuh standar kompetensi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan social (IPS) di SMK dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Modul ini diharapkan mampu memenuhi tujuan mata pelajaran IPS sehingga anak didik akan memeiliki kemampuan memahami konsep serta fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan, serta diharapkan para siswa akan semakin berpikir kritis, peka pada lingkungan, mampu dan terampil memecahkan masalah yang ada maupun yang mungkin akan timbul dalam kehidupan sehari-hari. B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Bacalah modul dengan seksama untuk mendapatkan pemahaman yang maksimal. 2. Dalam menggunakan modul ini bias dilakukan secara individu maupun kelompok, baik dikelas maupun di luar kelas. 3. Bila dalam mempelajari modul ini mengalami kesulitan atau kendala agar didiskusikan dengan teman atau tanyakan pada guru. 4. Usahakan menambah referensi lain. 5. Setelah membaca dan memahami materi tersebut kerjakan tugas latihan soal yang ada dalam modul ini. 6. Konsultasikan pekerjaan siswa pada guru pembimbing untuk mengetahui kebenaran dari jawaban siswa. C. KOMPETENSI Modul ini merupakan Kompetensi ke 6 dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK mata diklat IPS yang meliputi 3 (tiga) kompetensi dasar yaitu : Mendeskripsikan berbagai kelompok social dalam masyarakat multicultural. Mendeskripsikan perkembangan kelompok social dalam masyarakat multicultural. Mendeskripsikan keanekaragaman kelompok social dalam masyarakat multicultural. KEGIATAN I MENDESKRIPSIKAN BERBAGAI KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL. ( K. D. 6. 1 ) A. Pengertian Kelompok Sosial. Kelompok social adalah suatu kesatuan social yang terdiri atas atas dua individu atau lebih yang mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur; sehingga diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma yang khas bagi kesatuan social tersebut. Tipe-tipe Kelompok Sosial. Ada 5 (lima) tipe kelompok social, yaitu sebagai berikut : a. Kategori statistic, yaitu pengelompokan masyarakat berdasarkan umur dan jenis kelamin. Contoh : orang tua, orang muda, laki-laki, perempuan. b. Kategori social, yaitu kelompok masyarakat berdasarkan profesi atau hobby. Contohnya : Ikatan Dokter Indonesia (IDI). c. Kategori Kelompok Sosial, yaitu penggolongan kelompok masyarakat kedalam ikatan kekeluargaan dan kekerabatan. Contoh : suami-isteri, adik-kakak, paman-bibi, kakek-nenek, bapak-ibu. d. Kelompok Tak Teratur, yaitu kelompok masyarakat yang tidak termasuk dalam golongan tersebut diatas. Contohnya : orang-orang yang antri karcis di setasiun kereta api, loket bioskop, dan lain-lain. e. Organisasi Formal, yaitu kelompok masyarakat yang penggolongannya berdasarkan organisasi secara teratur. Contohnya : OSIS, Birokrasi, dan lain-lain. B. Pengertian Masyarakat Multikultural. Masyarakat multicultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam suku bangsa dan budaya. Tujuan mempelajari masyarakat multicultural, adalah ; a. Untuk mengenal dan memahami keaneka ragaman budaya di Indonesia. b. Untuk meredam potensi-potensi konflik rasial antara suku, ras dan agama. c. Meningkatkan rasa kebersamaan dan toleransi antara suku, ras, agama dan budaya di Indonesia. d. Membangun symbol-simbol Indonesia masa depan dalam konteks budaya local dan memperkokoh jati diri bangsa. Wujud masyarakat multicultural di Indonesia, diantaranya adalah tersebarnya berbagai suku bangsa di Indonesia. Klasifikasi berbagai suku bangsa di Indonesia didasarkan pada system lingkaran hukum adat yang terbagi dalam 19 daerah, sebagai berikut : 1. Aceh 2. Gayo – alas dan Batak a. Nias b. Batu 3. Minangkabau : a. Mentawai. 4. Sumatera Utara 5. Melayu 6. Bangka dan Belitung 7. Kalimantan 8. Minahasa : a. Sangir – Talaut 9. Gorontalo 10. Toraja 11. Sulawesi Selatan Faktor-faktor pembentuk masyarakat multicultural di Indonesia, adalah : 1. Keadaan geografis, mengakibatkan berbagai etnis suku bangsa di Indonesia 2. Terletak di posisi silang, membentuk keanekaragaman agama 3. Iklim, membentuk system perbedaan mata pencaharian. C. Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikultural Keaneka ragaman dan perbedaan kebudayaan dalam masyarakat memerlukan sikap toleransi dan empati social, hal tersebut dapat dilakukan melalui bidang pendidikan. Pendidikan yang menekankan pluralitas dan multicultural adalah pemahaman dan upaya untuk hidup dalam kondisi keanekaragaman budaya, bahasa, ataupun asal-usul yang berbeda adalah sebuah tantangan untuk saling menerima, saling menghormati, saling membantu dan saling menguntungkan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan prasangka, salah paham, kebencian serta menemukan dan mengembangkan nilai-nilai bersama, yaitu : nilai-nilai kemanusiaan yang mengikat kita sebagai suatu bangsa. D. Evaluasi. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar. 1. Jelaskan perbedaan pengertian kelompok social dengan masyarakat multicultural. 2. Sebutkan tujuan dari mempelajari masyarakat multicultural 3. Sebutkan tipe-tipe kelompok social 4. Bagaimana anda menyikapi keberadaan berbagai suku yang ada disekitar wilayah anda 5. Apa upaya anda untuk menghindari timbulnya konflik dalam masyarakat multikultural KEGIATAN II MENDESKRIPSIKAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL ( K.D. 6. 2 ) Manusia dilahirkan ke dunia seorang diri, tetapi kemudian hidup berkelompok dengan keluarganya, kemudian membentuk kelompok kekerabatan, masyarakat, bangsa dan negara. Apabila dibandingkan dengan binatang , manusia tidak akan dapat hidup sendiri dari muka bumi. Secara fisik tidak sekuat hewan, tetapi dia diberi alat-alat untuk bertahan hidup yang sangat ampuh dan istimewa yaitu akal pikiran. Dengan akal pikiran inilah manusia mampu bertahan hidup dan mengembangkan kehidupannya di dunia. A. Faktor-faktor penyebab masyarakat multikultural Faktor-faktor munculnya masyarakat multicultural adalah kebudayaan yang beraneka ragm, yang dimiliki oleh setiap individu atau komuniti sehingga jati diri suku bangsa dari individu menjadi tidak relevan. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat majemuk adalah sebagai berikut : a. Letak geografis wilayah Indonesia pada posisi silang. b. Letak geografis wilayah yang berbentuk kepulauan. c. Lingkungan hidup suku bangsa yang bervariasi. Kondisi geografis yang telah mengisolir penduduk yang menempati pulau dan daerah menumbuhkan kesatuan suku bangsa yang berbeda-beda. Setiap kesatuan suku bangsa terdiri terdiri dari sejumlah orang yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan emosional. Letak Indonesia yang strategis antara samudera Hindia dan Pasifik sangat mempengaruhi pluralitas kebudayaan dan agama, sedangkan perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia. B. Karakteristik masyarakat multikultural Karakteristik masyarakat multicultural di Indonesia : a. Terjadinya segmentasi ke dalam lembaga-lembaga yang seringkali memiliki kebudayaan/ sub kebudayaan yang berbeda-beda. b. Memiliki struktur social yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat komplementer. c. Kurang mengembangkan consensus diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. d. Sering terjadi konflik e. Integrasi social tumbuh atas dasar paksaan. f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok pada kelompok yang lainnya. Masyarakat Indonesia dan komplek kebudayaannya masing-masing adalah plural dan sekaligus juga heterogen, artinya dalam masyarakat Indonesia dapat dijumpai berbagai sub kelompok masyarakat yang tidak dapat dikelompokkan satu dengan yang lain. Sementara itu, heteroginitas mengidentifikasikan suatu kualitas dari keadaan yang menyimpan ketidaksamaan dalam unsure-unsurnya. Artinya masing-masing sub kelompok masyarakat itu beserta kebudayaannya dapat sungguh-sungguh berbeda satu dari lainnya. C. Evaluasi. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar. 1. Dibawah ini adalah factor penyebab timbulnya masyarakat multicultural, yaitu …………. a. perbedaan system kebudayaan b. keadaan social ekonomi masyarakat c. adanya peraturan pemerintah d. lingkungan hidup suku-suku bangsa yang bervariasi e. masuknya agama dan kebudayaan Hindu – Budha 2. Suku Dayak berada di daerah ……………………………………………………………… a. Aceh b. Sulawesi c. Maluku d. Jawa Timur e. Kalimantan 3. Di Indonesia terdapat dua macam lingkungan ekologis yang berbeda, lingkungan tersebut adalah ………………………………………………….. a. pertanian sawah dan pertanian lading b. pertanian dan perkebunan c. laut dan perkebunan d. perikanan dan pertanian e. industri dan perkebunan 4. Hasil penelitian C. Van Vollen Hoven tentang masyarakat multicultural adalah …………. a. bangsa Indonesia selalu mengalami konflik internal (sara) b. ada komunitas mengandalkan pada laut c. terdapat 24 lingkungan hokum adapt d. kepulauan Nusantara dapat diidentifikasikan adanya 19 lingkungan hukum adapt e. masyarakat Indonesia terdiri dari beberapa kelompok. 5. Letak geografis wilayah Indonesia yang berada diantara dua benua dan dua samudera antara lain menyebabkan kemajemukan dalam hal ……………………………………….. a. suku bangsa b. agama c. golongan sosial d. ras e. kelompok etnis KEGIATAN III MENDESKRIPSIKAN KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL ( K. D 6. 3 ) Pendahuluan. Setiap orang punya naluri social (gregariousness) yaitu keinginan untuk hidup bersama (berkelompok) dengan orang lain. Dorongan itu muncul karena ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa melibatkan orang lain. Pertama, ia butuh kebersamaan, kerjasama dan bantuan orang lain. Kedua, karena fisik dan psikis manusia tisak mampu untuk bertahan hidup sendirian. Maka ia perlu membentuk kelompok-kelompok social, yaitu himpunan manusia yang hidup bersama disuatu tempat yang relative permanent dan lama saling berhubungan, saling mempengaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong. A. Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik. Kelompok social yang pada umumnya tidak memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan secara formal, tetapi memiliki kesadaran jenis dan memiliki hubungan social yang teratur. Menurut Emile Durkheim, kelompok social dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. a. Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik adalah kelompok masyarakat sederhana yang hidup terpisah dalam kelompok-kelompok kecil yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan belum mengenal system pembagian kerja. b. Solidaritas Organik Solidaritas organic adalah bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks dengan telah mengenal pembagian kerja secara rinci. Contoh kelompok social ini adalah keluarga, kerabat keluarga, dan teman sepermainan. Syarat sebuah kelompok, yaitu : a. Setiap anggota adalah bagian dari kelompoknya. b. Terjadi hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi antar anggota. c. Memiliki struktur, kaidah dan norma. d. Memiliki system social dan proses yang dinamis. e. Ada factor tertentu yang dimiliki bersama, misalnya nasib, kepentingan, tujuan dan sebagainya. B. Gemeinschaft dan Gesselschaft. a. Gemeinschaft atau paguyuban adalah kesatuan social yang timbul secara kodrat alam (nature) tidak atas kemauan para anggotanya, artinya para anggotanya terkait oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Kesatuan ini diikat oleh daya pengikat yang kuat seperti hubungan genealogis, ikatan-ikatan magis dan religius. Hal ini menyebabkan adanya rasa persatuan atau solidaritas yang kuat diantara sesame anggotanya. Misalnya, kesatuan masyarakat primitive dan kesatuan-kesatuan sosialnya, kelompok keluarga, kerabat, dan ketetanggaan. b. Gesselschaft atau patembayan adalah kesatuan social yang terbentuk atas dasar kehendak dan perhitungan-perhitungan manusia sendiri, karena persamaan kepentingan dan tujuan, karena itu solidaritasnya tidak besar. Masyarakat seperti ini cepat terbentuk, tetapi juga cepat pecah. Misalnya masyarakat modern, perkumpulan dan partai masyarakat kota besar/dunia. Perbedaan Gemeinschaft dan Gesselschaft. a. Gemeinschaft : • Personal • Informal • Tradisional • Emosional • Irasional • Hubungan erat • Organis • Umum Contoh : RT, RW, dan Keluarga. b. Gesselschaft : • Impersonal • Formal • Modern/ mempunyai nilai guna • Rasional • Realitas • Tidak erat • Khusus • Non-organik Contoh : CV, PT, dan Koperasi C. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder 1. Kelompok primer (primary group) Kelompok primer merupakan kelompok social yang paling sederhana dengan anggotanya saling mengenal satu dan lainnya dalam hubungan kerja sama yang erat. Ciri-cirinya jumlahnya kecil, saling kenal, akrab, dekat, mempunyai solidaritas social yang kuat, dan rasa kebersamaan yang tinggi, serta terikat kuat dengan budayanya. 2. Kelompok sekunder (secondary group) Kelompok sekunder merupakan kelompok social yang terdiri atas banyak orang, tidak saling mengenal secara pribadi, dan sifatnya tidak langgeng. Ciri-cirinya jumlah relative besar, kurang akrab, pola hubungan bersifat kontraktual, rasa kebersamaan kurang, dan solidaritas rendah. Contoh : perkumpulan, partai politik dan Negara. D. In Group dan Out Group. a. In group (kelompok dalam) In group adalah kelompok social dimana individu anggotanya mengidentifikasikan dirinya sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan dari kelompok tersebut. Sifat-sifat in group : 1. antara anggota saling kenal 2. lebih dekat, akrab 3. solidaritas tinggi 4. semangat kebersamaan kuat 5. saling membantu b. Out group (kelompok luar) Out group adalah kelompok social yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya. Sifat-sifat out group : 1. kurang simpati 2. kurang dekat 3. tidak akrab 4. rasa kurang menghargai 5. menganggap rendah dan curiga Evaluasi : Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar. 1. Sebutkan syarat-syarat terbentuknya kelompok 2. Apa yang dimaksud dengan gemeinschaft dan berikan contohnya 3. Sebutkan cirri-ciri primary group 4. Apa yang dimaksud dengan in group 5. Sebutkan sifat-sifat out group KUNCI JAWABAN Soal Latihan Kompetensi Dasar 6.1. 1. Kelompok social adalah suatu kesatuan yang terdiri atas dua individu atau lebih yang mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur. 2. Tujuan mempelajari masyarakat multikultural a. untuk mengenal dan memahami keanekaragaman budaya di Indonesia b. meningkatkan rasa kebersamaan dan toleransi antara suku, agama, dan bangsa c. untuk meredam potensi-potensi konflik yang bersifat sara d. membangun symbol-simbol Indonesia masa depan 3. Tipe-tipe kelompok social : 1. kategori statistic 2. kategori social 3. kategori kelompok social 4. kelompok tak teratur 5. organisasi formal 4. Sikap terhadap suku yang berbeda di wilayah kami - bersikap bijaksana dalam menghadapi perbedaan yang ada - menerima semua sebagai satu saudara sebangsa 5. a. mengembangkan sikap toleransi b. menghargai dan menghormati perbedaan suku, agama dan budaya c. tidak menutup diri terhadap suku, agama dan budaya lain. Soal Latihan Kompetensi Dasar 6.2. 1. d 2. e 3. a 4. d 5. b Soal Latihan Kompetensi Dasar 6.3. 1. Syarat-syarat sebuah kelompok : a. setiap anggota adalah bagian dari kelompoknya b. terjadi hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi antar anggota c. memiliki struktur, kaidah dan norma d. memiliki system social e. ada factor tertentu yang dimiliki bersama 2. Geminschaft adalah kesatua social yang timbul secara kodrat alam, tidak atas kemauan para anggotanya terkait oleh hubungan batin yang murni dan alamiah. Biasanya ada ikatan yang kuat seperti hubungan genealogis, ikatan magis dan religius. 3. Ciri-ciri primary group adalah : a. jumlahnya kecil b. saling kenal, akrab, dekat c. solidaritas social kuat d. kebersamaan tinggi e. terikat dengan budaya . 4. In group adalah kelompok social dimana individu anggotanya mengidentifikasikan dirinya sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan dari kelompok tersebut. 5. Sifat-sifat out group adalah : a. kurang simpati b. kurang dekat c. tidak aktif d. kurang menghargai e. menganggap rendah dan curiga. GLOSARIUM - Plural : jamak - Couter cultures : kebudayaan tandingan - Cultural anemi : memelihara roh - Individual peculiarities : keistimewaan individu - Gregariousness : naluri social - Gemeinschaft : paguyuban - Gesselschaft : patembayan - Cultural shock : kegoncangan budaya - Cultural lag : ketimpangan budaya PENUTUP Untuk dapat memahami modul ini perlu suatu keseriusan, kemandirian, kreatifitas serta keaktifan. Untuk melengkapi pemahaman diperlukan pemakaian sumber-sumber lain yang relevan sehingga pemahaman dan penguasaan materi ini akan optimal sesuai dengan tujuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK. Kami meyakini dengan kesungguhan mempelajari modul ini siswa akan mendapatkan pengetahuan keterampilanserta perubahan perilaku atau sikap tertentu terhadap suatu permasalahan yang ada, yang akan timbul dalam kehidupan ini. DAFTAR PUSTAKA 1. E. Juhana Wijaya, Sri Sulestari, Asep Adyabarata, Memahami IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial SMK ) II, Armico, Bandung, 2007. 2. Sosvi Tantoro, S. Sos, Dra. Hj. Sri Suntari, M. Si, Masyarakat Multikultural, PPPPTK PKn dan IPS, Malang, 2008 3. Tim Sosiologi, Sosiologi suatu Kajian Kehidupan Masyarakat, Yudistira. M O D U L MENDESKRIPSIKAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL